BerandaATPATP Bahasa Indonesia Kelas 6 Fase C Kurikulum Merdeka
ATP Bahasa Indonesia Kelas 6 Fase C Kurikulum Merdeka
6 menit membaca
Share this:
Kurikulum merdeka muncul sebagai suatu perubahan positif di bidang pendidikan Indonesia, dengan fokus pada pengembangan karakter dan kemampuan siswa yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Di pusat kurikulum ini, untuk menjamin bahwa pembelajaran berlangsung dengan sistematik dan mencapai hasil yang diinginkan, terdapat suatu kompas penting yaitu Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). Memahami ATP kurikulum merdeka, khususnya untuk mata pelajaran inti seperti Bahasa Indonesia kelas 6 SD/MI fase C, adalah hal yang krusial untuk para guru, orang tua, dan pemangku kepentingan pendidikan guna mendukung kegiatan pengajaran yang efektif.
Apa Itu Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan Mengapa Penting?
Sebelum menjelaskan lebih lanjut mengenai Bahasa Indonesia kelas 6 SD/MI, penting untuk diketahui konsep ATP kurikulum merdeka secara umum. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) merupakan sekumpulan tujuan belajar yang disusun dengan cara sistematik dan logis dalam fase tertentu. ATP kelas 6 dikembangkan secara linear sesuai dengan urutan pembelajaran yang berlangsung dari waktu ke waktu dan berfungsi sebagai panduan bagi guru serta kerangka rujukan untuk mencapai Capaian Pembelajaran (CP).
Jika Capaian Pembelajaran (CP) diibaratkan sebagai tujuan akhir dari perjalanan, maka ATP kurikulum merdeka adalah peta dan jalur rinci menuju tujuan tersebut, lengkap dengan checkpoint atau tujuan pembelajaran yang harus dilalui. Dalam kurikulum merdeka, Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) mempunyai beberapa karakteristik penting, yaitu:
Fleksibel: Guru bisa menyesuaikan ATP kelas 6 berdasarkan kebutuhan dan karakteristik siswa, dengan tetap merujuk pada Capaian Pembelajaran (CP) fase C.
Berurutan: Tujuan pembelajaran disusun secara berurutan, dari yang paling sederhana hingga yang lebih kompleks.
Operasional: Memuat tujuan yang terukur dan bisa diamati, sehingga memudahkan guru dalam melakukan evaluasi.
Memandu Pembelajaran: Menjadi pedoman dalam menyusun modul ajar kurikulum merdeka serta langkah-langkah kegiatan belajar.
Untuk siswa kelas 6 SD/MI, mereka berada pada Fase C. Fase ini umumnya mencakup siswa kelas 5 dan 6. Oleh karena itu, ATP Bahasa Indonesia kelas 6 fase C kurikulum merdeka perlu disusun dengan memperhatikan fondasi yang telah dibangun di kelas 5, dan di kelas 6, kompetensi tersebut harus diperkuat dan ditingkatkan.
Capaian Pembelajaran (CP) Bahasa Indonesia Fase C: Landasan ATP Kelas 6
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) sangat terkait erat dengan Capaian Pembelajaran. CP Bahasa Indonesia kelas 6 SD/MI fase C dirancang supaya siswa pada akhir fase ini bisa:
Menyimak: Memahami informasi lisan yang berasal dari berita, iklan, paparan, dan cerita yang dibaca.
Berbicara: Menggunakan bahasa untuk berbagi informasi, mengekspresikan perasaan, dan berargumentasi dengan sopan.
Membaca: Memahami teks informasi dan fiksi yang sesuai dengan usia, mengidentifikasi gagasan utama, serta menganalisis unsur kebahasaan.
Menulis: Menyusun teks informasi dan fiksi dengan runtut, memperhatikan struktur, ejaan, dan tanda baca.
Memirsa: Menganalisis informasi dari berbagai sumber digital serta tayangan digital.
Dari Capaian Pembelajaran tersebut, guru kemudian mendetailkannya menjadi serangkaian Tujuan Pembelajaran (TP) yang lebih kecil dan spesifik, kemudian menyusunnya dalam alur yang dikenal sebagai ATP Bahasa Indonesia kelas 6 SD/MI.
Elemen dan Tujuan Pembelajaran dalam ATP Bahasa Indonesia Kelas 6
ATP Bahasa Indonesia kelas 6 fase C kurikulum merdeka biasanya disusun setiap semester dan mencakup integrasi berbagai elemen keterampilan berbahasa. Berikut adalah contoh pemetaan Tujuan Pembelajaran yang biasa terdapat dalam ATP kelas 6 SD/MI fase C:
Semester 1: Fokus pada Penguatan dan Analisis
Tujuan Pembelajaran 1 (Membaca dan Menulis): Siswa dapat mengidentifikasi ide utama dan detail pendukung dari teks informasi nonfiksi (seperti laporan hasil observasi, artikel sederhana) mengenai beragam topik.
