BerandaKelas 12Modul Ajar Seni Tari Kelas 12 Kurikulum Merdeka Semua Materi
Modul Ajar Seni Tari Kelas 12 Kurikulum Merdeka Semua Materi
6 menit membaca
Share this:
Pada tingkat SMA (Sekolah Menengah Atas), khususnya Seni Tari kelas 12 fase F, memiliki peran krusial dalam membangun penghayatan seni dan budaya yang beragam di Indonesia. Dengan adanya modul ajar kurikulum merdeka yang sesuai, aktivitas belajar tari bisa dilakukan dengan lebih terorganisir dan lebih berharga. Modul ajar kelas 12 SMA/MA ini berfungsi sebagai pedoman menyeluruh untuk guru dan siswa. Di dalamnya terdapat tujuan pembelajaran, rencana pembelajaran, metode, serta asesmen sebagai satu kesatuan. Adanya modul ajar SMA yang disusun sesuai dengan fase F dalam kurikulum merdeka membolehkankan guru untuk merancang pembelajaran yang relevan, nyata, dan berfokus pada siswa.
Landasan Kurikulum Merdeka
Prinsip Merdeka Belajar
Kurikulum merdeka mengedepankan kebebasan dalam tiga bidang utama: guru, siswa, dan lembaga sekolah. Guru diberi kebebasan dalam memilih metode dan media yang sesuai dengan karakter siswa. Siswa didorong untuk aktif dalam mengeksplorasi dan berinovasi. Lembaga sekolah diperbolehkan untuk melakukan inovasi dalam program magang, proyek, dan kerja sama.
Fase F dalam Kurikulum Merdeka
Fase F adalah fase terakhir di tingkat SMA/MA, bertujuan untuk memperkuat kemampuan siswa menjelang kelulusan. Selama fase ini, siswa diharapkan mampu menggabungkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara menyeluruh. Dalam konteks seni tari, fase F berfokus pada penciptaan karya tari mandiri dan pemahaman yang mendalam mengenai berbagai budaya.
Tujuan Pembelajaran Seni Tari Kelas 12 Fase F
Mengkaji unsur-unsur dalam tari tradisional dan kontemporer.
Menghasilkan tarian inovatif yang terinspirasi dari budaya lokal.
Menampilkan pertunjukan tari secara kolaboratif.
Mengidentifikasi variasi gaya tari tradisional dari berbagai wilayah.
Menyusun koreografi berdasarkan tema tertentu.
Melakukan evaluasi tematik terhadap pertunjukan tari rekan.
Peran Seni Tari dalam Pengembangan Holistik Siswa
Seni tari tidak hanya mengasah kemampuan fisik, tetapi juga mendukung perkembangan siswa secara menyeluruh. Melalui tari, siswa bisa mengembangkan aspek emosional dan mental mereka dengan mengekspresikan perasaan, mengurangi stres, dan meningkatkan rasa percaya diri. Sebagai contoh, siswa bisa mengungkapkan kekhawatiran mengenai perubahan iklim melalui tari simbolis.
Belajar tari tradisional seperti Tari Legong dan Tari Piring juga bisa memperkaya pemahaman multikultural dengan mendiskusikan makna gerakan tari dalam konteks budaya masing-masing.
Di samping itu, tari melatih keterampilan abad 21, seperti kolaborasi dalam latihan tari kelompok yang meningkatkan kerja sama dan komunikasi, serta memicu pemikiran kreatif saat membuat koreografi untuk mendorong inovasi dan mencari solusi.
Komponen Utama Modul Ajar Seni Tari Kelas 12 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul ajar Seni Tari kelas 12 SMA/MA fase F terdiri dari beberapa komponen utama yang selaras dengan kurikulum merdeka.
Capaian Pembelajaran (CP)
CP fase F Seni Tari kelas 12 SMA/MA yang perlu dikuasai oleh siswa:
Keterampilan Teknis: Kemampuan menguasai gerakan tari yang kompleks (misalnya, kombinasi tari tradisional dan modern).
Kreativitas: Kemampuan untuk menciptakan koreografi asli dengan tema yang sesuai.
Apresiasi Budaya: Melakukan analisis kritis terhadap nilai filosofis tari di Indonesia dan global.
Materi Pembelajaran Seni Tari Kelas 12
Materi pokok dalam modul ajar Seni Tari kelas 12 SMA/MA fase F kurikulum merdeka adalah:
1. Keunikan Karya Tari Tradisi dan Kreasi dari Perspektif Seni Lain (Rupa, Musik, Drama)
Hubungan karya tari tradisi dan kreasi dengan perspektif seni lain
2. Konsep Tari
Konsep karya tari tradisi dan kreasi berdasarkan makna, simbol, dan nilai estetis
Konsep karya tari kreasi baru
Pengenalan naskah tari
Perancangan naskah tari kreasi baru
3. Membuat Tari Kreasi dalam Bentuk Kelompok
Eksplorasi gerak tari kreasi
Improvisasi gerak tari kreasi
Evaluasi ragam gerak kreasi
Menyusun gerak tari kreasi
Pertunjukan tari kreasi
4. Kritik Tari
Mengamati karya tari kreasi
Mengidentifikasi unsur dalam tari kreasi kelompok
Membuat kritik tari kreasi kelompok
Pendekatan Pembelajaran dalam Modul Ajar Kurikulum Merdeka
Metode Aktif: Contoh kegiatan mencakup workshop koreografi, diskusi kelompok mengenai makna simbolik gerakan tari.
