Dalam mata pelajaran IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial) untuk siswa kelas 4 SD/MI fase B, ilmu ini tidak muncul sebagai dua bidang yang terpisah, melainkan sebagai satu kesatuan yang terjalin. Keberhasilan penerapannya sangat dipengaruhi oleh mutu modul ajar IPAS kelas 4 yang digunakan. Modul ajar kurikulum merdeka bukanlah hanya sekadar kumpulan materi, melainkan alat komprehensif yang membantu guru menciptakan pengalaman belajar yang mendalam dan bermanfaat. Kunci dari proses ini adalah penerapan pendekatan Deep Learning, yang terwujud melalui tiga pilar utama: Mindful Learning (Pembelajaran Penuh Kesadaran), Meaningful Learning (Pembelajaran Bermakna), dan Joyful Learning (Pembelajaran Menyenangkan).

Modul ajar IPAS kelas 4 SD/MI fase B di dalam kurikulum merdeka berfungsi sebagai acuan yang lengkap untuk guru. Ini lebih dari sekadar buku pelajaran; ini merupakan rencana belajar yang mencakup tujuan, langkah-langkah, materi, metode penilaian, serta berbagai sumber belajar yang diperlukan. Esensi dari modul ajar kurikulum merdeka ini adalah integrasi. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) beranggapan bahwa fenomena alam dan sosial adalah dua hal yang tidak terpisahkan. Contohnya, dalam pembahasan tentang “Siklus Air”, siswa tidak hanya mempelajari proses evaporasi dan kondensasi (aspek ilmiah), tetapi juga mengevaluasi bagaimana ketersediaan air mempengaruhi pola permukiman, kegiatan ekonomi, dan interaksi sosial di masyarakat (aspek sosial).
Struktur baik dari modul ajar kurikulum merdeka dibuat dengan alur yang jelas, dimulai dari pemikiran yang menarik, eksplorasi konsep, diskusi, hingga aplikasi nyata. Fleksibilitas menjadi karakteristik utamanya, memungkinkan guru untuk menyesuaikan dengan konteks lokal, minat siswa, dan sumber daya yang ada. Inilah landasan di mana pendekatan Deep Learning bisa dikembangkan.
Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) adalah pendekatan yang bertujuan untuk melampaui sekadar menghafal dan pemahaman permukaan. Pendekatan tersebut meminta siswa untuk berpartisipasi secara kritis, kreatif, dan reflektif terhadap materi pelajaran, sehingga pengetahuan yang didapat bisa bertahan, diterapkan, dan memengaruhi cara berpikir mereka. Di kelas 4 SD/MI fase B, di mana rasa ingin tahu dan daya imajinasi sedang tinggi, pendekatan ini sangat cocok untuk membangun kecintaan dalam belajar yang akan bertahan seumur hidup. Modul ajar deep learning IPAS kelas 4 kurikulum merdeka diwujudkan melalui tiga pilar yang saling berhubungan.
Mindful Learning meminta siswa untuk hadir sepenuhnya, menyadari apa yang sedang mereka pelajari, dan merefleksikan dampaknya terhadap diri mereka serta lingkungan sekitar. Dalam modul ajar deep learning IPAS kelas 4 SD/MI fase B, ini berarti mendorong siswa tidak hanya untuk “mengetahui” tetapi juga untuk “merasakan” dan “memahami”.
Pembelajaran akan menjadi lebih berharga bila siswa bisa mengaitkan apa yang mereka pelajari dengan kehidupan sehari-hari. Modul ajar deep learning IPAS kelas 4 kurikulum merdeka perlu dirancang supaya konsep-konsep sains dan sosial yang abstrak menjadi lebih nyata dan relevan.
Menyenangkan merupakan pendorong utama dalam aktivitas belajar. Tanpa rasa senang, belajar bisa terasa membosankan. Modul ajar ajar deep learning IPAS kelas 4 SD/MI fase B harus disusun untuk menciptakan lingkungan kelas yang penuh antusiasme, rasa ingin tahu, dan kepuasan.
Keberhasilan modul ajar deep learning IPAS kelas 4 kurikulum merdeka ini sangat tergantung pada guru sebagai fasilitator. Guru perlu:
Silahkan download modul ajar deep learning IPAS kelas 4 kurikulum merdeka disini
Modul ajar deep learning IPAS kelas 4 SD/MI fase B dalam kurikulum merdeka bukan sekadar dokumen biasa. Ini adalah sebuah media yang siap diisi dengan pengalaman belajar yang dinamis. Dengan menerapkan pendekatan Deep Learning melalui Mindful, Meaningful, dan Joyful Learning, modul ajar kurikulum merdeka ini bisa berubah menjadi alat yang tidak hanya menyampaikan ilmu, tetapi juga membentuk kepribadian dan cara berpikir siswa. Mereka akan melihat IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial) bukan lagi sebagai mata pelajaran yang sulit dipahami, melainkan sebagai cara untuk menggali dan memberikan sumbangsih positif kepada lingkungan mereka dengan penuh kesadaran, makna, dan suka cita. Ini adalah investasi terbaik dalam membentuk generasi yang cerdas, mempunyai karakter, dan bertanggung jawab atas masa depan bangsa serta bumi ini.