ATP Al-Qur’an Hadis Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka

Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah struktur yang membantu guru dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran. ATP kurikulum merdeka membolehkan guru untuk memecah tujuan utama menjadi indikator yang dapat diukur. Untuk kelas 7 Madrasah Tsanawiyah fase D dalam kurikulum merdeka, ATP Al-Qur’an Hadis menekankan pentingnya integrasi nilai-nilai keagamaan, karakter, serta pengembangan kemampuan literasi dan numerasi bagi siswa.

ATP Al-Qur’an Hadis Kelas 7 Kurikulum Merdeka

Komponen Utama ATP Al-Qur’an Hadis Kelas 7 Kurikulum Merdeka

Berikut adalah komponen-komponen dalam ATP Al-Qur’an Hadis kelas 7 MTs Fase D yang disusun berdasarkan kerangka umum ATP kurikulum merdeka dan ciri-ciri pembelajaran Pendidikan Agama Islam:

1. Profil Pelajar Pancasila

  • Unsur penting: Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, serta Berakhlak Mulia dan Berkebinekaan Global.
  • Contoh: Menghargai Al-Qur’an sebagai panduan kehidupan dan menghormati berbagai penafsiran.

2. Capaian Pembelajaran (CP) Fase D

Target akhir keterampilan untuk siswa kelas 7 hingga 9 di MTs, mencakup:

  • Membaca Al-Qur’an dengan tartil sambil memahami makna dasar.
  • Memahami isi Hadis-hadis mengenai akhlak dan ibadah.
  • Menggunakan nilai-nilai dari Al-Qur’an dan Hadis dalam kehidupan sehari-hari.

3. Tujuan Pembelajaran (Per Semester)

Contoh dari TP Al-Qur’an Hadis kelas 7 MTs semester 1:

  • Melafalkan, menghafal, memahami, menganalisis, dan mengomunikasikan ayat Al-Qur’an tentang kekuasaan dan rahmat Allah Swt.
  • Memahami dan menganalisis hukum bacaan mad wajib muttashil, dan mad jaiz munfashil agar terbiasa membaca Al- Qur’an dengan baik dan benar.
  • Siswa mengidentifikasi inti pesan dari Hadis mengenai sifat pemurah. Seperti: HR. Muslim dari Abu Hurairah, HR. Muslim dari Jabir bin Abdillah.

4. Materi Pembelajaran

Contoh materi Al-Qur’an Hadis kelas 7 Madrasah Tsanawiyah yang diajarkan:

  • Qur’an: Surat tentang bersikap jujur dalam bermuamalah, seperti: QS. AL- Muthaffifin (83): 1-17; QS. Al- An’am (6): 152 dan tajwid dasar (mad tabi’i, mad ‘iwad).
  • Hadis: Hadis tentang akhlak (jujur, optimis, sabar) dan ibadah (salat, kebersihan).
  • Penerapan: Kisah teladan Nabi yang relevan dengan materi.

5. Alokasi Waktu

Setiap pertemuan (2 JP/minggu), contohnya:

  • Pertemuan 1–2: Tartil Q. S. Al-A’la.
  • Pertemuan 3–4: Makna kosakata dan pesan utama.

6. Metode Pembelajaran

  • Pendekatan aktif: Demonstrasi (membaca tartil), Diskusi (analisis isi), Project Based Learning (poster nilai Hadis).
  • Media: Audio tilawah, video kisah Nabi, lembar kerja.

7. Asesmen

  • Asesmen Formatif: Observasi saat membaca Qur’an, kuis tentang makna kosakata, presentasi analisis Hadis.
  • Asesmen Sumatif: Ujian praktik tartil, tes tertulis tentang isi Surah/Hadis.
  • Kriteria: Ketepatan bacaan (tajwid), pemahaman makna, serta sikap penghormatan terhadap teks suci.

Integrasi Nilai Karakter dan Keagamaan

Dalam fase D ATP Al-Qur’an Hadis kelas 7 Madrasah Tsanawiyah, penggabungan nilai karakter dan keagamaan menjadi dasar utama untuk memastikan bahwa pembelajaran tidak hanya melibatkan transfer ilmu, tetapi juga membentuk kepribadian yang baik. Melalui penjelajahan makna ayat dan hadis, siswa diberi kesempatan untuk menginternalisasi nilai-nilai universal seperti kejujuran, keadilan, kesabaran, serta memperdalam dimensi spiritual yang menjadi dasar etika beragama.

Nilai Akhlak dalam Tafsir Al-Qur’an

1. Konsep Akhlak Qurani

Tafsir Al-Qur’an kelas 7 tidak hanya fokus pada penjelasan arti lafaz dan konteks turunannya, tetapi juga menelusuri akhlak baik yang terkandung di dalamnya. Sebagai contoh, surat Al-Hujurat ayat 13 menekankan kesetaraan derajat manusia dan pentingnya saling mengenal, yang berhubungan dengan nilai toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan.

2. Pendekatan Kontekstual

Guru mendorong siswa untuk mengaitkan kisah-kisah dalam Al-Qur’an dengan pengalaman sehari-hari, misalnya menghubungkan kisah Nabi Yusuf dengan teladan dalam menghadapi fitnah. Dengan cara ini, nilai kejujuran dan kesabaran dapat dirasakan relevansinya oleh siswa dalam kehidupan mereka.

3. Metode Refleksi Akhlak

Siswa diberikan tugas untuk menulis jurnal atau menciptakan poster visual yang menggambarkan penerapan akhlak Qurani dalam kegiatan sehari-hari, seperti kejujuran saat menyelesaikan tugas atau menghormati orang tua. Dalam diskusi kelas, pengalaman para siswa akan dibagikan sebagai bahan refleksi bersama.

