Pendidikan Pancasila kelas 5 SD/MI fase C, sebagai salah satu pelajaran utama, memegang peranan penting dalam menanamkan nilai-nilai dasar kebangsaan, kemanusiaan, dan tanggung jawab sosial. Dalam kerangka kurikulum merdeka, pengembangan modul ajar deep learning menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa siswa tidak hanya memahami materi secara superfisial, tetapi juga bisa menghayati nilai-nilai tersebut dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Supaya Pendidikan Pancasila lebih bermakna, guru perlu memasukkan tiga pendekatan utama: Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyful Learning. Ketiga pendekatan tersebut membangun dasar yang kokoh untuk menciptakan pengalaman belajar yang mendalam, relevan, dan menyenangkan bagi para siswa.
Mindful Learning adalah aktivitas belajar yang dilakukan dengan penuh perhatian. Siswa diminta untuk berkonsentrasi, menyadari pikiran dan perasaan mereka, serta terbuka terhadap pandangan orang lain.
Guru bisa mendorong siswa untuk melakukan refleksi diri melalui penulisan jurnal harian, doa bersama, atau diskusi tentang nilai-nilai moral. Dengan cara ini, siswa akan belajar untuk memahami emosi, menghargai keberagaman, dan bertindak dengan bijaksana.
Kegiatan sederhana seperti “mendengarkan dengan empati”, “mengetahui diri dan teman”, atau “merefleksikan arti gotong royong” bisa menjadi bagian dari penerapan Mindful Learning dalam modul ajar deep learning Pendidikan Pancasila kelas 5 kurikulum merdeka.
Pembelajaran menjadi bermakna jika pengetahuan baru bisa dihubungkan dengan pengetahuan yang sudah ada pada siswa. Oleh karena itu, guru perlu membuat jembatan antara pengalaman siswa dengan materi yang diajarkan.
Penerapan Meaningful Learning dalam Pendidikan Pancasila Kelas 5
Guru bisa menghubungkan konsep keadilan sosial dengan pengalaman sehari-hari, seperti berbagi makanan atau membantu teman. Melalui hubungan ini, siswa memahami nilai-nilai bukan hanya sebagai teori, tetapi juga sebagai panduan hidup.
Aktivitas seperti bermain peran, kunjungan sosial, atau membuat poster nilai-nilai kebangsaan adalah contoh konkret bagaimana Meaningful Learning bisa diterapkan dalam modul ajar deep learning Pendidikan Pancasila kelas 5 SD/MI fase C.
Joyful Learning memastikan siswa belajar dalam suasana ceria, tanpa tekanan, dan penuh semangat. Saat siswa merasa bahagia, kemampuan mereka untuk menyerap nilai-nilai positif meningkat secara drastis.
Aktivitas seperti permainan edukatif, drama mengenai nilai-nilai, lagu kebangsaan, dan video kreatif dapat menciptakan suasana belajar yang tidak hanya menyenangkan tapi juga bermakna.
Misalnya, guru meminta siswa untuk menyelenggarakan “Festival Mini Pancasila”, di mana setiap kelompok menampilkan satu sila melalui karya seni, lagu, atau drama pendek. Kegiatan tersebut menyatukan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor dengan harmonis.
Penyusunan modul ajar deep learning Pendidikan Pancasila kelas 5 kurikulum merdeka dengan mengintegrasikan pendekatan Mindful, Meaningful, dan Joyful Learning membutuhkan proses yang sistematis. Setiap langkah harus dirancang sedemikian rupa supaya pembelajaran menjadi menyeluruh, relevan, dan berfokus pada pengalaman nyata siswa. Berikut adalah tahapan penting dalam penyusunan modul ajar deep learning kurikulum merdeka tersebut.
Langkah pertama adalah melakukan analisis capaian pembelajaran (CP). Dalam kurikulum merdeka, CP Pendidikan Pancasila kelas 5 SD/MI fase C mencakup dimensi keimanan, moral, tanggung jawab, dan gotong royong. Guru perlu memahami secara mendalam apa yang diharapkan dari siswa di akhir fase pembelajaran tersebut.