Tujuan Pembelajaran 2 (Berbicara): Siswa bisa mempresentasikan hasil identifikasi dari ide pokok sebuah teks informasi secara lisan dengan menggunakan kalimat yang jelas serta intonasi yang tepat.
Tujuan Pembelajaran 3 (Membaca Sastra): Siswa mampu menganalisis elemen-elemen internasik (karakter, setting, alur) dalam karya fiksi (cerita pendek, novel untuk anak) dan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari.
Tujuan Pembelajaran 4 (Menulis Kreatif): Siswa dapat menciptakan cerita narasi singkat dengan memperhatikan struktur pembukaan, konflik, dan penyelesaian, serta mengunakan kata-kata yang menarik.
Tujuan Pembelajaran 5 (Memirsa dan Menyimak): Siswa bisa menganalisis informasi dari iklan atau video singkat di platform digital, lalu merumuskan tujuan dan pesan yang ingin disampaikan.
Semester 2: Fokus pada Aplikasi dan Kreasi
Tujuan Pembelajaran 6 (Menulis Informasi): Siswa mampu membuat teks prosedur tentang suatu kegiatan atau cara pembuatan dengan langkah-langkah yang jelas dan bahasa yang mudah dipahami.
Tujuan Pembelajaran 7 (Berbicara dan Berkolaborasi): Siswa dapat aktif berkontribusi dalam diskusi kelompok, mengekspresikan pendapat, dan menghormati pandangan orang lain dengan sopan.
Tujuan Pembelajaran 8 (Membaca Kritis): Siswa bisa membandingkan informasi dari dua teks nonfiksi yang berbeda terkait topik yang sama.
Tujuan Pembelajaran 9 (Menulis Argumentasi): Siswa mampu menyusun teks persuasi sederhana (seperti pidato singkat atau ajakan) dengan alasan logis yang dapat memengaruhi pembaca.
Tujuan Pembelajaran 10 (Proyek Literasi): Siswa dapat menghasilkan karya multimodal (misalnya, poster digital, blog sederhana, atau video pendek) yang menggabungkan teks, gambar, dan suara untuk menyampaikan informasi atau cerita.
Peran Guru dan Asesmen dalam ATP Kurikulum Merdeka
Penyusunan ATP Bahasa Indonesia kelas 6 fase C kurikulum merdeka memberikan tantangan dan kebebasan dalam berkreasi untuk para guru. Mereka tidak hanya menjadi “pengajar materi” tetapi juga perancang pengalaman belajar. Guru perlu memperhatikan:
Asesmen Diagnosis Awal: Mengetahui kemampuan awal siswa untuk menciptakan ATP kelas 6 SD/MI yang sesuai, tidak terlalu mudah atau sulit.
Diferensiasi: ATP Bahasa Indonesia kelas 6 yang fleksibel memungkinkan guru untuk memberikan variasi kegiatan supaya sesuai dengan kecepatan belajar dan gaya belajar yang berbeda dari siswa.
Asesmen Berkelanjutan: Setiap tujuan pembelajaran dalam ATP kurikulum merdeka harus bisa dievaluasi. Asesmen formatif (pengamatan, kuis, diskusi) dilakukan secara berkelanjutan untuk memantau perkembangan dan menjadi bahan refleksi, apakah jalur yang diambil sudah tepat atau butuh penyesuaian.
Download ATP Bahasa Indonesia kelas 6 SD/MI fase C kurikulum merdeka selengkapnya disini
Kesimpulan
ATP Bahasa Indonesia kelas 6 fase C kurikulum merdeka yang merupakan lebih dari sekadar dokumen administratif. Ini adalah hasil dari perencanaan yang matang dengan fokus pada siswa. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) memastikan bahwa pembelajaran bahasa tidak hanya berfokus pada menghafal aturan tata bahasa, tetapi juga pada pengembangan keterampilan komunikasi yang menyeluruh, baik lisan, tulisan, maupun digital yang diperlukan dalam menghadapi tantangan abad ke-21.
Dengan ATP kurikulum merdeka yang dirancang secara efektif, pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi lebih terarah, bermakna, dan menyenangkan. Siswa kelas 6 SD/MI tidak hanya diarahkan untuk mampu membaca dan menulis, tetapi juga digugah untuk berpikir kritis, berkreasi, berkolaborasi, dan berempati melalui kekayaan bahasa serta sastra Indonesia. Pada akhirnya, ATP kelas 6 menjadi peta yang membawa mereka untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat dan pengguna bahasa yang terampil, sopan, dan berpikir logis.