(Deep Learning) Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 7

Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti memiliki peranan penting dalam membentuk karakter dan identitas siswa secara menyeluruh. Pada tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama), terutama di kelas 7 fase D, siswa mengalami periode transisi yang sangat penting, di mana nilai-nilai agama dan moral harus ditanamkan bukan sekadar sebagai hafalan, tetapi sebagai dasar perilaku yang memiliki kesadaran dan makna. Modul ajar PAI dan Budi Pekerti kelas 7 fase D kurikulum merdeka yang disusun dengan pendekatan Deep Learning mencakup Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyful Learning menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan.

Modul Ajar Deep Learning PAI dan Budi Pekerti Kelas 7

Memahami Konsep Deep Learning dalam PAI dan Budi Pekerti Kelas 7

Deep Learning adalah metode yang bertujuan untuk mengatasi pemahaman yang dangkal dan sekadar menghafal. Pendekatan ini mengajak siswa untuk berpikir kritis, bekerja sama, berkomunikasi, berinovasi, membangun karakter, dan memiliki rasa kewarganegaraan. Dalam pelajaran PAI dan Budi Pekerti kelas 7 fase D, Deep Learning mempunyai arti sebagai berikut:

  1. Mindful Learning: Kegiatan belajar yang dilakukan dengan penuh perhatian dan kesadaran. Siswa tidak hanya mendengarkan penjelasan guru, tetapi juga menyadari setiap nilai yang dipelajari, merefleksikannya dalam diri mereka, dan mengamatinya dalam keseharian. Sebagai contoh, ketika memahami shalat, siswa diminta untuk menyadari makna setiap bacaan dan gerakan, bukan hanya mengikuti langkah-langkahnya.
  2. Meaningful Learning: Mengaitkan materia pelajaran dengan konteks kehidupan, pengalaman, dan pengetahuan sebelumnya yang dimiliki siswa. Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) seharusnya tidak terpisah-pisah. Misalnya, konsep kejujuran harus dihubungkan dengan pengaruhnya dalam pergaulan, kerja kelompok, hingga kehidupan sosial. Dengan demikian, pembelajaran menjadi lebih relevan dan bisa diterapkan.
  3. Joyful Learning: Membangun lingkungan belajar yang positif, menarik, dan memotivasi. Lingkungan yang menimbulkan rasa takut dan tekanan perlu diubah menjadi tempat yang aman, penuh rasa ingin tahu, dan menyenangkan saat belajar. Joyful Learning bukan hanya tentang permainan, tetapi juga menciptakan pengalaman belajar yang dapat membangkitkan semangat dan kepuasan secara mendalam.

Ketiga elemen ini saling berhubungan. Pembelajaran yang bermakna akan lebih mudah disadari dan pada akhirnya akan membawa kebahagiaan dalam kegiatan belajar.

Mendesain Modul Ajar Deep Learning PAI dan Budi Pekerti Kelas 7

Modul ajar deep learning PAI dan Budi Pekerti kelas 7 kurikulum merdeka berfungsi sebagai panduan lengkap bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Berikut adalah bagaimana prinsip Deep Learning diimplementasikan dalam setiap bagian dari modul ajar kurikulum merdeka.

A. Integrasi Mindful Learning dalam Modul Ajar Deep Learning

• Aktivitas Pembuka: Refleksi dan Pernapasan Sadar.

Modul ajar deep learning PAI dan Budi Pekerti kelas 7 fase D bisa dimulai tidak langsung menuju materi, tetapi dengan kegiatan yang menfokuskan perhatian. Contohnya, memgajak siswa duduk tenang selama 2 menit, mengatur napas, dan mengenang satu kebaikan yang mereka terima sepanjang hari. Kegiatan tersebut membantu menyiapkan pikiran dan hati siswa untuk menyerap pelajaran yang penuh dengan nilai-nilai.

• Pertanyaan Pemantik yang Reflektif.

Daripada memberikan pertanyaan yang bersifat faktual, modul ajar deep learning kurikulum merdeka bisa mengajukan pertanyaan yang mengarah pada introspeksi. Misalnya: “Pernahkah kalian merasa cemas? Menurutmu, bagaimana shalat bisa menenangkan hati? Bagikan pengalamanmu.” Pertanyaan-pertanyaan semacam ini mendorong siswa untuk merenungkan diri mereka dan menghubungkan pelajaran dengan keadaan emosional yang mereka rasakan.

• Jurnal Syukur atau Refleksi Harian.

Siswa bisa diminta untuk mempunyai “jurnal budi pekerti” di mana mereka mencatat hal-hal yang mereka syukuri, tantangan yang dihadapi, dan usaha untuk menerapkan nilai-nilai Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan tersebut membantu melatih kesadaran berkelanjutan atas sikap dan pemikiran mereka.

• Praktik Ibadah dengan Pemaknaan.

Saat membahas praktik ibadah seperti berwudu atau melaksanakan shalat, luangkan waktu untuk “merenungkan arti sebenarnya”. Contohnya, ketika berwudu, ajak siswa membayangkan air tidak hanya membersihkan kotoran fisik, tetapi juga “menyucikan” niat dan pikiran yang negatif.

B. Menciptakan Pembelajaran yang Bermakna Melalui Konteks

• Proyek Berbasis Masalah (PBL) yang Terkait.

Modul ajar deep learning PAI dan Budi Pekerti kelas 7 kurikulum merdeka bisa dibuat dengan proyek yang melibatkan kolaborasi. Contoh tema yang bisa digunakan adalah “Menjadi Duta Anti Perundungan di Sekolah”. Siswa tidak hanya mempelajari tentang akhlakul karimah (menghormati orang lain, berkata baik), tetapi mereka juga perlu menganalisis kasus perundungan di lingkungan mereka (atau melalui studi kasus) dan merancang kampanye untuk menghentikannya. Materi dari Q. S. Al-Hujurat ayat 11-13 mengenai larangan mengolok-olok bisa menjadi dasar yang sangat bermakna.