Setelah memahami CP, langkah yang berikutnya adalah merumuskan tujuan pembelajaran (TP) yang lebih rinci. TP berfungsi sebagai acuan untuk aktivitas belajar yang akan dilakukan pada satu atau beberapa pertemuan. Sebaiknya, tujuan ini dituliskan dalam bentuk tindakan yang bisa dilihat, contohnya:
Dengan adanya tujuan yang jelas, guru bisa merancang aktivitas pembelajaran yang berfokus pada pencapaian profil pelajar Pancasila dan dimensi profil lulusan.
Langkah selanjutnya adalah menyusun materi yang sesuai dengan karakter siswa serta konteks di lingkungan sekolah. Materi Pendidikan Pancasila kelas 5 SD/MI seharusnya bersifat kontekstual dan aplikatif, bukan hanya teori semata. Misalnya, saat membahas sila ketiga “Persatuan Indonesia”, guru dapat menghubungkannya dengan kegiatan di sekolah, seperti kerja bakti, lomba kebersihan kelas, atau diskusi tentang keberagaman budaya di antara teman-teman. Setelah menentukan materi, guru harus merancang aktivitas belajar yang berbasis Deep Learning. Aktivitas tersebut dimaksudkan untuk:
Contoh aktivitas yang bisa dilakukan adalah proyek mini dengan tema “Aksi Gotong Royong Sekolahku”, di mana siswa didorong untuk merencanakan kegiatan sosial sederhana, melaksanakannya, lalu melakukan refleksi bersama.
Penilaian dalam modul ajar deep learning Pendidikan Pancasila kelas 5 SD/MI fasse C tidak hanya menilai hasil akhir, tetapi juga aktivitas pembelajaran siswa. Guru bisa menerapkan pendekatan penilaian yang otentik, yang meliputi:
Selain itu, penting bagi guru untuk memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan refleksi terhadap perasaan, pemahaman, dan tindakan mereka. Refleksi ini bisa dilakukan dengan menulis jurnal pribadi atau melalui aktivitas “cerita nilai”, di mana siswa berbagi apa yang mereka pelajari dari kegiatan pada hari itu.
Integrasi Mindful, Meaningful, dan Joyful Learning mampu membentuk siswa yang mempunyai karakter kuat. Mereka tidak hanya memahami teorinya tentang nilai Pancasila, tetapi juga mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Mindful Learning memberikan kesadaran moral, Meaningful Learning memperdalam pemahaman nilai, dan Joyful Learning menjadikan proses internalisasi nilai lebih menyenangkan dan alami.
Salah satu tantangan dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila kelas 5 SD/MI fase C adalah rendahnya keterlibatan siswa. Dengan pendekatan integratif ini, siswa menjadi lebih aktif karena pembelajaran terhubung dengan pengalaman nyata, emosi positif, dan konteks sosial yang dekat dengan kehidupan mereka.
Modul ajar deep learning Pendidikan Pancasila kelas 5 kurikulum merdeka yang menggabungkan dengan pendekatan mindful dan joyful membantu siswa untuk memahami diri mereka dan orang lain. Siswa belajar berpikir kritis, mengelola emosi, dan mengembangkan empati terhadap sesama. Kemandirian juga berkembang seiring dengan kemampuan mereka dalam mengambil keputusan yang bertanggung jawab.
Silahkan download modul ajar deep learning Pendidikan Pancasila kelas 5 kurikulum merdeka disini
Integrasi Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyful Learning dalam modul ajar deep learning Pendidikan Pancasila kelas 5 SD/MI fase C dalam kurikulum merdeka memberikan pengaruh yang signifikan terhadap mutu pembelajaran. Metode ini tak hanya menyampaikan nilai-nilai Pancasila dari segi pemahaman, tetapi juga menginternalisasikannya secara emosional dan praktis dalam keseharian. Pendekatan tersebut menjadi acuan pembelajaran di masa mendatang, pembelajaran yang tidak hanya mengasah intelek, tetapi juga memperkuat perasaan dan karakter bangsa.