Modul Ajar SKI Kelas 6 MI Fase C Kurikulum Merdeka

Implementasi kurikulum merdeka di Madrasah Ibtidaiyah (MI) memberikan inovasi baru dalam aktivitas belajar mengajar, termasuk dalam pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Pengembangan modul ajar kurikulum merdeka adalah elemen kunci untuk mencapai pembelajaran yang relevan, kontekstual, dan terfokus pada siswa. Modul ajar SKI kelas 6 MI fase C berfungsi sebagai panduan praktis untuk guru dalam membantu siswa memahami warisan peradaban Islam dengan lebih mendetail.

Modul Ajar SKI Kelas 6 Kurikulum Merdeka

Esensi Modul Ajar SKI Fase C Kelas 6 Kurikulum Merdeka

1. Berbasis Capaian Pembelajaran (CP)

Modul ajar SKI kelas 6 MI ini disusun untuk memenuhi capaian pembelajaran dalam fase C sebagaimana yang tertera dalam CP SKI kelas 6. Fokusnya mencakup pemahaman yang lebih dalam mengenai:

  • Perkembangan masyarakat Islam setelah masa Rasulullah SAW (Khulafaur Rasyidin).
  • Kontribusi tokoh-tokoh penting dalam penyebaran agama Islam serta perkembangan ilmu.
  • Peran Wali Sanga dalam penyebaran Islam di Indonesia sebagai inspirasi untuk semangat perjuangan di era saat ini.
  • Nilai-nilai teladan, kepemimpinan, keadilan, toleransi, serta semangat sains dan teknologi dalam sejarah.

2. Berpusat pada Siswa (Student Centered)

Modul ajar kurikulum merdeka ini mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam belajar. Siswa kelas 6 didorong untuk:

  • Mengeksplorasi: Mencari berbagai informasi dari sumber-sumber seperti buku, artikel sederhana, video edukatif, dan situs terpercaya.
  • Diskusi: Mengemukakan pendapat, berbagi ide mengenai peristiwa dan nilai-nilai sejarah.
  • Berkreativitas: Menghasilkan proyek sederhana seperti poster infografis tokoh, maket miniatur masjid bersejarah, drama pendek mengenai peristiwa penting, atau presentasi digital.
  • Merefleksikan: Menghubungkan nilai-nilai sejarah Islam dengan keseharian dan karakter pribadi mereka.

3. Mengintegrasikan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)

Modul Ajar SKI kelas 6 MI fase C kurikulum merdeka menjadi sarana ideal untuk menanamkan aspek-aspek Profil Pelajar Pancasila, khususnya:

  • Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia: Memahami kebaikan akhlak yang diteladankan oleh sahabat, ulama, dan para pemimpin Muslim.
  • Berkebinekaan Global: Menyadari interaksi peradaban Islam dengan budaya lainnya secara harmonis dan saling menghargai.
  • Bergotong Royong: Belajar dari semangat kolaborasi umat Islam dalam membangun peradaban.
  • Mandiri: Mengambil contoh sikap positif dari Sunan Maulana Malik Ibrahim.
  • Bernalar Kritis: Melakukan analisis sederhana terhadap peristiwa sejarah.
  • Kreatif: Menciptakan karya yang terinspirasi dari warisan sejarah Islam.

4. Kontekstual dan Relevan

Modul ajar kelas 6 dibuat supaya materi SKI bukan hanya sekadar cerita dari masa lalu, tetapi relevan dengan konteks siswa MI:

  • Menghubungkan prinsip keadilan Umar bin Khattab dengan keadilan di sekolah.
  • Mengaitkan semangat belajar para ilmuwan Muslim dengan motivasi belajar siswa.
  • Menyambungkan toleransi dalam masyarakat Islam yang beragam di masa lampau dengan kehidupan berbangsa saat ini.

5. Fleksibel dan Adaptif

Modul ajar kurikulum merdeka ini memberikan kebebasan bagi guru untuk:

  • Memilih Pendekatan: Mengadaptasi metode pengajaran (ceramah interaktif, diskusi, proyek, eksperimen sejarah sederhana, atau kunjungan virtual) sesuai dengan karakter kelas dan sumber daya yang ada.
  • Memodifikasi Aktivitas: Menyesuaikan tingkat kesulitan tugas dan proyek dengan kebutuhan siswa.
  • Memanfaatkan Sumber Belajar Lokal: Mengintegrasikan pengetahuan lokal atau situs sejarah Islam di sekitar madrasah jika memungkinkan.

Komponen Penting dalam Modul Ajar SKI Kelas 6 Fase C

Berikut adalah komponen modul ajar SKI kelas 6 fase C untuk Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang disusun sesuai panduan kurikulum merdeka:

  1. Informasi Umum: Identitas sekolah, guru, mata pelajaran, kelas/semester, serta alokasi waktu.
  2. Capaian Pembelajaran (CP): Tujuan akhir yang ingin dicapai sesuai dengan fase.
  3. Tujuan Pembelajaran: Rumusan spesifik dan terukur untuk setiap pertemuan atau topik.
  4. Pemahaman Bermakna: Penjelasan singkat tentang “mengapa topik ini penting?” dan nilai inti yang diangkat.
  5. Pertanyaan Pemantik: Pertanyaan yang menstimulasi rasa ingin tahu dan pemikiran kritis siswa.
  6. Aktivitas Pembelajaran: Rincian langkah-langkah kegiatan (Pendahuluan, Kegitan Inti, Penutup) dengan metode yang bervariasi dan sumber belajar yang jelas.
  7. Asesmen/ Penilaian: Metode dan alat evaluasi yang autentik, seperti pengamatan partisipasi dalam diskusi, rubrik evaluasi proyek, portofolio karya siswa, kuis singkat, atau refleksi diri siswa.
  8. Lampiran: Bacaan guru dan siswa, lembar kerja peserta didik (LKPD), gambar atau foto pendukung, rubrik penilaian, dan daftar sumber belajar.