• Mengaitkan dengan Masalah Terkini dan Kearifan Lokal.

Materi mengenai zakat dan sedekah bisa dikaitkan dengan isu kemiskinan yang ada di sekitar sekolah atau bencana alam. Siswa diminta untuk merancang aksi nyata seperti penggalangan dana, menghitung zakat fitrah dengan cara modern, atau mewawancarai pihak yang berwenang. Selain itu, nilai Islam seperti gotong royong bisa dihubungkan dengan tradisi lokal seperti “silih asah, silih asuh” di tanah Sunda atau “mapalus” di Minahasa.

• Menceritakan Kisah dan Bermain Peran.

Kisah-kisah teladan dari Nabi dan para sahabat tidak hanya diceritakan, tetapi juga dihayati melalui bermain peran. Siswa bisa memerankan Nabi Yusuf yang menolak godaan Zulaikha, lalu mendiskusikan nilai keteguhan hati yang bisa diterapkan ketika menghadapi tekanan dari teman untuk berbuat negatif. Dengan begitu, kisah tersebut menjadi relevan dengan tantangan yang dihadapi remaja saat ini.

• Pemanfaatan Teknologi Secara Bermakna.

Siswa bisa diberi tugas untuk membuat video pendek (TikTok/Reels) atau podcast yang berisi pesan baik berdasarkan materi Pendidikan Agama Islam (PAI), atau membuat infografis digital mengenai cara shalat yang benar. Tugas tersebut melatih kreativitas mereka sekaligus memastikan bahwa mereka memahami dan bisa menyampaikan materi dengan cara yang relevan bagi generasi mereka.

C. Menciptakan Pembelajaran yang Menyenangkan dalam Setiap Kegiatan

• Pembelajaran Melalui Game (Gamifikasi).

Modul ajar deep learning PAI dan Budi Pekerti kelas 7 SMP fase D bisa mengintegrasikan kuis yang interaktif memakai platform seperti Quizizz atau Kahoot! untuk mereview materi. Konsep “papan peringkat” dan poin bisa meningkatkan semangat kompetisi yang positif. Bisa juga ada permainan kartu dengan pertanyaan seputar akhlak, di mana siswa yang bisa menjawabnya mendapatkan “kartu pahala”.

• Pembelajaran di Luar Kelas (Outdoor Learning).

Materi tentang keindahan ciptaan Allah (seperti Al-Asma’ul Husna yang menyoroti Al-Khaliq) dapat dipelajari melalui kunjungan ke taman atau kebun sekolah. Siswa bisa mengamati alam, mengambil foto, dan merenungkan kebesaran Allah. Dengan perubahan suasana ini, diharapkan tercipta kegembiraan serta kekaguman yang mendalam.

• Seni dan Kreativitas.

Siswa bisa mengekspresikan pemahaman mereka tentang surat-surat pendek dalam Al-Qur’an melalui seni kaligrafi, membuat poster bertema “Budi Pekerti di Media Sosial”, atau menciptakan nasyid/lagu dengan lirik yang mengangkat tema akhlak baik. Kegiatan seni ini bisa memunculkan emosi positif dan membuat kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan.

• Lingkungan Kelas yang Demokratis dan Menghargai.

Modul ajar deep learning kelas 7 harus mengarahkan guru untuk membangun lingkungan yang aman untuk setiap siswa supaya bisa bertanya, mengemukakan pendapat, atau bahkan membantah tanpa rasa takut. Apresiasi terhadap setiap usaha dan pemikiran siswa, sekecil apapun, menjadi kunci untuk pembelajaran yang menyenangkan.

Silahkan download modul ajar deep learning PAI dan Budi Pekerti kelas 7 kurikulum merdeka disini

Kesimpulan

Modul ajar deep learning PAI dan Budi Pekerti kelas 7 fase D dalam kurikulum merdeka bukan hanya sekadar rencana, melainkan merupakan panduan menuju pengalaman belajar yang bisa mengubah. Dengan menerapkan pendekatan Deep Learning: Mindful, Meaningful, dan Joyful Learning, kegiatan belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti bisa beralih dari cara mengajarkan yang kaku dan menghafal menjadi pemahaman yang mendalam, refleksi diri, dan tindakan nyata. Sebagai kesimpulan, sasaran pendidikan agama Islam adalah membentuk generasi yang tidak hanya mempunyai pengetahuan agama secara teoritis, tetapi juga bisa menghayati ajarannya dengan kesadaran yang tinggi, menemukan tujuan dalam hidup, serta merasakan kebahagiaan dalam menjalankan nilai-nilai mulianya.

You might also like
(Deep Learning) Modul Ajar Matematika Kelas 7 SMP/MTs

(Deep Learning) Modul Ajar Matematika Kelas 7 SMP/MTs

(Deep Learning) Modul Ajar IPS Kelas 7 Kurikulum Merdeka

(Deep Learning) Modul Ajar IPS Kelas 7 Kurikulum Merdeka

(Deep Learning) Modul Ajar IPA Kelas 7 Kurikulum Merdeka

(Deep Learning) Modul Ajar IPA Kelas 7 Kurikulum Merdeka

(Deep Learning) Modul Ajar Informatika Kelas 7 SMP/MTs

(Deep Learning) Modul Ajar Informatika Kelas 7 SMP/MTs

(Deep Learning) Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 7 SMP/MTs

(Deep Learning) Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 7 SMP/MTs

(Deep Learning) Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs

(Deep Learning) Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs