BerandaKelas 11KKTP Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
KKTP Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
6 menit membaca
Share this:
Kurikulum Merdeka menjadi inovasi penting dalam sistem pendidikan di Indonesia yang menekankan pembelajaran yang berbasis pada kompetensi dan fleksibilitas sesuai dengan kebutuhan para siswa. Dalam konsep tersebut, evaluasi pembelajaran tidak hanya fokus pada pengukuran kuantitatif, tetapi juga pada pencapaian kompetensi yang menyeluruh, termasuk pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) berfungsi sebagai elemen penting untuk memastikan bahwa setiap tujuan pembelajaran (TP) yang dibuat dapat diukur dan memiliki arti untuk perkembangan siswa.
Di dalam mata pelajaran Bahasa Inggris kelas 11 SMA/MA fase F, KKTP kurikulum merdeka berfungsi sebagai pedoman untuk guru dan siswa dalam menentukan pencapaian kemampuan berbahasa, mencakup literasi, komunikasi, dan analisis teks. Fase F adalah tahap akhir pendidikan menengah yang mempersiapkan siswa untuk tantangan di dunia akademis maupun non-akademis, seperti berkarir atau melanjutkan pendidikan. Dengan demikian, penetapan kriteria yang tepat dan terukur dalam KKTP kelas 11 tidak hanya mendukung keberhasilan kegiatan belajar, tetapi juga menghubungkan antara kurikulum dan kebutuhan nyata siswa.
Pemahaman Dasar tentang KKTP Kurikulum Merdeka
Apa itu Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP)?
Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) adalah seperangkat indikator yang digunakan untuk menilai apakah siswa telah mencapai kompetensi yang ditentukan dalam Tujuan Pembelajaran (TP). Berbeda dengan penilaian tradisional yang lebih menekankan pada kadar nilai (seperti nilai ujian), KKTP kurikulum merdeka menekankan pencapaian kompetensi secara menyeluruh, termasuk pengetahuan, keterampilan, dan sikap. KKTP kelas 11 SMA/MA berperan sebagai “kompas” bagi guru dan siswa untuk memetakan progres belajar secara jelas dan terukur.
Fungsi KKTP Kurikulum Merdeka
KKTP kelas 11 SMA/MA fase F memegang peran penting dalam Kurikulum Merdeka, meliputi:
Memastikan Kompetensi Minimum: Menjamin bahwa siswa memenuhi standar kompetensi yang telah ditetapkan pada setiap fase pembelajaran.
Panduan Asesmen Formatf dan Sumatif: Menjadi acuan dalam menyusun asesmen yang berarti, baik untuk memantau kemajuan (formatif) maupun untuk menilai hasil akhir (sumatif).
Pembelajaran Diferensiasi: Membantu guru dalam mengenali kebutuhan individual siswa, sehingga pengajaran bisa disesuaikan dengan tingkat kemampuan masing-masing (scaffolding atau peningkatan).
Kejelasan Kriteria: Memberikan pemahaman kepada siswa mengenai harapan yang harus terpenuhi, yang mendorong tanggung jawab dalam kegiatan belajar.
Prinsip Pengembangan KKTP Bahasa Inggris Kelas 11
Untuk membuat KKTP Bahasa Inggris kelas 11 SMA/MA fase F efektif, pengembangannya harus mengikuti prinsip-prinsip berikut:
Berfokus pada Capaian Pembelajaran (CP) Fase F: KKTP kelas 11 harus sejalan dengan kompetensi akhir yang diharapkan untuk fase F, seperti kemampuan berbahasa Inggris di berbagai konteks akademis dan sosial.
Berbasis Kompetensi Menyeluruh: Kriteria perlu mencakup aspek kognitif (analisis teks), psikomotorik (keterampilan berbicara), dan afektif (sikap dalam berdiskusi).
Variasi: Mempertimbangkan perbedaan kemampuan siswa. Misalnya, menyediakan kriteria berlapis untuk kelas dengan variasi tingkat kemahiran berbahasa.
Relevansi dengan Konteks Nyata: KKTP kurikulum merdeka harus mencerminkan kebutuhan dunia luar, seperti kemampuan presentasi untuk keperluan kuliah atau pekerjaan.
Terukur dan Terspesifikasi: Kriteria perlu dapat diamati dan dinilai secara objektif. Contoh: “Siswa mampu menyusun lima argumen logis saat berdebat” lebih baik daripada “Siswa mengerti tentang debat”.
KKTP Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Profil Kompetensi Lulusan Fase F
Di fase akhir pendidikan SMA/MA (Fase F), diharapkan siswa bisa menguasai kemampuan berbahasa Inggris secara kompleks dan kontekstual, baik untuk keperluan akademis (persiapan menuju perguruan tinggi) maupun non-akademis (dunia pekerjaan). Kompetensi ini mencakup:
Literasi Kritis: Menganalisis berbagai teks argumentatif, sastra, dan akademis.
