(Deep Learning) Modul Ajar IPAS Kelas 3 Kurikulum Merdeka
6 menit membaca
Share this:
Pada tingkat Sekolah Dasar (SD/MI), penggabungan IPA dan IPS ke dalam mata pelajaran IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial) merupakan tindakan yang cerdas. Penggabungan ini menunjukkan bahwa dalam kehidupan sehari-hari, fenomena alam dan sosial saling terkait, bukan terpisah.
Namun, sekadar memperbarui kurikulum dan struktur pelajaran tidaklah cukup. Kunci keberhasilan terletak pada cara penyampaian materi di dalam kelas. Di sinilah pendekatan Deep Learning yang menekankan Mindful Learning (Pembelajaran Sadar Penuh), Meaningful Learning (Pembelajaran Bermakna), dan Joyful Learning (Pembelajaran Menyenangkan) menjadi sangat penting. Modul ajar deep learning IPAS kelas 3 SD/MI fase B kurikulum merdeka yang menginternalisasi ketiga prinsip Deep Learning tersebut, tidak hanya mentransfer pengetahuan, tetapi juga membentuk kompetensi dan karakter siswa.
Menerjemahkan Deep Learning dalam Konteks IPAS Kelas 3
Deep Learning merupakan suatu metode pengajaran yang bertujuan untuk melampaui sekadar menghafal dan pemahaman dangkal. Metode tersebut meminta siswa untuk terlibat aktif, berpikir kritis, dan bersikap kreatif terhadap materi pelajaran, supaya pengetahuan yang diperoleh bisa digunakan dalam situasi baru. Tiga pilar utamanya meliputi:
1. Mindful Learning dalam IPAS Kelas 3
Mindful Learning adalah kondisi di mana siswa benar-benar hadir dan terlibat secara mental serta emosional dalam aktivitas belajar. Mereka tidak hanya mendengar, tetapi benar-benar memperhatikan; tidak hanya melihat, tetapi sungguh-sungguh mengamati. Dalam modul ajar deep learning IPAS kelas 3 kurikulum merdeka, ini bisa diwujudkan melalui:
Pengamatan Terfokus: Daripada hanya menunjukkan gambar tanaman, minta siswa untuk duduk tenang di taman sekolah selama 5 menit dan mengamati satu jenis tanaman. Minta mereka mencatat warna, bentuk daun, tekstur batang, dan hewan kecil yang ada di sekelilingnya. Aktivitas tersebut melatih kesabaran, ketelitian, serta kepekaan terhadap detail.
Refleksi Pribadi: Setelah mempelajari tentang siklus air, ajukan pertanyaan reflektif seperti, “Apa yang kamu rasakan saat melihat hujan?” atau “Menurutmu, dari mana asalnya air yang kita minum pagi ini?” Pertanyaan-pertanyaan tersebut mengaitkan konsep sains dengan perasaan dan kesadaran pribadi siswa.
Menyadari Hubungan: Saat mempelajari profesi (seperti petani), bimbing siswa untuk memahami rantai hubungan yang panjang: dari petani yang menanam padi, buruh panen, pedagang pengumpul, hingga sampai ke piring nasi mereka. Ini mengembangkan kesadaran bahwa tidak ada yang berdiri sendiri dalam sistem sosial dan alam.
2. Meaningful Learning dalam IPAS Kelas 3
Pembelajaran bermakna terjadi ketika informasi baru dihubungkan dengan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa, sehingga mempunyai nilai dan makna untuk kehidupan mereka. Prinsip ini merupakan inti dari kurikulum merdeka.
Pembelajaran Berbasis Proyek: Ini adalah cara yang efektif untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna. Misalnya, untuk topik “Menjaga Kelestarian Lingkungan”, guru bisa merancang proyek “Kampanye Pengurangan Sampah Plastik di Kelas 3”. Siswa tidak hanya belajar teori tentang dampak sampah plastik, tetapi juga melakukan tindakan nyata: meneliti jenis sampah di kelas, membuat poster, merancang tempat sampah terpilah, dan menyebarluaskan kepada warga sekolah. Proyek tersebut menjadi bermakna karena mereka melihat dampak langsung dari upaya mereka.
Kontekstualisasi dengan Lingkungan Sekitar: Manfaatkan lingkungan sebagai sumber utama belajar. Topik IPAS kelas 3“Jenis-jenis Pekerjaan” akan lebih bermakna jika siswa melakukan wawancara kecil dengan penjaga sekolah, petugas kantin, atau orang tua yang bekerja sebagai pengrajin lokal. Mereka memperoleh wawasan tentang sosiologi dan ekonomi langsung dari sumber yang nyata.
3. Joyful Learning dalam IPAS Kelas 3
Kegembiraan berfungsi sebagai pendorong untuk belajar. Pengalaman belajar yang menyenangkan bisa mengurangi tingkat kecemasan, meningkatkan motivasi dari dalam diri, dan membantu informasi lebih mudah diingat. Bagi siswa kelas 3 SD/MI, unsur “menarik” dan “bermain” sangat krusial.
