Promes Sosiologi Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka

Kurikulum merdeka memberikan keleluasaan dan otonomi bagi lembaga pendidikan untuk merancang aktivitas pembelajaran yang selaras dengan karakteristik siswa dan konteks lokal. Salah satu alat penting dalam merencanakan pembelajaran adalah Program Semester (Promes), yang berfungsi sebagai panduan untuk guru dalam melaksanakan pengajaran selama satu semester. Promes Sosiologi kelas 10 SMA/MA fase E dibuat khusus untuk memfasilitasi guru dalam mengatur materi, strategi, dan asesmen pembelajaran supaya sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum merdeka.

Program Semester (Promes) Sosiologi Kelas 10 Kurikulum Merdeka

Capaian Pembelajaran (CP) Sosiologi

Di akhir semester, siswa Sosiologi kelas 10 SMA/MA fase E diharapkan bisa memenuhi kompetensi sebagai berikut:

Penguasaan Konsep Dasar Sosiologi

  • Siswa mampu menjelaskan arti dari sosiologi dan lingkupnya, serta memahami istilah-istilah penting seperti struktur sosial, norma, dan status sosial.
  • Siswa dapat mendeskripsikan teori-teori klasik (misalnya karya Auguste Comte, Émile Durkheim, dan Max Weber) dalam hubungannya dengan fenomena sosial yang ada saat ini.

Keterampilan Analisis Interaksi Sosial

  1. Siswa mampu mengenali pola dan bentuk interaksi sosial dalam berbagai konteks (keluarga, sekolah, masyarakat).
  2. Siswa dapat mengidentifikasi hambatan dalam komunikasi, konflik, dan solidaritas antara individu atau kelompok, serta menawarkan solusi dengan menggunakan pendekatan sosiologis.

Kemampuan Mengkaji Perubahan Sosial

  • Siswa dapat menjelaskan alasan-alasan yang menyebabkan perubahan sosial (seperti teknologi, ekonomi, dan budaya) serta dampaknya terhadap masyarakat.
  • Siswa mampu melakukan analisis perbandingan antara masyarakat tradisional dan modern, serta meramalkan tren perubahan sosial di masa depan.

Pengembangan Sikap Kritis dan Empati Sosial

  1. Siswa menunjukkan kecenderungan berpikir kritis dengan mengajukan pertanyaan merenung tentang isu-isu sosial yang sedang berlangsung.
  2. Siswa mengembangkan rasa empati sosial melalui diskusi tentang kasus nyata, seperti kemiskinan, kesenjangan, atau intoleransi budaya.

Penerapan Nilai Profil Pelajar Pancasila

  • Siswa menerapkan nilai kerjasama dalam kelompok, menunjukkan sikap saling menghormati perbedaan, dan memperkuat semangat keadilan sosial.
  • Siswa berinisiatif dalam merancang mini-proyek sosiologi dan berpikir kritis saat menyusun laporan serta mempresentasikan hasil penelitian sederhana.

Keterampilan Komunikasi dan Presentasi

  1. Siswa mampu menyusun laporan hasil observasi atau survei sosial secara terstruktur menggunakan bahasa yang baku.
  2. Siswa mampu mempresentasikan temuan kelompok dengan percaya diri dan teratur, serta menggunakan media bantuan (slide, poster, infografis).

Komponen Promes Sosiologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka

Capaian Pembelajaran (CP) Fase E

Dikembangkan berdasarkan CP fase E Sosiologi kelas 10 SMA/MA kurikulum merdeka.

“Siswa menganalisis dinamika kelompok sosial, struktur sosial, masalah sosial, dan perubahan sosial dalam masyarakat guna meningkatkan kepedulian sosial serta mengusulkan solusi yang berlandaskan nilai kemanusiaan dan kearifan lokal.”

Tujuan Pembelajaran (TP)

Merupakan turunan dari CP Sosiologi kelas 10 SMA/MA untuk setiap elemen atau materi. Contoh untuk semester 1:

  • Minggu Ke 1-2: Menganalisis definisi dasar sosiologi (tindakan sosial, realitas sosial, fakta sosial) melalui studi kasus kehidupan remaja.
  • Minggu Ke 3-4: Mengidentifikasi jenis-jenis kelompok sosial dalam masyarakat yang multikultural serta dinamikanya.
  • Minggu Ke 5-6: Menganalisis struktur sosial dan aspek stratifikasi sosial di Indonesia.

Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

Urutan materi dan aktivitas pembelajaran per minggu:

  1. Hakikat Sosiologi: Diskusi “Fenomena Tren Media Sosial sebagai Fakta Sosial”, kegiatan eksperimen simulasi interaksi (Alokasi Waktu 3 JP).
  2. Kelompok Sosial: Observasi terhadap kelompok di lingkungan sekolah, presentasi hasil observasi (Alokasi Waktu 3 JP).
  3. Struktur Sosial: Analisis video dokumenter mengenai stratifikasi sosial, studi kasus tentang mobilitas sosial (Alokasi Waktu 4 JP).

