Salah satu alat yang krusial dalam kegiatan pembelajaran adalah modul ajar kurikulum merdeka, yang berfungsi sebagai acuan menyeluruh untuk guru dalam menjalankan pembelajaran yang berorientasi kepada siswa. Modul ajar Bahasa Indonesia kelas 3 SD/MI fase B ini dirancang dengan pendekatan Deep Learning dan mengaitkan tiga paradigma pembelajaran modern: Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyful Learning.

Dalam modul ajar deep learning Bahasa Indonesia kelas 3 kurikulum merdeka, penggabungan tiga pendekatan: Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyful Learning, sangat tepat untuk menciptakan pengalaman belajar yang menyeluruh, sadar, dan menyenangkan. Ketiga pendekatan tersebut tidak hanya menguatkan aspek kognitif, tetapi juga membangun karakter, emosi positif, serta kesadaran diri siswa terhadap kegiatan belajar yang mereka jalani.
Pendekatan-pendekatan tersebut saling mendukung dan berfungsi sebagai satu kesatuan yang utuh dalam memfasilitasi Deep Learning, yaitu pembelajaran yang lebih fokus pada pemahaman yang mendalam, refleksi, dan penerapan makna dalam kehidupan sehari-hari. Supaya penggabungan ini berjalan dengan baik, penting bagi guru untuk memahami karakteristik masing-masing pendekatan dan bagaimana ketiga aspek tersebut bisa dipadankan dengan harmonis dalam desain modul ajar deep learning kurikulum merdeka.
Mindful Learning menekankan pentingnya memiliki kesadaran penuh (awareness) tentang apa yang sedang dipelajari, cara belajar, dan alasan di balik pembelajaran tersebut. Dalam modul ajar deep learning Bahasa Indonesia kelas 3 SD/MI fase B, pendekatan tersebut bisa membantu siswa untuk:
Sebagai contoh, saat membaca teks cerita rakyat, guru bisa meminta siswa untuk melakukan “latihan napas sadar” selama satu menit sebelum mulai membaca. Tujuannya adalah untuk membantu siswa menenangkan pikiran dan mempersiapkan fokus. Setelah membaca, siswa bisa diminta untuk merefleksikan isi bacaan dengan pertanyaan-pertanyaan sederhana seperti, “Apa perasaanmu setelah membaca cerita ini?” atau “Pelajaran apa yang bisa kamu ambil dari tokoh dalam cerita?”
Pendekatan Mindful Learning membantu siswa menyadari bahwa belajar bukan hanya tentang mendapatkan nilai, tetapi juga tentang mengembangkan kesadaran diri terhadap proses berpikir, berbahasa, dan berperilaku.
Meaningful Learning atau pembelajaran bermakna menekankan bahwa informasi baru akan lebih mudah diterima dan diingat jika terkait dengan pengetahuan atau pengalaman yang telah dimiliki siswa. Pendekatan ini pertama kali dikenalkan oleh David Ausubel, yang berpendapat bahwa “belajar bermakna” terjadi ketika siswa berhasil menghubungkan konsep baru dengan pengetahuan yang sudah ada dalam pikiran mereka.
Dalam modul ajar deep learning Bahasa Indonesia kelas 3 kurikulum merdeka, Meaningful Learning bisa diterapkan melalui berbagai strategi:
Misalnya, ketika guru mengajarkan teks deskripsi, siswa bisa diminta untuk menulis tentang “rumahku” atau “sekolahku” berdasarkan pengalaman mereka. Dengan cara tersebut, siswa tidak hanya belajar tentang struktur teks deskripsi, tetapi juga menyadari fungsi bahasa sebagai alat komunikasi dan ekspresi.
Joyful Learning berfokus pada penciptaan lingkungan belajar yang positif, menyenangkan, serta dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa. Dalam kondisi seperti itu, siswa merasa leluasa untuk ikut serta dengan aktif tanpa merasa takut melakukan kesalahan. Prinsip Joyful Learning ini sangat penting, terutama pada tingkat sekolah dasar, di mana motivasi dari dalam diri dan emosi yang positif sangat berpengaruh pada keberhasilan kegiatan belajar.
Dalam kegiatan belajar Bahasa Indonesia kelas 3 SD/MI fase B, pendekatan tersebut bisa dilakukan melalui:
Sebagai contoh, setelah siswa membaca kisah “Si Kancil dan Buaya”, guru bisa meminta siswa untuk berdrama sederhana sesuai dengan teks yang dibaca. Dengan kegiatan tersebut, siswa tidak hanya memahami cerita, tetapi juga belajar tentang ekspresi, intonasi, dan kosakata baru dengan cara yang menyenangkan.
Ketiga pendekatan tersebut saling berinteraksi, tidak berdiri sendiri, dan saling mendukung. Ketika guru bisa menyatukan ketiga aspek ini dalam rencana pembelajaran, hasilnya akan jauh lebih optimal. Misalnya:
Kegiaan ini menciptakan pengalaman belajar yang utuh, diwarnai oleh kesadaran, makna, dan keceriaan.
Untuk mengintegrasikan ketiga pendekatan dalam modul ajar deep learning Bahasa Indonesia kelas 3 kurikulum merdeka, guru bisa mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
Dengan langkah-langkah tersebut, guru tidak hanya mengajarkan bahasa, tetapi juga membentuk kesadaran diri, empati, dan kebahagiaan dalam belajar di hati siswa.
Silahkan download modul ajar deep learning Bahasa Indonesia kelas 3 kurikulum merdeka disini
Integrasi Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyful Learning dalam modul ajar deep learning Bahasa Indonesia kelas 3 SD/MI fase B kurikulum merdeka memberikan perspektif baru untuk pembelajaran bahasa yang lebih manusiawi dan relevan. Dengan pendekatan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning), siswa tidak hanya bisa berbahasa, tetapi juga mengerti makna di balik kata, menyadari proses belajar, dan menikmati setiap pengalaman belajar.
Pendekatan tersebut selaras dengan prinsip kurikulum merdeka, yang menjadikan siswa sebagai pihak yang aktif dalam mencari, memahami, dan menghayati arti dari pembelajaran. Dengan menggabungkan ketiga pendekatan tersebut, guru tidak hanya mengajarkan bahasa, tetapi juga menciptakan individu pembelajar yang mempunyai karakter, merenung, dan merasakan kebahagiaan dalam menjalani kegiatan belajar seumur hidup.