ATP Fikih Kelas 9 MTs Fase D Kurikulum Merdeka

Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) merupakan sebuah rencana linier untuk kegiatan belajar yang disusun secara teratur dan logis demi mencapai Capaian Pembelajaran (CP) fase D kelas 9. ATP kurikulum merdeka berperan sebagai pedoman untuk guru dalam merancang modul ajar dan menilai kemajuan siswa.

Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Fikih Kelas 9 MTs Fase D Kurikulum Merdeka

Komponen Utama ATP Fikih Kelas 9 Fase D Kurikulum Merdeka

Mengacu pada struktur kurikulum merdeka, ATP Fikih kelas 9 MTs fase D kurikulum merdeka meliputi:

Capaian Pembelajaran (CP) Fase D

Sebagai referensi dalam ATP kelas 9, CP fase D Fikih mencakup:

  • Pemahaman tentang hukum Islam (ibadah, muamalah, munakahat).
  • Kemampuan menganalisis masalah fiqh modern dengan metode istinbath.
  • Pengamatan nilai-nilai fiqh dalam konteks sosial-ekonomi.

Tujuan Pembelajaran (TP)

TP disusun berdasarkan capaian pembelajaran (CP) fase D, meliputi kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Contoh TP Fikih Kelas 9 MTS:

  1. Menganalisa konsep muamalah (jual-beli, riba, hutang-piutang) dengan merujuk pada dalil naqli dan aqli.
  2. Mengevaluasi praktik ekonomi Islam (syirkah, mudharabah) dalam konteks saat ini.
  3. Menyusun solusi berbasis hukum Islam untuk isu-isu kontemporer (fintech, investasi syariah).

Konten/Konten Esensial

Materi pokok yang perlu dikuasai oleh siswa:

  • Muamalah Maliyah: Jual-beli, riba, gadai (rahn), hutang (qardh).
  • Kewarisan (Ilmu Faraidh): Pemahaman tentang ahli waris, bagian waris, dan cara menghitungnya.
  • Fiqh Kontemporer: Ekonomi syariah, fintech, lingkungan hidup (hifzhul bi’ah).

Alokasi Waktu

Perkiraan jumlah jam pelajaran untuk setiap materi (misalnya, 4 JP untuk bab kewarisan, 6 JP untuk muamalah).

Peran Guru dan Siswa dalam Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

Dalam pelaksanaan ATP Fikih kelas 9 MTs (Madrasah Tsanawiyah), kerjasama antara guru dan siswa sangat penting supaya setiap tahap pembelajaran terlaksana dengan baik dan memberikan dampak. Berikut ini adalah penjelasan lebih terperinci tentang tanggung jawab dan kontribusi masing-masing pihak:

Peran Guru sebagai Fasilitator dan Desainer Pembelajaran

1. Perancang ATP Kurikulum Merdeka

Guru bertanggung jawab untuk menyusun ATP kelas 9 berdasarkan analisis capaian pembelajaran (CP), indikator pencapaian, serta kebutuhan dan karakteristik siswa. Pada tahap ini, guru menentukan materi, metode, dan media pembelajaran yang tepat untuk memfasilitasi pengalaman belajar yang aktif.

2. Fasilitator Kegiatan Belajar

Selama kegiatan belajar berlangsung, guru memandu diskusi, mengawasi eksperimen atau simulasi fikih, serta memastikan setiap siswa terlibat. Guru juga memberikan umpan balik konstruktif supaya siswa paham mengenai kekuatan dan area yang perlu diperbaiki.

3. Motivator dan Pemandu Refleksi

Guru mengajak siswa untuk berfikir kritis dan kreatif dalam menyelesaikan masalah fiqh kontemporer. Di akhir setiap unit atau pertemuan, guru memimpin sesi refleksi bersama siswa untuk menilai capaian pembelajaran dan merencanakan langkah perbaikan.

4. Evaluator Otentik

Guru mempersiapkan dan melaksanakan asesmen yang autentik, seperti presentasi proyek, makalah kasus, atau penilaian kinerja untuk mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran dengan menyeluruh, mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Peran Siswa sebagai Peserta Aktif dan Mitra Belajar

1. Penjelajah Materi dan Pencari Tahu

Siswa diharapkan bersikap inquisitif: mengajukan pertanyaan kritis, mencari dasar dan pandangan ulama terkait, serta berdiskusi dalam kelompok untuk memperdalam pemahaman mereka tentang fiqh.

2. Pelaku Simulasi dan Proyek

Melalui tugas simulasi ibadah atau proyek nyata (misalnya sosialisasi zakat digital), siswa belajar menerapkan teori fiqh dalam situasi nyata. Keterlibatan aktif ini membantu mereka dalam mengasah kemampuan memecahkan masalah dan bekerja sama.

3. Pengelola Refleksi Diri

Siswa terlibat dalam refleksi kegiatan pembelajaran dengan mencatat kesulitan, keberhasilan, serta rencana perbaikan. Aktivitas ini mendukung mereka untuk menjadi pembelajar mandiri yang bisa mengarahkan perkembangan kemampuan diri.

4. Penyumbang Umpan Balik

Selain mendapatkan masukan dari guru, siswa juga memberikan tanggapan terhadap metode, bahan ajar, dan media yang digunakan. Komunikasi dua arah ini memperkaya perbaikan ATP kurikulum merdeka untuk siklus pembelajaran berikutnya.

Dengan adanya kerja sama yang baik antara guru yang berfungsi sebagai perancang, pembimbing, dan penilai, serta siswa yang bertindak sebagai pelajar aktif dan reflektif, ATP Fikih kelas 9 fase D kurikulum merdeka akan menghasilkan pengalaman belajar yang bermakna, sesuai konteks, dan berkelanjutan.

Dampak Positif ATP Fikih Kelas 9

Implementasi ATP Fikih kelas 9 MTs (Madrasah Tsanawiyah) fase D dalam kurikulum merdeka memberikan berbagai keuntungan yang signifikan, meningkatkan kualitas kegiatan belajar. Berikut adalah beberapa dampak positif yang bisa dirasakan oleh guru dan siswa:

1. Keterpaduan dan Kejelasan Tujuan Pembelajaran

Dengan diadakannya ATP kelas 9, setiap tahapan pembelajaran diatur secara berurutan, mulai dari penentuan tujuan pembelajaran sampai indikator pencapaian, materi, dan metodenya. Ini memudahkan guru dalam merencanakan kegiatan belajar yang terstruktur dan komprehensif, serta membantu siswa memahami tujuan yang harus dicapai di setiap langkah pembelajaran.

2. Peningkatan Pemahaman Konsep Fikih

Desain Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang menghubungkan teori dengan praktik membolehkan siswa tidak hanya untuk menghafal dalil dan aturan fiqih, tetapi juga untuk memahami konteks dan penerapannya. Misalnya, melalui simulasi ibadah atau analisis kasus aktual, siswa dapat mengaitkan konsep fiqih dengan situasi nyata yang mereka hadapi sehari-hari.

3. Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis dan Analitis

Dengan adanya indikator yang jelas dan tugas autentik, seperti menganalisis perbedaan pandangan ulama atau proyek zakat digital, siswa diajak untuk membangun kemampuan berpikir kritis dan analitis. Mereka belajar untuk menilai argumen, mengembangkan pendapat, dan membuat keputusan berdasarkan dalil serta situasi sosial.

4. Meningkatnya Motivasi dan Keterlibatan Siswa

Pendekatan pembelajaran yang kontekstual dan kolaboratif yang didukung oleh ATP Fikih kelas 9 MTs membuat kegiatan belajar menjadi lebih menarik dan relevan. Ketika siswa melihat adanya hubungan langsung antara materi fiqih dan tantangan yang ada dalam kehidupan modern, semangat dan motivasi untuk belajar meningkat.

5. Kemandirian dan Tanggung Jawab Belajar

ATP kurikulum merdeka mendorong refleksi dan umpan balik yang berkelanjutan. Siswa terlibat dalam menilai pencapaian pembelajaran mereka serta merencanakan langkah-langkah selanjutnya. Proses tersebut mengembangkan kemandirian dalam belajar dan rasa tanggung jawab karena siswa menyadari peran aktif mereka dalam mencapai tujuan pembelajaran.

6. Efektivitas Asesmen Autentik

Dengan ATP kelas 9, asesmen autentik yang mencakup proyek, presentasi, makalah, dan observasi bisa dirancang dengan lebih tepat sesuai indikator yang telah ditetapkan. Ini menghasilkan gambaran yang lebih akurat mengenai pencapaian CP, baik dari segi kognitif, afektif, maupun psikomotor.

7. Fleksibilitas dan Adaptabilitas Pembelajaran

Karena sifat ATP (Alur Tujuan Pembelajaran) yang fleksibel, guru bisa menyesuaikan tempo, media, dan metode pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa dan kondisi di sekolah. Dengan demikian, pembelajaran fiqih menjadi lebih inklusif dan responsif terhadap beragam kebutuhan siswa.

Secara keseluruhan, implementasi ATP Fikih kelas 9 fase D kurikulum merdeka tidak hanya meningkatkan efektivitas perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, tetapi juga menciptakan pengalaman belajar yang berarti, kontekstual, dan berkelanjutan bagi semua pemangku kepentingan.

Download ATP Fikih kelas 9 MTs fase D kurikulum merdeka selengkapnya disini

Kesimpulan

ATP Fikih kelas 9 MTs (Madrasah Tsanawiyah) fase D dalam kurikulum merdeka menyediakan kegiatan pembelajaran yang sistematis, terukur, dan relevan. Disarankan supaya guru bekerja sama dalam mengembangkan modul ajar kurikulum merdeka, memanfaatkan teknologi, dan melakukan evaluasi secara berkelanjutan. Siswa diharapkan mampu menjadi pelajar aktif yang bisa menerapkan prinsip fiqih dalam kehidupan nyata.

You might also like
ATP Pendidikan Pancasila Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka

ATP Pendidikan Pancasila Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka

ATP PJOK Kelas 6 SD/MI Fase C Kurikulum Merdeka

ATP PJOK Kelas 6 SD/MI Fase C Kurikulum Merdeka

ATP PAI dan Budi Pekerti Kelas 12 Fase F Kurikulum Merdeka

ATP PAI dan Budi Pekerti Kelas 12 Fase F Kurikulum Merdeka

ATP Informatika Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka

ATP Informatika Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka

KKTP PAI dan Budi Pekerti Kelas 9 Fase D Kurikulum Merdeka

KKTP PAI dan Budi Pekerti Kelas 9 Fase D Kurikulum Merdeka

ATP IPAS Kelas 5 SD/MI Fase C Kurikulum Merdeka

ATP IPAS Kelas 5 SD/MI Fase C Kurikulum Merdeka