Pembelajaran Berbasis Permainan: Gunakan kuis interaktif seperti “Teka-Teki Ciri-Ciri Benda” atau permainan ular tangga besar yang menyertakan pertanyaan tentang kearifan lokal. Permainan peran juga sangat efektif, seperti berperan dalam transaksi jual-beli di pasar untuk memahami konsep ekonomi yang sederhana.
Eksperimen Sains yang Mengagumkan: Jangan hanya berkutat pada teori. Minta para siswa untuk melakukan eksperimen sederhana yang memberikan hasil mengejutkan, seperti menciptakan gunung berapi dari campuran baking soda dan cuka, atau menanam kacang hijau dalam gelas transparan untuk melihat pertumbuhan akarnya. Pengalaman “menakjubkan” dari eksperimen tersebut menciptakan kenangan belajar yang kuat dan menyenangkan.
Penggunaan Teknologi dan Media Kreatif: Beri kesempatan kepada siswa untuk merekam proyek atau pengamatan mereka menggunakan tablet untuk membuat video pendek atau presentasi sederhana. Siswa juga bisa membuat komik tentang siklus hidup kupu-kupu atau kolase dari bahan-bahan alami.
Contoh Rancangan Modul Ajar Deep Learning IPAS Kelas 3
Berikut contoh rancangan modul ajar deep learning IPAS kelas 3 kurikulum merdeka yang mengintegrasikan ketiga pilar tersebut:
Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu mengenali elemen biotik (makhluk hidup) dalam ekosistem sederhana (seperti ekosistem sawah).
Siswa dapat menjelaskan hubungan antara makhluk hidup dalam bentuk rantai makanan.
Siswa bisa menyajikan hasil pengamatan serta pemahamannya mengenai rantai makanan melalui diagram kreatif.
Rangkaian Pembelajaran (dalam beberapa sesi)
Fase 1: Memicu Rasa Penasaran (Joyful & Mindful)
Guru menampilkan video singkat yang menarik tentang kehidupan sawah, memperlihatkan padi, ulat, burung, dan ular.
Aktivitas Permainan: “Simulasi Rantai Makanan”. Setiap siswa mendapatkan kartu bergambar produsen (padi), konsumen I (ulat), konsumen II (burung), dan konsumen puncak (elang). Mereka harus menemukan “makanan” mereka dengan mencocokkan kartu yang sesuai. Suasana kelas menjadi ceria dan aktif.
Fase 2: Penjelajahan dan Penyelidikan (Meaningful & Mindful)
Pembelajaran Lapangan: Siswa diminta ke area sekitar sekolah yang mempunyai tanaman dan serangga (taman sekolah). Dengan menggunakan lembar pengamatan, mereka akan secara saksama mengamati dan mencatat: jenis tanaman yang ada, hewan kecil yang terlihat (semut, kupu-kupu, capung), dan apakah ada keterkaitan yang muncul (misalnya, kupu-kupu yang menghisap nektar bunga).
Diskusi Bermakna: Guru memandu diskusi berdasarkan hasil pengamatan. “Apa yang kira-kira dimakan oleh kupu-kupu? Apa yang akan terjadi jika tanaman ini habis?” Diskusi tersebut mengaitkan pengalaman langsung dengan konsep ilmiah.
Fase 3: Kreasi dan Refleksi (Meaningful & Joyful)
Proyek Kreatif: Dalam kelompok, siswa membuat diagram rantai makanan 3D menggunakan bahan-bahan bekas (kardus, biji-bijian, gambar cetak, dan lain-lain). Mereka harus menjelaskan alur rantai makanannya.
Presentasi dan Refleksi: Setiap kelompok menyampaikan hasil karya mereka. Guru mendorong siswa untuk merenungkan pelajaran yang didapat: “Apa yang terjadi jika salah satu bagian rantai hilang? Apa peran manusia dalam memelihara keseimbangan ini?” Refleksi tersebut memperdalam pemahaman dan menumbuhkan rasa tanggung jawab.
Penilaian
Penilaian Proses: Pengamatan saat pembelajaran di lapangan dan diskusi (menilai sikap perhatian dan kemampuan kerja sama).
Penilaian Kinerja: Menilai diagram rantai makanan 3D dari segi ketepatan konsep, kreativitas, dan kemampuan presentasi (bermakna dan menggembirakan).
Silahkan download modul ajar deep learning IPAS kelas 3 kurikulum merdeka disini
Kesimpulan
Merancang modul ajar deep learning IPAS kelas 3 SD/MI fase B kurikulum merdeka bukanlah hal yang sederhana, namun ini adalah investasi yang sangat berarti untuk masa depan siswa. Metode tersebut mengubah cara kita belajar dari “guru yang berbicara” menjadi “siswa yang merasakan”. Dengan menggabungkan Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyful Learning, pembelajaran IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial) tidak lagi hanya tentang menghafal nama-nama tumbuhan atau jenis profesi, melainkan menjadi sebuah pengalaman yang luar biasa untuk memahami dan menghargai alam semesta serta masyarakat di sekitarnya, langkah demi langkah. Pada akhirnya, inilah inti dari kurikulum merdeka: memberdayakan potensi setiap siswa supaya bisa berpikir kritis, kreatif, dan memberikan kontribusi positif bagi lingkungannya.