BerandaKelas 8Prota Matematika Kelas 8 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka
Prota Matematika Kelas 8 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka
6 menit membaca
Share this:
Perencanaan yang cermat dalam pembelajaran adalah salah satu fondasi penting untuk memastikan suksesnya proses pendidikan di sekolah. Dalam kurikulum merdeka, dokumen Program Tahunan (Prota) memiliki peranan krusial sebagai panduan strategis untuk guru dalam merancang semua rencana dan aktivitas pembelajaran selama kurun waktu satu tahun ajaran. Prota kurikulum merdeka tidak hanya menampilkan cakupan materi, waktu yang tersedia, dan indikator pencapaian kompetensi, tetapi juga menghubungkan konteks nyata yang membolehkan siswa mengaitkan konsep akademik dengan kehidupan sehari-hari.
Komponen Utama Prota Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Berikut adalah komponen-komponen dalam menyusun Prota Matematika kelas 8 SMP/MTs fase D dalam kurikulum merdeka, diatur berdasarkan prinsip fleksibilitas dan keberlanjutan:
A. Analisis Capaian Pembelajaran (CP) Fase D
Pemetaan CP Matematika fase D kurikulum merdeka ke dalam materi kelas 8 SMP/MTs, contohnya:
Aljabar: Persamaan linear dua variabel, relasi serta fungsi.
Geometri: Teorema Pythagoras, lingkaran, bentuk bangun datar.
Data dan Peluang: Peluang, representasi data.
Catatan: CP Matematika fase D harus tercapai sebelum akhir kelas 8 SMP/MTs.
Integrasi HOTS (Higher Order Thinking Skills) dan Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Penerapan Soal HOTS
Dalam kurikulum merdeka, pembelajaran Matematika tidak hanya menekankan pemahaman konsep namun juga kemampuan berpikir kritis, analitis, dan kreatif. Penerapan soal HOTS dalam Prota Matematika kelas 8 SMP/MTs fase D bisa dilakukan melalui:
Soal Analisis: Menugaskan siswa untuk membandingkan berbagai metode penyelesaian persamaan kuadrat atau bangun ruang, kemudian memilih dan menjelaskan alasan metode yang paling efisien.
Soal Evaluasi: Memberikan studi kasus praktik, seperti perencanaan volume bak penampung air dengan anggaran terbatas supaya siswa menilai kelayakan setiap desain alternatif.
Soal Kreasi: Mendorong siswa untuk merancang model bangun ruang inovatif (seperti wadah multifungsi) dan menghitung luas permukaan serta volumenya, lalu mempresentasikan hasil desain tersebut.
Setiap soal HOTS dilengkapi dengan rubrik penilaian yang menilai akurasi konsep, kompleksitas strategi, kreativitas, serta kemampuan komunikasi matematika.
Penguatan Profil Pelajar Pancasila (PPP)
Prota Matematika kelas 8 harus mengintegrasikan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dalam setiap aktivitas pembelajaran:
Beriman, Bertakwa, dan Berakhlak Mulia: Mengajarkan kejujuran akademik saat melakukan tugas pengukuran dan perhitungan.
Mandiri: Memberikan tugas proyek individu, seperti simulasi menghitung anggaran untuk kloter wisata edukasi sekolah dengan menggunakan konsep statistika dan peluang.
Gotong royong: Mendorong kerja sama dalam menyelesaikan proyek PBL (Project Based Learning), contohnya membuat laporan statistik sederhana berdasarkan hasil survei kebiasaan membaca teman sekelas.
Berpikir Kritis: Melalui diskusi di kelas, guru menguji pandangan siswa ketika mereka mendalami pola aljabar atau menganalisis grafik.
Kreativitas: Menerapkan seni dan desain saat menciptakan visualisasi data atau model geometris.
Keragaman Global: Menghubungkan materi peluang dan statistik dengan fenomena budaya baik di tingkat lokal maupun internasional, contohnya kesempatan munculnya motif batik tertentu dalam kain tradisional.
Contoh Kegiatan Autentik
Untuk menguatkan keberadaan HOTS dan PPP secara bersamaan, bisa dirancang kegiatan autentik berikut:
Proyek “Statistika Lingkungan Sekolah”: Siswa dibagi dalam kelompok untuk mengumpulkan data mengenai penggunaan air, energi, dan sampah plastik di sekolah selama sebulan. Mereka menyajikan data dalam bentuk grafik, menganalisis rata-rata dan pola, lalu merekomendasikan solusi untuk efisiensi sumber daya. Unsur HOTS terlihat dalam analisis dan saran, sedangkan PPP mencakup kerja sama, sikap baik (peduli lingkungan), dan berpikir kritis.
