Dalam pelajaran Bahasa Indonesia kelas 6 SD/MI fase C, tantangannya bukan hanya membuat siswa mampu membaca dan menulis, tetapi juga memberikan mereka dasar literasi yang mendalam untuk persiapan menghadapi jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Di sinilah penerapan konsep Deep Learning sangat krusial. Deep Learning dalam pendidikan, yang sering diasosiasikan dengan istilah Meaningful Learning (Pembelajaran Bermakna), Mindful Learning (Pembelajaran Penuh Kesadaran), dan Joyful Learning (Pembelajaran Menyenangkan), bukan sekadar teknik, melainkan suatu filosofi pendekatan. Ketiganya bisa dianggap sebagai pilar saling mendukung yang bertujuan menciptakan pengalaman belajar yang tidak hanya sekadar memasukkan informasi ke dalam pikiran, tetapi juga menyentuh emosi dan pemikiran siswa.
Sebelum merancang modul ajar deep learning Bahasa Indonesia kelas 6 kurikulum merdeka, sangat penting untuk memahami inti dari setiap pilar dalam pembelajaran tersebut.
Mindful Learning berfokus pada aktivitas belajar di mana siswa benar-benar hadir, sadar, dan terlibat secara mental serta emosional. Mereka tidak hanya mendengar, tetapi juga menyimak; bukan hanya membaca, tetapi memahami serta merenungkan; tidak sekadar menulis, tetapi mengekspresikan pemikiran dengan penuh pertimbangan. Dalam modul ajar deep learning Bahasa Indonesia kelas 6 SD/MI fase C, pendekatan tersebut mengajak siswa untuk lebih peka terhadap pilihan kata, nuansa makna, pesan yang tersirat dalam teks, serta etika dalam berkomunikasi.
Konsep ini, menekankan pentingnya menghubungkan materi baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa. Pembelajaran menjadi bernilai saat siswa mampu melihat relevansi dan manfaat langsung dari apa yang mereka pelajari dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, belajar menulis teks prosedur tidak hanya teori, namun juga diterapkan untuk membuat resep makanan favorit atau petunjuk penggunaan alat.
Joyful Learning membuat lingkungan belajar yang positif, bebas dari tekanan berlebih, dan penuh dengan pengalaman yang menggembirakan. Ketika siswa merasa bahagia, mereka lebih terbuka untuk menerima informasi baru dan lebih kreatif dalam berinovasi. Pembelajaran Bahasa Indonesia kelas 6 yang menyenangkan bisa dilakukan melalui permainan bahasa, drama, proyek kreatif, atau penggunaan media yang menarik.
Ketiga pendekatan tersebut saling terkait. Sebuah aktivitas belajar yang meaningful akan mendorong keterlibatan (mindful), dan keterlibatan yang mendalam pada sesuatu yang bermakna sering kali menghasilkan kepuasan dan kebahagiaan (joyful).
Modul ajar deep learning Bahasa Indonesia kelas 6 kurikulum merdeka dibuat dengan komponen yang fleksibel, tetapi umumnya mencakup tujuan pembelajaran, pemahaman bermakna, pertanyaan pemantik, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan pengayaan/remedial. Berikut adalah penerapan Deep Learning di setiap tahapnya.
Langkah awal adalah merumuskan Tujuan Pembelajaran (TP) yang mencakup aspek kognitif serta menyentuh sikap dan keterampilan. TP harus menjawab pertanyaan, “Apa yang siswa dapat lakukan dengan pengetahuan mereka dalam kehidupan sehari-hari?”
Dari TP tersebut, “Pemahaman Bermakna” bisa dirumuskan sebagai: “Siswa menyadari bahwa cerita bukan sekadar hiburan, tetapi juga cermin kehidupan yang menyampaikan nilai-nilai baik yang dapat diterapkan dalam interaksi sehari-hari.”
Kegiatan pembelajaran merupakan inti dari modul ajar deep learning kurikulum merdeka. Buatlah rangkaian kegiatan yang mengintegrasikan Mindful, Meaningful, dan Joyful Learning.
Modul ajar deep learning Bahasa Indonesia kelas 6 kurikulum merdeka tidak hanya mencapai tujuan kurikulum, tetapi juga memberikan siswa kemampuan yang diperlukan di abad ke-21.
Silahkan download modul ajar deep learning Bahasa Indonesia kelas 6 kurikulum merdeka disini
Merancang modul ajar deep learning Bahasa Indonesia kelas 6 SD/MI fase C dalam kurikulum merdeka memang memerlukan usaha lebih dari seorang guru. Dengan menggabungkan Mindful, Meaningful, dan Joyful Learning, mata pelajaran Bahasa Indonesia tidak hanya berfokus pada tata bahasa dan menghafal, tetapi berubah menjadi sebuah perjalanan untuk menjelajahi diri dan lingkungan. Inilah inti dari kurikulum merdeka: melepaskan potensi setiap siswa supaya bisa menjadi individu Indonesia yang mampu berkomunikasi dengan baik, berpikir kritis, dan mempunyai karakter yang luhur.