Kurikulum merdeka muncul seperti nafas baru di dunia pendidikan Indonesia. Tidak hanya sekadar perubahan pada tataran administratif, kurikulum tersebut juga membawa filosofi yang mendalam: membebaskan aktivitas pembelajaran, memberikan kesempatan bagi siswa untuk berpikir kritis, dan menemukan makna dalam setiap pelajaran yang diterima. Di dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas 12 SMA/MA fase F, tantangan yang ada semakin beragam. Merekalah yang harus siap menguasai bahasa bukan hanya sebagai alat komunikasi yang praktis, tetapi juga sebagai cara untuk memahami realitas sosial, media, serta persiapan untuk memasuki dunia kuliah atau dunia kerja.

Di sinilah peran pendekatan Deep Learning yang menggabungkan prinsip Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyful Learning menjadi kunci untuk mencapai keberhasilan.
Deep Learning sering kali diartikan secara salah hanya sebagai “belajar secara mendalam”. Dalam konteks pendidikan, Deep Learning adalah sebuah metode yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan yang membolehkan siswa membuat pengetahuan yang bermakna dan menerapkannya dengan cara yang kreatif dalam situasi-situasi baru.
Kurikulum merdeka mengajak para guru untuk berinovasi, memilih bahan yang relevan, dan membuat pengalaman belajar yang otentik. Modul ajar deep learning kurikulum merdeka, sebagai alat operasionalnya, harus menjadi peta petualangan yang tidak hanya menunjukkan “apa yang perlu dipelajari”, tetapi yang lebih penting adalah “bagaimana menjalani aktivitas pembelajaran itu sendiri”. Triloginya adalah sebagai berikut:
Kemudian, bagaimana cara mendesain modul ajar deep learning Bahasa Indonesia kelas 12 kurikulum merdeka yang bisa mengintegrasikan ketiga pilar ini?
Sebuah modul ajar deep learning Bahasa Indonesia kelas 12 SMA/MA fase F tidak dimulai dari “apa yang harus diajarkan”, tetapi dari “kompetensi apa yang ingin dikembangkan dan masalah apa yang hendak dipecahkan oleh siswa”.
Langkah pertama adalah merumuskan Tujuan Pembelajaran (TP) yang tidak hanya bersifat kognitif, tetapi juga menyentuh aspek afektif dan psikomotorik. Daripada menentukan “Siswa mampu mengidentifikasi struktur teks prosedur”, kita bisa merancang TP yang lebih kontekstual: “Melalui analisis teks prosedur yang kompleks (seperti tutorial instalasi perangkat lunak atau proses pendaftaran kuliah), siswa bisa mengevaluasi kejelasan dan efektivitas instruksi, serta menyusunnya kembali menjadi panduan yang lebih mudah dipahami oleh teman-teman sekelas. “
TP semacam ini sekaligus mengaitkan materi dengan kehidupan nyata siswa kelas 12 SMA/MA yang tengah bersiap memasuki dunia digital dan melanjutkan pendidikan tinggi.
Pemilihan materi merupakan bagian inti dari modul ajar deep learning Bahasa Indonesia kelas 12 kurikulum merdeka. Guru perlu dengan cermat memilih teks, video, atau audio yang tidak hanya sesuai dengan CP, tetapi juga mampu memicu daya kritis dan refleksi.
Aktivitas yang terdapat dalam modul ajar deep learning Bahasa Indonesia kelas 12 kurikulum merdeka perlu mendorong siswa untuk menjadi pelaku, bukan sekadar pengamat. Joyful Learning di sini bukan hanya “bermain permainan”, melainkan membuat keadaan aliran di mana siswa begitu terlibat dalam aktivitas hingga melupakan waktu.
Modul ajar deep learning kelas 12 SMA/MA fase F yang efektif akan mengkaitkan materi Bahasa Indonesia dengan tema. Misalnya, dalam tema “Bangunlah Jiwa dan Raganya”, siswa bisa menyelidiki teks eksposisi tentang pentingnya pola makan seimbang bagi remaja, atau membuat teks prosedur mengenai olahraga sederhana yang dapat dilakukan di rumah. Hal ini memperkuat dimensi pembelajaran yang bermakna, karena siswa bisa melihat secara langsung kontribusi ilmu bahasa dalam membentuk profil diri sesuai dengan nilai Pancasila.
Penilaian dalam modul ajar deep learning Bahasa Indonesia kelas 12 kurikulum merdeka seharusnya beralih dari sekadar tes tertulis menjadi penilaian yang autentik yang mampu menangkap proses dan kedalaman berpikir.
Silahkan download modul ajar deep learning Bahasa Indonesia kelas 12 kurikulum merdeka disini
Merancang modul ajar deep learning Bahasa Indonesia kelas 12 SMA/MA fase F kurikulum merdeka memang memerlukan usaha lebih dari guru. Guru harus bertransformasi dari “penyampai informasi” menjadi “perancang pengalaman belajar”. Membutuhkan waktu untuk menemukan materi yang tepat, mengembangkan proyek, dan menyiapkan penilaian yang autentik. Namun, hasilnya patut diperjuangkan. Bahasa Indonesia kelas 12 tidak hanya dipandang sebagai sebuah subjek, tetapi menjadi kekuatan yang membebaskan. Modul ajar deep learning kurikulum merdeka pada akhirnya adalah upaya untuk melahirkan generasi yang tidak hanya mahir berbahasa, tetapi juga bijak dalam memahaminya, kritis dalam menganalisisnya, dan gembira dalam menggunakannya untuk memberikan dampak positif bagi kehidupan yang lebih baik.