Integrasi Teknologi: Penggunaan aplikasi seperti Dance Designer untuk merancang koreografi secara digital.
Pembelajaran Kontekstual: Mengaitkan materi dengan fenomena terkini (misalnya: gerakan tari dalam kampanye sosial).
Strategi Asesmen dalam Modul Ajar Kelas 12
Strategi asesmen dalam modul ajar Seni Tari kelas 12 SMA/MA sesuai dengan kurikulum merdeka, meliputi:
Asesmen Formatif: Menggunakan metode seperti penilaian oleh teman sebaya, catatan refleksi, dan observasi partisipasi selama latihan. Contoh alat evaluasi termasuk checklist untuk teknik gerakan dan rubrik kreativitas.
Asesmen Sumatif: Melibatkan pertunjukan tari individu atau kelompok dengan tema mandiri dan portofolio digital yang mencatat proses kreatif.
Kriteria Asesmen: Mencakup beberapa teknik seperti ketepatan gerakan, harmoni dengan alunan musik, dan pemanfaatan ruang; elemen kreativitas yang melibatkan keaslian gagasan dan keberanian untuk bereksperimen; serta aspek kolaborasi yang mencakup sumbangsih dalam kelompok dan sikap menghargai perbedaan.
Integrasi dengan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Keterkaitan antara modul ajar SMA dan program kurikulum merdeka. Contoh proyek yang relevan meliputi “Tari untuk Literasi Budaya,” di mana siswa menyelidiki tarian daerah yang terancam punah dan menciptakan adaptasi modern. Proyek lainnya adalah “Gerakan Sosial Melalui Tari,” yang melibatkan kerja sama dengan komunitas lokal untuk pertunjukan tari dengan tema lingkungan atau toleransi. Tautan dengan Profil Pelajar Pancasila mencakup kemampuan berpikir kritis melalui analisis sejarah dan makna tari tradisional, serta kreativitas dalam menggabungkan elemen tradisi dan modern.
Tantangan dan Solusi Implementasi dalam Modul Ajar Kurikulum Merdeka
Pelaksanaan modul ajar Seni Tari kelas 12 SMA/MA fase F dalam kurikulum merdeka menghadapi berbagai tantangan praktis.
Tantangan dalam Implementasi
Penerapan modul ajar Seni Tari kelas 12 di sekolah, terdapat beberapa rintangan, antara lain:
Kurangnya fasilitas latihan yang memadai, akses terhadap teknologi yang mendukung, serta alat musik yang relevan.
Siswa menunjukkan beragam dalam tingkat kemampuan dan motivasi belajar yang rendah.
Siswa kelas 12 SMA/MA cenderung lebih fokus pada tuntutan akademik lainnya, sehingga mengurangi waktu untuk berlatih tari.
Guru Seni Budaya kurang terlatih dalam kurikulum merdeka serta pemahaman tentang tari kontemporer.
Solusi Strategis
Untuk mengatasi kekurangan fasilitas, kita bisa memanfaatkan sumber daya lokal seperti ruang serbaguna, serta kolaborasi dengan komunitas seni untuk tempat latihan. Kita juga bisa menggunakan barang bekas untuk kostum dan alat peraga. Selain itu, teknologi alternatif seperti aplikasi gratis untuk pengeditan dan desain, serta platform YouTube sebagai sumber referensi tari sangat membantu.
Dalam menangani perbedaan kemampuan siswa, pembelajaran bisa disesuaikan dengan tingkat kemampuan. Siswa pemula dapat fokus pada teknik dasar, sedangkan siswa menengah dan lanjutan bisa menciptakan koreografi yang lebih kompleks. Memberikan pilihan proyek sesuai minat siswa juga penting.
Untuk menghadapi tuntutan akademis, proyek lintas disiplin dapat dikerjakan dengan mengintegrasikannya ke dalam mata pelajaran lain. Penjadwalan yang fleksibel dan penilaian berbasis proses yang lebih menekankan partisipasi serta perkembangan juga sangat diperlukan.
Pengembangan kapasitas guru melalui pelatihan, lokakarya, dan kolaborasi dengan seniman lokal menjadi sangat penting. Membangun komunitas guru untuk berbagi sumber daya juga sangat bermanfaat.
Modul ajar Seni Tari kelas 12 SMA/MA fase F dalam kurikulum merdeka membutuhkan perencanaan yang matang, pengintegrasian prinsip pembelajaran merdeka, dan pemanfaatan teknologi. Modul ajar SMA ini dirancang untuk menghubungkan keterampilan teknis, kreativitas, dan kesadaran sosial-budaya, sehingga siswa tidak hanya menjadi penari yang terampil, tetapi juga individu yang peka terhadap dinamika masyarakat. Dengan modul ajar kelas 12 yang komprehensif, pembelajaran tari menjadi lebih efektif, inovatif, serta mampu membentuk karakter dan kompetensi abad ke-21 siswa.