BerandaDeep Learning(Deep Learning) Modul Ajar Fisika Kelas 11 Kurikulum Merdeka
(Deep Learning) Modul Ajar Fisika Kelas 11 Kurikulum Merdeka
6 menit membaca
Share this:
Gelombang transformasi dalam sektor pendidikan Indonesia ditandai oleh kurikulum merdeka. Kurikulum ini lebih dari sekadar pergantian nama; ia menyematkan filosofi yang mendalam mengenai kebebasan dalam kegiatan belajar bagi guru dan murid. Dalam pelajaran Fisika kelas 11 SMA/MA fase F, yang sering kali dianggap menakutkan karena rumus-rumusnya yang abstrak dan rumit, kurikulum merdeka justru memberikan peluang besar untuk perubahan dalam cara mengajar. Kuncinya terletak pada desain modul ajar deep learning kurikulum merdeka yang tidak hanya menyampaikan materi, tetapi juga memotivasi semangat belajar.
Pendekatan Deep Learning, dengan tiga pilar utamanya yaitu Mindful Learning (Pembelajaran Penuh Kesadaran), Meaningful Learning (Pembelajaran Bermakna), dan Joyful Learning (Pembelajaran Menyenangkan) adalah panduan yang tepat untuk mencapainya.
Memahami Trilogi Deep Learning dalam Fisika Kelas 11
Sebelum menyusun modul ajar deep learning Fisika kelas 11 kurikulum merdeka, penting untuk mengerti inti dari ketiga pilar ini dan bagaimana masing-masing saling melengkapi.
1. Pembelajaran Penuh Kesadaran (Mindful Learning)
Ini adalah dasar dari semuanya. Pembelajaran penuh kesadaran mengarahkan siswa untuk hadir sepenuhnya, fokus, dan menyadari kegiatan belajar yang mereka lakukan. Dalam modul ajar deep learning Fisika kelas 11 SMA/MA fase F, ini berarti tidak hanya menghafal rumus tanpa pemahaman. Siswa diarahkan untuk merasakan keberadaan rumus, menghubungkan konsep dengan kenyataan, serta memahami dampaknya dalam hidup mereka. Mereka belajar untuk mengamati fenomena dengan lebih perhatian, merenungkan hubungan sebab-akibat, dan mengatasi gangguan mental seperti rasa takut dan kebosanan terhadap Fisika.
Pilar ini menjawab pertanyaan umum dari siswa, “Bu, untuk apa saya belajar ini?”. Pembelajaran bermakna terjadi saat pengetahuan baru terhubung dengan kerangka berpikir yang sudah dimiliki siswa. Fisika tidak lagi dianggap hanya sekadar teori di dalam buku, melainkan penjelasan mengenai berbagai fenomena yang mereka alami sehari-hari. Ketika siswa menyadari bahwa prinsip tekanan fluida menjelaskan mengapa pesawat bisa terbang, atau hukum termodinamika yang menjelaskan mengapa kulkas tetap dingin, maka pembelajaran menjadi lebih berarti. Keterhubungan dengan dunia nyata dan pengalaman pribadi inilah yang membuat ilmu pengetahuan bertahan dalam ingatan jangka panjang.
3. Pembelajaran Menyenangkan (Joyful Learning)
Pembelajaran menyenangkan bukan hanya tentang banyak kegiatan permainan atau tawa yang lepas. Lebih dalam lagi, ini mengedepankan membuat suasana belajar di mana rasa ingin tahu terpuaskan, eksplorasi dihargai, dan tantangan dipandang sebagai petualangan yang menyenangkan. Dalam modul ajar deep learning Fisika kelas 11 kurikulum merdeka, semangat muncul dari momen “aha!” ketika berhasil memecahkan soal, dari keajaiban melihat hukum Fisika terwujud dalam eksperimen, serta dari kerjasama dengan teman untuk menemukan solusi.
Ketiga pilar tersebut membentuk sebuah siklus: Kesadaran (Mindful) membuka jalan untuk pemahaman makna (Meaningful), dan pemahaman itu pada akhirnya membawa pada kepuasan serta kebahagiaan intrinsik (Joyful) dalam kegiatan belajar.
Rancangan Modul Ajar Deep Learning Fisika Kelas 11
Mari kita aplikasikan ketiga pilar ini dalam menyusun modul ajar deep learning Fisika kelas 11 SMA/MA fase F untuk materi: Gerak Harmonik Sederhana (yang mencakup ayunan bandul dan pegas).
Komponen Modul Ajar Deep Learning
Tujuan Pembelajaran: Memahami konsep gerak harmonik sederhana, periode, frekuensi, dan faktor-faktor yang memengaruhi, serta menerapkannya dalam analisis fenomena sehari-hari.
Pemahaman Bermakna (Meaningful Learning): Gerak harmonik adalah “inti” dari banyak pergerakan yang kita saksikan, mulai dari ayunan bandul, getaran gitar, hingga sistem suspensi pada kendaraan. Memahami ini berarti mempunyai kemampuan untuk menganalisis berbagai getaran dan osilasi dalam kehidupan sehari-hari.
Model Pembelajaran: Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning) dengan pendekatan inkuiri.