Keterampilan Produktif: Menciptakan teks prosedural, ekspositori, dan kreatif dengan struktur yang teratur.
Komunikasi yang Efektif: Berpartisipasi secara aktif dalam diskusi, presentasi, dan debat dengan argumen yang didukung oleh data.
Pemahaman Antarbudaya: Menginterpretasikan nilai-nilai budaya yang terdapat dalam teks berbahasa Inggris dan memberikan respons yang empatik.
Tujuan Pembelajaran (TP) Bahasa Inggris Fase F
Sesuai dengan dokumen kurikulum merdeka, berikut adalah contoh TP kelas 11 SMA/MA fase F:
Menganalisis struktur dan bahasa dalam teks argumentatif (esai, artikel opini).
Menyusun teks prosedur yang kompleks mengenai tema teknis atau akademis.
Berkomunikasi secara lisan dalam situasi formal (presentasi penelitian, debat mengenai isu sosial).
Memahami pesan yang tidak tersurat dalam karya sastra (cerpen, puisi) melalui analisis gaya bahasa.
Merespons teks multimodal (video, infografis) dengan analisis yang kritis.
Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
KKTP Bahasa Inggris kelas 11 SMA/MA fase F kurikulum merdeka disusun berdasarkan empat kemampuan berbahasa (language skills):
a. Keterampilan Membaca (Reading)
Mengidentifikasi gagasan utama dan detail pendukung dalam teks argumentatif.
Menganalisis struktur teks (contoh: tesis, argumen, kontraargumen, kesimpulan).
Mengevaluasi sejauh mana bukti atau data yang digunakan oleh penulis bisa dipertanggungjawabkan.
Menginterpretasi makna kiasan atau simbol dalam karya sastra.
Contoh: Siswa bisa membuat ringkasan dari teks esai tentang lingkungan, termasuk analisis terhadap kelebihan dan kekurangan argumen penulis.
b. Keterampilan Menulis (Writing)
Menghasilkan teks prosedur dengan urutan langkah yang logis dan penggunaan konjungsi waktu (pertama, berikutnya, terakhir).
Menggunakan kosakata teknis yang sesuai dengan konteks (contoh: instruksi eksperimen ilmiah).
Menyusun teks ekspositori dengan konsistensi antar paragraf.
Contoh: Siswa bisa menulis panduan penggunaan aplikasi digital dalam 10 langkah menggunakan bahasa yang jelas dan dilengkapi dengan diagram.
c. Keterampilan Berbicara (Speaking)
Menyampaikan presentasi dengan pengucapan, intonasi, dan tata bahasa yang benar.
Mengemukakan argumen dalam debat dengan dukungan data (statistik, kutipan dari pakar).
Menanggapi pertanyaan atau sanggahan dengan sopan dan logis.
Contoh: Siswa mampu mempresentasikan hasil analisis mengenai dampak media sosial selama 7 menit, dengan slide visual dan sesi tanya jawab yang interaktif.
d. Keterampilan Mendengarkan (Listening)
Memahami instruksi yang kompleks dalam konteks akademik (contoh: tutorial video).
Mengidentifikasi pesan yang tersirat dalam percakapan atau pidato.
Mencatat poin-poin penting dari sumber audio visual (podcast, presentasi).
Contoh: Siswa dapat merangkum pesan utama dari podcast mengenai krisis iklim dalam bentuk peta pikiran.
e. Kesadaran Budaya (Cultural Awareness)
Mengidentifikasi nilai-nilai budaya dalam teks (contoh: tradisi, perspektif global).
Membandingkan budaya yang terdapat dalam teks dengan budaya lokal.
Menunjukkan sikap empati ketika merespons perbedaan budaya.
Contoh: Siswa dapat menjelaskan nilai toleransi yang terdapat dalam cerpen berbahasa Inggris dan menghubungkannya dengan konteks di Indonesia.
Download KKTP Bahasa Inggris kelas 11 fase F SMA/MA kurikulum merdeka selengkapnya disini
Kesimpulan
Kriteria Pencapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) yang terdapat dalam kurikulum merdeka merupakan kerangka dasar untuk memastikan bahwa pembelajaran Bahasa Inggris kelas 11 SMA/MA fase F berfokus pada pengembangan kompetensi secara menyeluruh. Melalui KKTP Bahasa Inggris kelas 11, guru tidak hanya menilai kemampuan teknis dalam berbahasa (membaca, menulis, berbicara, mendengarkan), tetapi juga mendorong pertumbuhan literasi kritis, komunikasi yang efektif, dan kesadaran budaya. Pelaksanaan KKTP kelas 11 yang baik membantu siswa fase F sebagai calon lulusan pendidikan menengah untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan di dunia akademis (perguruan tinggi) serta non-akademis (dunia kerja).