Desain “Bangun Ruang Ramah Disabilitas”: Siswa membuat model bangun ruang untuk ruang kelas inklusif, menghitung volume serta luas permukaan, dan mempresentasikan hasilnya. Aktivitas ini mendorong kreativitas (HOTS: kreasi), kemandirian, dan keragaman global (aksesibilitas untuk semua).
Dengan menggabungkan HOTS dan PPP dalam Prota Matematika kelas 8 fase D kurikulum merdeka, guru tidak hanya mengembangkan kemampuan matematis, tetapi juga membentuk karakter Pelajar Pancasila yang kompetitif dan beretika.
Strategi Pelaksanaan Prota Kelas 8 di SMP
Sosialisasi dan Bimbingan Teknis
Penerapan Prota kelas 8 memerlukan pemahaman yang sama di antara semua pihak di sekolah. Langkah sosialisasi dapat dilakukan melalui:
Workshop Internal: Mengadakan lokakarya khusus untuk guru-guru Matematika dan subjek lain guna menjelaskan struktur, tujuan, dan mekanisme Prota kurikulum merdeka. Materi yang dibahas mencakup pemahaman CP (Capaian Pembelajaran), TP (Tujuan Pembelejaran), pemetaan ATP (Alur Tujuan Pembelejaran), dan strategi penyusunan alokasi waktu serta indikator.
Bimbingan Teknis (Bimtek): Mengundang ahli, seperti pengembang kurikulum atau praktisi Berbagi Ilmu, untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang metodologi PBL, HOTS, dan PPP. Bimtek ini dilengkapi dengan contoh praktik terbaik serta sesi praktek penyusunan cuplikan Prota kurikulum merdeka.
Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan
Supaya Prota Matematika kelas 8 SMP/MTs fase D kurikulum merdeka yang disusun bisa terimplementasi dengan baik dalam praktik pembelajaran, diperlukan mekanisme pemantauan dan evaluasi:
Tinjauan Berkala: Tim kurikulum melakukan evaluasi triwulanan terhadap realisasi alokasi waktu, CP, serta penggunaan sumber belajar. Hasil evaluasi ini dipakai sebagai dasar perbaikan program tahunan untuk semester berikutnya.
Refleksi dan Pelaporan: Guru secara teratur membuat jurnal refleksi, mencatat pencapaian, kendala, dan rencana tindak lanjut. Laporan refleksi ini dikumpulkan dan dibahas dalam forum guru sebagai bahan evaluasi bersama.
Pengembangan Profesional Berkelanjutan
Sustainabilitas implementasi Prota kurikulum merdeka sangat bergantung pada peningkatan kapabilitas guru seiring waktu:
Komunitas Praktik Guru (KPG): Membangun kelompok diskusi antar-guru Matematika untuk saling berbagi pengalaman, strategi pengajaran, dan inovasi dalam penerapan Prota kelas 8. Pertemuan KPG dapat dilakukan setiap bulan, baik secara daring maupun tatap muka.
Pelatihan Lanjutan: Sekolah bekerja sama dengan dinas pendidikan atau lembaga pelatihan (LPMP, P4TK) untuk menyelenggarakan workshop lanjutan terkait asesmen autentik, integrasi TIK, dan pengembangan materi program tahunan yang berbasis digital.
Dengan menerapkan strategi-strategi ini, sekolah tidak hanya memastikan Prota Matematika kelas 8 fase D kurikulum merdeka tersosialisasi dan diimplementasikan dengan baik, tetapi juga menciptakan budaya refleksi dan inovasi pedagogis yang berkelanjutan.
Download Prota Matematika kelas 8 SMP/MTs fase D kurikulum merdeka selengkapnya disini
Kesimpulan
Implementasi Prota Matematika kelas 8 SMP/MTs fase D kurikulum merdeka adalah dokumen rencana tahunan yang menggabungkan capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran, alokasi waktu, strategi pengajaran, dan asesmen yang autentik. Penerapan yang teratur dan bekerjasama akan menjamin siswa tidak hanya memahami konsep matematika, tetapi juga tumbuh menjadi Pelajar Pancasila yang inovatif, mandiri, dan berpikir kritis.