Metode dan Pendekatan Pembelajaran

Dalam modul ajar SKI kelas 6 fase C dari kurikulum merdeka, pilihan metode dan pendekatan pembelajaran sangat penting untuk mencapai tujuan pembelajaran yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Berdasarkan prinsip “belajar dengan praktek” dan “belajar dalam konteks,” modul ajar kelas 6 ini menggabungkan berbagai metode dan pendekatan yang mendorong partisipasi aktif siswa, merangsang pemikiran kritis, dan menumbuhkan rasa mempunyai terhadap aktivitas pembelajaran.

1. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning)

Pendekatan kontekstual memberikan penekanan pada hubungan antara materi SKI kelas 6 MI dengan kehidupan sehari-hari siswa. Dengan mengaitkan pengalaman sehari-hari dan fenomena lokal, guru membantu siswa memahami pentingnya sejarah kebudayaan Islam.

  • Mengaitkan dengan Budaya Lokal: Sebagai contoh, ketika mempelajari perkembangan seni kaligrafi Islam, siswa bisa membandingkannya dengan motif batik atau ukiran tradisional yang ada di daerah masing-masing.
  • Studi Lapangan Mini: Guru bisa mendorong siswa untuk melakukan observasi sederhana di masjid terdekat, mencatat elemen arsitektur klasik, serta menghubungkannya dengan tokoh arsitek pada masa Khilafah Umayyah.
  • Pemecahan Masalah Nyata: Siswa diminta untuk mendiskusikan bagaimana mereka dapat menerapkan nilai-nilai kejujuran yang diajarkan oleh Rasulullah dalam tingkah laku mereka di sekolah, kemudian merumuskan rencana untuk kebiasaan positif sehari-hari.

2. Metode Diskusi dan Presentasi

  • Diskusi Kelompok Kecil: Siswa dibagi ke dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4–5 orang untuk menggali satu topik, contohnya “Peran Sunan Giri dalam Mengembangkan Islam di Indonesia”. Setiap anggota kelompok menyelidiki sub-aspek tertentu dan mempresentasikan hasil penelitiannya.
  • Rotating Role Play: Dalam diskusi, siswa bergiliran mengambil peran sebagai fasilitator, notulis, presenter, dan penanya. Metode ini membantu melatih keterampilan komunikasi, kolaborasi, dan pemikiran kritis.
  • Presentasi Multimedia: Kelompok menggunakan poster, slide PowerPoint, atau video pendek untuk menyampaikan hasil diskusi, serta melatih kemampuan literasi digital dan desain pesan visual.

3. Metode Proyek (Project Based Learning)

  • Contoh Proyek “Miniatur Masjid Agung Demak”: Siswa menciptakan dan merancang miniatur Masjid Agung Demak pada masa Wali Sanga, mencakup atap masjid, dan akulturasi budaya. Proyek ini mengasah keterampilan perencanaan, seni kerajinan, dan pemahaman sejarah spasial.
  • Pembuatan Majalah Dinding “Jejak Wali Sanga di Indonesia”: Siswa mengumpulkan artikel, gambar, dan kutipan dari tokoh, lalu menyusunnya menjadi majalah dinding di sekolah. Setiap tema (ilmu pengetahuan, seni, arsitektur) ditangani oleh kelompok yang berbeda.
  • Video Dokumenter Singkat: Dalam kelompok, siswa memproduksi video dokumenter berdurasi 5–7 menit mengenai “Peran Wali Sanga dalam penyebaran Islam di Indonesia,” dengan tambahan wawancara guru, sumber lain, atau rekaman dramatikasi tokoh seperti Sunan Kalijaga.

Dengan mengombinasikan cara dan metode di atas, modul ajar MI kurikulum merdeka menjamin aktivitas belajar yang berpusat pada siswa, menyenangkan, dan mendalam.

Download: modul ajar SKI kelas 6 fase C kurikulum merdeka

Kesimpulan

Modul ajar SKI kelas 6 MI fase C dalam kurikulum merdeka bukan sekadar sekumpulan rencana pembelajaran. Ini adalah kerangka kerja untuk menciptakan pengalaman belajar sejarah yang hidup, bermakna, dan pembentukan karakter. Dengan fokus pada tujuan pembelajaran, siswa, integrasi nilai-nilai Islam serta Profil Pelajar Pancasila, serta fleksibilitas, modul ajar kurikulum merdeka ini menjadi alat berharga bagi guru MI untuk menumbuhkan kecintaan siswa terhadap sejarah agama mereka, mengambil pelajaran dari peristiwa masa lalu, dan membekali mereka dengan nilai-nilai mulia untuk menjadi generasi muslim yang berpengetahuan, berakhlak, dan berkontribusi bagi peradaban masa depan.

You might also like
ATP PAI dan Budi Pekerti Kelas 6 Fase C Kurikulum Merdeka

ATP PAI dan Budi Pekerti Kelas 6 Fase C Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Bahasa Arab Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Bahasa Arab Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Fikih Kelas 4 MI Fase B Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Fikih Kelas 4 MI Fase B Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Akidah Akhlak Kelas 3 Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Akidah Akhlak Kelas 3 Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Al-Qur’an Hadis Kelas 2 Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Al-Qur’an Hadis Kelas 2 Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Al-Qur’an Hadis Kelas 1 Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Al-Qur’an Hadis Kelas 1 Kurikulum Merdeka