Alur Kegiatan Pembelajaran (Menerapkan Mindful, Meaningful, Joyful):
Fase 1: Pembukaan – Menggugah Kesadaran dan Rasa Ingin Tahu (Mindful & Joyful)
Kegiatan: “Gelombang Kehidupan Sehari-hari” (10 menit)
Guru memulai dengan sebuah demonstrasi yang menarik dan singkat: menggesek senar gitar, menggerakkan bandul, atau memutar video tentang gempa bumi yang menunjukkan getaran seismograf.
Pertanyaan Awal (Mindful): “Apa yang sama di antara semua gerakan ini? Perhatikan dengan saksama pola pergerakannya. Apakah ada ritme di dalamnya? Kira-kira, hukum Fisika apa yang mengatur gerakan bolak-balik yang teratur ini?”
Di sini, siswa dibimbing untuk bersikap mindful, mengamati secara mendalam tanpa memberi label segera. Suasana yang penuh keceriaan tercipta melalui elemen kejutan dan misteri dari fenomena yang sudah dikenal.
Fase 2: Kegiatan Inti – Menyelidiki, Menghubungkan, dan Memaknai (Meaningful & Mindful)
Kegiatan 1: “Eksperimen Penyelidikan: Menjadi Ilmuwan Muda” (40 menit)
Siswa dibagi menjadi tim kecil. Masing-masing tim mendapatkan seperangkat alat sederhana: statif, benang, beban (sebagai bandul), pegas, dan stopwatch.
Tugas Penyelidikan (Meaningful & Joyful): “Tantangan untuk kalian adalah merancang sebuah eksperimen guna menemukan faktor-faktor apa saja yang memengaruhi periode bandul dan pegas. Apakah berat beban? Panjang tali? Atau nilai simpangan awal?”
Siswa merancang langkah-langkah, mengumpulkan informasi, dan melakukan analisis. Peran guru adalah sebagai fasilitator, memberikan pertanyaan pensupport untuk menjaga kesadaran (mindful) mereka terhadap proses dan data yang diperoleh. Kegembiraan (joyful) muncul dari perasaan menjadi “penemu” serta kerja sama tim.
Kegiatan 2: “Diskusi dan Penarikan Kesimpulan Konsep” (30 menit)
Tiap kelompok mempersembahkan hasil temuan mereka. Guru memfasilitasi diskusi untuk menyamakan persepsi dan membuat kesimpulan bersama mengenai rumus periode bandul dan pegas.
Koneksi Meaningful: Guru mengaitkan temuan mereka dengan fenomena di dunia nyata. “Jadi, berdasarkan eksperimen kalian, mengapa bandul pada jam dinding yang panjang bergetar lebih lambat? Mengapa gedung yang tinggi (periode getar panjang) dan yang rendah (periode getar pendek) memiliki respons yang berbeda saat gempa terjadi?” Koneksi tersebut membantu mengubah konsep yang abstrak menjadi nyata dan berarti.
Kegiatan 3: “Pembelajaran Berbasis Masalah Kontekstual” (40 menit)
Siswa menerima studi kasus: “Sebuah perusahaan ingin membuat ayunan baru di taman bermain yang mempunyai periode ayunan tepat 5 detik untuk membuat sensasi terbaik. Jika panjang tali maksimal yang tersedia adalah 6 meter, apakah ayunan itu bisa dibuat? Buktikan dengan perhitungan!”
Kegiatan tersebut menggabungkan makna (aplikasi langsung) dan mindful (merefleksikan dan cermat dalam menerapkan rumus). Rasa joyful muncul dari tantangan menyelesaikan masalah yang realistis.
Fase 3: Penutup – Refleksi dan Tindakan (Mindful & Meaningful)
Kegiatan: “Jurnal Reflektif dan Proyek Mini” (20 menit)
Refleksi Mindful: Siswa menuliskan dalam jurnalnya: “Pelajaran paling mengejutkan apa yang kamu dapatkan hari ini? Konsep apa yang paling sulit dimengerti? Kapan kamu merasakan momen ‘aha! ‘?”
Proyek Meaningful (Tugas di rumah): “Cari dan amati satu contoh gerak harmonik sederhana di rumahmu. Dokumentasikan (foto/video pendek) dan jelaskan secara ringkas konsep Fisika yang mendasarinya. Bisa jadi getaran pada daun, ayunan kursi, atau contoh lainnya.”
Kegiatan penutup ini mengikat kembali pembelajaran, meningkatkan kesadaran metakognisi, dan memperkuat makna dengan menghubungkannya langsung ke pengalaman pribadi siswa.
Silahkan download modul ajar deep learning Fisika kelas 11 kurikulum merdeka disini
Penutup
Modul ajar deep learning Fisika kelas 11 SMA/MA fase F kurikulum merdeka bukan hanya sekadar dokumen perencanaan, melainkan sebuah cerita tentang pengalaman belajar. Dengan mengandalkan Deep Learning melalui Mindful, Meaningful, dan Joyful Learning sebagai dasarnya, modul ajar deep learning kelas 11 ini mampu mengubah cara pandang terhadap pembelajaran Fisika. Dari yang sebelumnya dianggap menakutkan dan sulit dipahami, menjadi suatu perjalanan penemuan yang penuh dengan kesadaran, relevansi dalam kehidupan, dan akhirnya membawa kebahagiaan sejati. Inilah inti dari Merdeka Belajar: membentuk generasi yang tidak hanya memahami rumus, tetapi juga cerdas dalam konteks, reflektif, dan mencintai kegiatan pembelajaran terus menerus.