Asesmen (Penilaian)

  • Asesmen Diagnostik: Pre-test mengenai konsep dasar sosiologi (di awal semester).
  • Asesmen Formatif:
    • Kuis interaktif (platform digital)
    • Observasi partisipasi dalam diskusi
    • Jurnal refleksi mingguan
  • Asesmen Sumatif:
    • Proyek analisis isu sosial dalam masyarakat (laporan + presentasi)
    • Asesmen sumatif akhir semester berbasis studi kasus

Integrasi HOTS dan Profil Pelajar Pancasila

Strategi Pengembangan HOTS

Supaya bisa meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS), Promes Sosiologi kelas 10 SMA/MA fase E kurikulum merdeka harus menerapkan metode pembelajaran yang menantang siswa untuk melakukan analisis, evaluasi, dan kreasi. Beberapa cara yang bisa digunakan antara lain:

  1. Pembelajaran Berbasis Masalah: Guru menghadirkan kasus sosial nyata, seperti isu kemiskinan di kota dan meminta siswa untuk merancang solusi berdasarkan teori sosiologi. Langkah ini bertujuan untuk mengasah kemampuan analisis dan sintesis di kalangan siswa.
  2. Pertanyaan Tingkat Tinggi: Saat berdiskusi, guru menekankan pertanyaan pada tingkat analisis, evaluasi, dan ciptaan, seperti “Apa efek globalisasi terhadap struktur sosial di kampung Anda? ” atau “Buatlah program intervensi sosial untuk menyelesaikan konflik antargenerasi.”
  3. Debat dan Simulasi: Dengan membagi siswa ke dalam kelompok yang mendukung dan menolak isu sosial tertentu, siswa diajarkan untuk mencari data, merumuskan argumen yang logis, dan menjawab kritik, sehingga kemampuan berpikir kritis dan reflektif mereka semakin terasah.

Penerapan Nilai Pancasila

Promes Sosiologi kelas 10 SMA/MA tidak hanya berfokus pada aspek kognitif, tetapi juga perlu menanamkan nilai-nilai dari Profil Pelajar Pancasila. Cara melakukannya adalah:

  • Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan YME: Mengajak siswa untuk menganalisis fenomena sosial dari sudut pandang etika dan kekuatan moral, contohnya dengan memahami pentingnya keadilan sosial sebagai amanat keagamaan.
  • Berkebhinekaan Global: Memperkenalkan studi kasus mengenai multikulturalisme dan toleransi dalam masyarakat, supaya siswa bisa menghargai perbedaan budaya dan agama.
  • Bergotong Royong: Mengadakan proyek kerja sama antarkelompok atau kegiatan sosial yang membangun semangat kolaborasi dan kepedulian.
  • Bernalar Kritis dan Kreatif: Mendorong siswa untuk tidak hanya menerima data mentah, tetapi melakukan verifikasi sumber, membandingkan sudut pandang, dan merancang solusi inovatif untuk isu sosial.
  • Mandiri: Memberikan kebebasan kepada siswa untuk menentukan topik menarik dalam proyek sosiologi, mengelola kelompok, dan bertanggung jawab atas hasil serta pelaporannya.

Contoh Kegiatan Berbasis Proyek

  1. Survei Kebutuhan Komunitas Sekitar: Siswa merancang kuesioner, mengumpulkan data di lapangan, menganalisis hasil, dan menyampaikan rekomendasi. Aktivitas ini menuntut HOTS (menginterpretasikan data, mengembangkan solusi) serta nilai kerja sama saat bekerja dalam tim.
  2. Pameran Budaya Lokal: Kelompok siswa memilih satu elemen budaya lokal (misalnya seni, sistem gotong royong), melakukan penelitian tentang latar sejarah dan dampak sosialnya, lalu membuat stan untuk pameran. Proyek ini mendorong kebhinekaan dan kreativitas.
  3. Debat Kebijakan Sosial: Siswa mempelajari peraturan daerah atau kebijakan pemerintah, kemudian berdebat dengan posisi pro dan kontra. Aktivitas ini meningkatkan kemampuan berpikir kritis, evaluatif, serta keterampilan berkomunikasi.

Dengan mengintegrasikan HOTS dan Profil Pelajar Pancasila, Promes Sosiologi kelas 10 fase E kurikulum merdeka menjadikan pembelajaran lebih bermakna dan relevan, menciptakan siswa yang cerdas, kritis, serta memiliki karakter yang baik.

Implementasi Promes Kelas 10

Sebelum memasuki ruang pembelajaran, guru harus melakukan persiapan dengan baik supaya proses belajar selaras dengan rencana Promes Sosiologi kelas 10 SMA/MA fase e kurikulum merdeka. Persiapan ini mencakup:

  • Persiapan Awal Guru: Menyusun materi ajar, alat evaluasi, dan menentukan kriteria keberhasilan.
  • Pelaksanaan Pembelajaran: Mengikuti jadwal Promes kurikulum merdeka, mengawasi partisipasi siswa, serta menyesuaikan strategi jika diperlukan.
  • Monitoring dan Evaluasi: Menilai capaian pembelajaran (CP) setiap tema, serta melakukan perbaikan secara berkelanjutan.

Dengan pelaksanaan yang sistematis dan evaluasi yang teratur, Promes Sosiologi kelas 10 fase E bisa menjadi alat yang efektif dalam memfasilitasi pencapaian kompetensi, pembentukan karakter, serta kemandirian belajar siswa sesuai dengan semangat kurikulum merdeka.

Download Promes Sosiologi kelas 10 fase E kurikulum merdeka selengkapnya disini

Kesimpulan

Promes Sosiologi kelas 10 SMA/MA fase E kurikulum merdeka adalah fondasi penting untuk guru dalam melaksanakan pembelajaran yang menyeluruh, yang menekankan pada CP, karakter, dan kemandirian siswa. Dengan struktur yang jelas dan integrasi HOTS, Promes kurikulum merdeka bisa meningkatkan kualitas aktivitas belajar mengajar dan mempersiapkan siswa untuk menjadi pelajar Pancasila yang sejati.

You might also like
KKTP Fisika Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka

KKTP Fisika Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka

Promes Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka

Promes Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka

Promes Pendidikan Pancasila Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka

Promes Pendidikan Pancasila Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka

Promes Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka

Promes Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka

KKTP Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka

KKTP Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka

Promes Pendidikan Pancasila Kelas 11 Kurikulum Merdeka

Promes Pendidikan Pancasila Kelas 11 Kurikulum Merdeka