Di zaman kurikulum merdeka, aktivitas pembelajaran dituntut untuk menjadi lebih fleksibel, kontekstual, dan berbasis kompetensi. Modul ajar kurikulum merdeka berperan sebagai instrumen utama dalam mencapai tujuan pembelajaran, dirancang secara sistematis untuk membantu siswa mengeksplorasi nilai-nilai kebudayaan serta memahami aspek historis dengan mendalam. Pada khususnya, modul ajar SKI kelas 8 fase D berfungsi sebagai petunujuk untuk guru dan sebagai peta perjalanan belajar bagi siswa di tingkat MTs (Madrasah Tsanawiyah). Dengan adanya modul ajar MTs yang komprehensif, para guru bisa memastikan bahwa setiap capaian pembelajaran (CP) bisa tercapai secara autentik, sementara siswa mendapatkan pengalaman pembelajaran yang lebih menarik dan bermakna.
Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) lebih dari sekadar rangkaian peristiwa masa lalu, ia adalah warisan budaya yang membentuk peradaban global. Nilai-nilai seperti toleransi, ilmiah, dan integritas terdapat dalam kisah-kisah peradaban Islam, dari keemasan Dinasti Abbasiyah hingga keindahan seni kaligrafi. Landasan tersebut mendorong siswa untuk tidak hanya menghafal, tetapi juga merefleksikan pola pikir dan sikap luhur para tokoh Muslim.
Dalam kurikulum merdeka, prinsip Project Based Learning (PBL) menekankan keterlibatan aktif siswa melalui projek nyata. Dalam konteks SKI, projek bisa berupa penelitian kecil, pembuatan miniatur bangunan bersejarah, atau presentasi interaktif mengenai tokoh Islam. Pendekatan ini melatih keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, dan komunikasi, sekaligus memperdalam pemahaman siswa terhadap materi sejarah.
Modul ajar SKI kelas 8 MTs fase D disusun dengan komponen-komponen yang saling terkait guna memastikan tercapainya tujuan pembelajaran:
Contoh CP: “Siswa mampu menganalisis kontribusi peradaban Islam terhadap perkembangan ilmu pengetahuan global dan merefleksikan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari. ”
Aktivitas terstruktur misalnya siswa mengidentifikasi tokoh ilmuwan Muslim dan karyanya, membandingkan sistem pendidikan masa Abbasiyah dengan sistem modern, serta merancang proyek kolaboratif tentang warisan budaya Islam di daerah mereka.
Materi pokok dalam modul ajar SKI kelas 8 MTs fase D kurikulum merdeka adalah:
Contoh proyek: “Membuat podcast tentang perjalanan Ibnu Battuta dan relevansinya dengan globalisasi saat ini. ” atau “Pameran virtual karya seni Islam (kaligrafi, arsitektur) menggunakan platform digital seperti Padlet atau Canva. ”
Modul ajar kelas 8 MTs ini mendorong guru untuk menyesuaikan materi dengan kearifan lokal, contohnya:
Modul ajar SKI 8 MTs fase D kurikulum merdeka menggunakan pendekatan PBL, siswa berperan sebagai peneliti dan praktisi. Siswa diharapkan untuk merancang, melaksanakan, dan mempresentasikan projek yang berhubungan dengan kebudayaan Islam. Keunggulan PBL tidak hanya terletak pada pengalaman belajar yang langsung, tetapi juga pada penerapan lintas disiplin serta pengembangan soft skills siswa.
Siswa diberikan akses pada terjemahan manuskrip yang mudah dipahami dan diajak melakukan kunjungan lapangan ke museum. Wawancara dengan ahli sejarah lokal juga dilakukan untuk memperkaya pemahaman mereka.
Daftar bacaan yang direkomendasikan mencakup buku karya Ibn Khaldun, artikel dari jurnal Sejarah Kebudayaan Islam, serta dokumen arsip digital yang relevan.
Dirancang untuk memantau perkembangan belajar siswa secara rutin:
Menilai pencapaian kompetensi siswa di akhir pembelajaran:
Kriteria penilaian yang jelas dengan contoh rubrik proyek:
Kurangnya motivasi dan minat sejarah di kalangan beberapa siswa. Solusinya dengan menghubungkan tema kebudayaan Islam dengan konteks lokal serta memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan keterlibatan siswa.
Keterbatasan akses sumber belajar dan dukungan dari sekolah. Solusinya dengan melakukan kolaborasi dengan museum, menyediakan akses ke perpustakaan digital, dan menggandeng komunitas yang peduli terhadap sejarah.
Modul ajar SKI kelas 8 MTs fase D dalam kurikulum merdeka menawarkan kerangka pembelajaran yang komprehensif, interaktif, dan relevan. Dengan mengintegrasikan pendekatan Project-Based Learning (PBL), sumber primer, dan penilaian autentik, modul ajar kelas 8 ini mampu membangun kompetensi siswa dalam memahami warisan kebudayaan Islam.