Kurikum merdeka menempatkan siswa sebagai fokus utama dalam aktivitas belajar dan memberikan keleluasaan kepada guru untuk merancang serta menyelenggarakan cara pembelajaran. Salah satu elemen penting dalam hal ini adalah Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), yang berperan sebagai peta konseptual untuk memastikan pencapaian pembelajaran dilakukan secara terencana. ATP Geografi kelas 11 SMA/MA fase F sangat penting untuk membantu siswa memahami dinamika permukaan bumi, interaksi antara manusia dan lingkungan, serta keterampilan berpikir kritis yang diperlukan di zaman globalisasi.
ATP Geografi kelas 11 SMA/MA fase F kurikulum merdeka terdiri dari lima komponen yang wajib dimiliki:
Kompetensi akhir fase yang diharapkan dicapai oleh siswa. Contoh CP fase F Geografi kelas 11 SMA/MA:
“Siswa dapat menganalisis dinamika planet Bumi sebagai ruang hidup, interaksi antar ruang, ketidakmerataan pembangunan, serta mitigasi bencana hidrometeorologi secara spasial dengan pendekatan ilmu geografi.”
Sasaran kompetensi per periode waktu (bab/minggu), yang dirumuskan secara operasional. Contoh TP Geografi kelas 11 SMA/MA:
“Siswa mampu memetakan distribusi sumber daya alam di Indonesia dan mengaitkannya dengan pola tataguna agrikultur serta industrialisasi dengan menggunakan prinsip keberlanjutan.”
Materi pokok yang mendukung pencapaian TP. Contoh untuk Geografi kelas 11 SMA/MA:
Nilai-nilai karakter yang diintegrasikan. Contoh Integrasi:
Menggabungkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dengan peningkatan Higher Order Thinking Skills (HOTS) menjadi hal yang sangat penting dalam penyusunan ATP Geografi kelas 11 SMA/MA fase F kurikulum merdeka. Melalui penggabungan ini, pembelajaran tidak hanya berfokus pada aspek kognitif, tetapi juga pada pembentukan karakter dan kompetensi yang relevan di abad 21.
Mendorong siswa untuk merenungkan fungsi manusia sebagai pemimpin di bumi dengan memahami kerentanan wilayah yang rawan bencana dan tanggung jawab moral untuk melindungi lingkungan.
Dalam menganalisis pola kerentanan bencana, siswa mempelajari perbedaan dampak geografi antar budaya dan wilayah, sehingga menumbuhkan sikap toleran serta penghargaan terhadap keberagaman cara penanganan bencana di berbagai negara.
Melalui kegiatan kelompok untuk merancang model mitigasi bencana, siswa dilatih dalam bekerja sama, pembagian peran, dan saling menghargai kontribusi setiap anggota.
Tugas proyek penelitian lapangan/virtual mengharuskan siswa untuk merencanakan secara mandiri, mulai dari pengumpulan data hingga penyusunan rekomendasi mitigasi.
Berbagai studi kasus geospasial membantu siswa mengembangkan kemampuan untuk menganalisis data peta, mengenali pola, dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti ilmiah.
Dalam merancang model mitigasi, siswa diajak untuk berpikir kreatif, menciptakan solusi inovatif yang sesuai dengan konteks lokal.
Melalui pemahaman mengenai karakteristik geofisik Indonesia, siswa semakin menghargai sumber daya alam dan tantangan geografi dari negara yang beragam ini.
Siswa memeriksa data mengenai gempa bumi, letusan gunung berapi, dan erosi dengan menggunakan peta tematik, mengidentifikasi faktor penyebab, serta membandingkan intensitas dan frekuensi kejadian.
Dalam diskusi kelompok, siswa menganalisa kelebihan dan kekurangan berbagai strategi mitigasi bencana, memberikan alasan ilmiah, dan memilih strategi yang paling efektif berdasarkan konteks lokal.
Siswa membuat poster pendidikan atau video singkat mengenai mitigasi bencana, dengan menggabungkan analisis data dan pengetahuan geografi dalam produk kreatif mereka.
Dalam tugas akhir, siswa menyatukan hasil kajian pustaka, data di lapangan, dan wawancara dengan para ahli untuk menyusun laporan yang komprehensif yang menjabarkan rekomendasi kebijakan dalam penanggulangan bencana.
Dengan mengintegrasikan Profil Pelajar Pancasila dan keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS), ATP Geografi kelas 11 fase F kurikulum merdeka tidak hanya memenuhi target kompetensi kurikulum, tetapi juga mempersiapkan siswa untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab, memiliki karakter yang baik, serta siap untuk menghadapi berbagai tantangan kompleks di era global.
Supaya ATP Geografi kelas 11 SMA/MA fase F kurikulum merdeka bisa berjalan dengan efektif, dibutuhkan strategi pelaksanaan yang baik. Berikut adalah beberapa strategi penting:
Guru tidak hanya berfungsi sebagai pengajar materi, tetapi juga sebagai pendamping dalam kegiatan belajar. Dalam setiap sesi, guru:
Siswa diajak untuk secara aktif mencari informasi melalui studi literatur, pengamatan di lapangan, atau simulasi. Kerja sama bisa dilakukan melalui:
Teknologi GIS (Sistem Informasi Geografis) sumber terbuka seperti QGIS dapat digunakan untuk:
Dalam situasi tertentu, pembelajaran hybrid (kombinasi daring dan tatap muka) membantu:
Hasil dari asesmen formatif digunakan untuk mengelompokkan siswa sesuai dengan kebutuhan mereka:
Menawarkan pilihan tugas yang sesuai dengan gaya belajar masing-masing siswa:
Guru secara rutin memantau partisipasi dan kemajuan masing-masing kelompok, kemudian:
Dengan menerapkan strategi kolaboratif, penggunaan teknologi secara efektif, serta pendekatan diferensiasi dan remediasi yang terstruktur, implementasi ATP Geografi kelas 11 fase F kurikulum merdeka akan lebih maksimal, mendorong pencapaian tujuan pembelajaran yang mendalam dan merata bagi semua siswa.
Download ATP Geografi kelas 11 fase F kurikulum merdeka selengkapnya disini
ATP Geografi kelas 11 SMA/MA fase F dalam kurikulum merdeka adalah panduan penting bagi guru dan siswa untuk meraih capaian pembelajaran (CP) dengan cara yang terstruktur, menggabungkan nilai-nilai Pancasila, serta memfokuskan pada peningkatan berpikir tingkat tinggi. Dengan perencanaan yang cermat, pelaksanaan yang bekerja sama, dan penilaian yang terus-menerus, ATP kurikulum merdeka akan memperbaiki kualitas pembelajaran dan relevansi geografi di zaman sekarang.