Nilai Spiritual dalam Penelaahan Hadis

1. Pemahaman Makna Hadis yang Mendalam

Hadis yang dipilih berkaitan dengan perkembangan emosional dan sosial siswa, contohnya tentang kasih sayang dan kelemahlembutan (tirmidzi). Guru menekankan bahwa spiritualitas bukan sekadar ritual, tetapi lebih pada bagaimana menjalin hubungan antar manusia yang berlandaskan kasih sayang.

2. Aktivitas Praktik Spiritual

Siswa didorong untuk merasakan “momen spiritual” dengan membaca dan merenungkan hadis sebelum menjalani kegiatan utama. Metode ceramah singkat diikuti dengan sejenak hening guna memfasilitasi internalisasi nilai spiritual, seperti rasa syukur dan ketenangan jiwa.

3. Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari

Melalui proyek mini, seperti menyusun “diary spiritual” yang berisi catatan amalan baik berdasar hadis, siswa didorong untuk secara aktif menerapkan nilai-nilai spiritual. Guru kemudian mengadakan sesi berbagi untuk mengevaluasi dan menghargai kemajuan spiritual masing-masing siswa.

Dengan pengintegrasian nilai karakter dan agama yang terencana, ATP Al-Qur’an Hadis kelas 7 MTs fase D kurikulum merdeka membantu membentuk siswa supaya tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga tangguh secara moral dan spiritual.

Peran Guru dan Kolaborasi dengan Stakeholder

Peran guru dalam pelaksanaan ATP Al-Qur’an Hadis kelas 7 MTs fase D bukan hanya sebagai penyaji materi, tetapi juga berfungsi sebagai pendorong pembelajaran yang membuat siswa berdaya untuk menemukan dan memahami makna serta nilai. Di samping itu, kerja sama dengan berbagai pihak seperti orang tua, tokoh agama, dan institusi pendidikan lainnya sangat krusial untuk memperkaya pengalaman belajar serta menjaga kesinambungan nilai-nilai agama di luar lingkungan kelas.

Guru sebagai Fasilitator dan Mentor

1. Fasilitasi Aktivitas Belajar

Guru menyusun kegiatan supaya siswa bisa berdiskusi, menganalisis teks, dan menerapkan nilai Al-Qur’an Hadis. Mereka memberikan pertanyaan yang memicu pemikiran, mendampingi kelompok, serta memberikan umpan balik yang konstruktif.

2. Pembina Karakter

Dengan memberikan teladan sikap dan tindakan dalam keseharian, guru menunjukkan nilai-nilai seperti kejujuran, kesabaran, optimis, dan toleransi. Dengan cara ini, siswa tidak hanya mengenal teori, tetapi juga mencontoh perilaku Islami.

3. Penyelenggara Refleksi

Guru mengadakan sesi refleksi setelah kegiatan, mengajak siswa untuk menuliskan nilai moral yang diperoleh dan merencanakan tindakan lanjut dalam kehidupan sehari-hari.

Keterlibatan Orang Tua dan Komunitas

1. Orang Tua sebagai Mitra Pendidikan

Orang tua diundang untuk memantau jurnal spiritual atau hasil proyek siswa di rumah, memberikan penghargaan, dan membantu menghubungkan nilai yang dipelajari dengan kebiasaan keluarga.

2. Kolaborasi dengan Tokoh Agama

Menghadirkan ustaz/ustazah atau pengasuh pesantren dalam sesi ceramah tamu atau lokakarya, memberikan siswa kesempatan untuk mendapatkan pandangan langsung dari para ahli dan memberi motivasi lebih.

3. Kemitraan dengan Lembaga dan Komunitas Lokal

Bekerja sama dengan perpustakaan pesantren, kelompok dakwah untuk remaja, atau organisasi masyarakat untuk program kunjungan, studi banding, atau kegiatan sosial yang berlandaskan nilai-nilai Al-Qur’an Hadis.

Dengan keterlibatan aktif guru yang fokus pada fasilitasi dan pendampingan, serta dukungan yang kuat dari stakeholder, pembelajaran Al-Qur’an Hadis kelas 7 MTs akan menjadi lebih berarti, bermakna, dan berkelanjutan, sehingga tujuan ATP kurikulum merdeka fase D bisa dicapai dengan maksimal.

Download ATP Al-Qur’an Hadis kelas 7 fase D kurikulum merdeka selengkapnya disini

Kesimpulan

ATP Al-Qur’an Hadis kelas 7 MTs fase D kurikulum merdeka menghadirkan struktur menyeluruh untuk pembelajaran yang relevan, lengkap, dan berfokus pada pengembangan karakter. Dengan mengedepankan prinsip fleksibilitas serta kerja sama, guru dapat mengoptimalkan kemampuan siswa dalam mengerti nilai-nilai agama dan menerapkannya dalam aktivitas sehari-hari. Penerapan ATP kelas 7 Madrasah Tsanawiyah yang baik berkontribusi positif terhadap pencapaian kompetensi, semangat belajar, dan pembangunan karakter spiritual yang kuat.

You might also like
ATP Kimia Kelas 12 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka

ATP Kimia Kelas 12 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka

Prota Informatika Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka

Prota Informatika Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka

ATP Matematika Kelas 4 SD/MI Fase B Kurikulum Merdeka

ATP Matematika Kelas 4 SD/MI Fase B Kurikulum Merdeka

ATP Bahasa Inggris Kelas 3 SD/MI Fase B Kurikulum Merdeka

ATP Bahasa Inggris Kelas 3 SD/MI Fase B Kurikulum Merdeka

ATP Matematika Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka

ATP Matematika Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka

Promes Al-Qur’an Hadis Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka

Promes Al-Qur’an Hadis Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka