BerandaKelas 10Prota PAI dan Budi Pekerti Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Prota PAI dan Budi Pekerti Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
5 menit membaca
Share this:
Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti adalah pelajaran yang tidak hanya bertujuan untuk memberikan siswa pengetahuan agama, tetapi juga untuk menanamkan nilai karakter dan akhlak yang baik. Dalam kurikulum merdeka, yang mengutamakan pembelajaran yang berfokus pada kebutuhan siswa, penyusunan Program Tahunan (Prota) menjadi sangat penting untuk memastikan aktivitas belajar mengajar berlangsung dengan teratur, relevan, dan memfokuskan pada pencapaian kompetensi secara menyeluruh.
Definisi dan Tujuan Prota Kurikulum Merdeka
Program Tahunan (Prota) adalah perencanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru untuk menentukan waktu, materi, dan kegiatan selama satu tahun ajaran. Dalam Prota kurikulum merdeka, bukan hanya berfungsi sebagai dokumen administratif, tetapi juga sebagai panduan yang memastikan:
Kesesuaian dengan Capaian Pembelajaran (CP) fase E, seperti pemahaman tentang tauhid, ibadah, akhlak, dan sejarah peradaban Islam.
Pengintegrasian nilai budi pekerti dengan pendekatan kontekstual (misalnya, mengaitkan materi akhlak dengan isu bullying atau berita palsu).
Fleksibilitas, dengan memberikan kesempatan kepada guru untuk menyesuaikan materi dengan karakter siswa dan masalah terkini.
Melalui Prota kelas 10 SMA/MA fase E, guru bisa memanfaatkan waktu belajar dengan baik, memastikan materi disampaikan dengan seimbang, dan menciptakan evaluasi yang berkelanjutan untuk mengukur perkembangan sikap, pengetahuan, serta keterampilan siswa.
Kerangka Prota PAI dan Budi Pekerti Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Prinsip Kurikulum Merdeka dalam Penyusunan Prota Prota PAI dan Budi Pekerti Kelas 10
Kurikulum Merdeka menekankan pembelajaran yang berbeda-beda dan penguatan Profil Pelajar Pancasila, yang menjadi dasar dalam merancang Prota PAI dan Budi Pekerti kelas 10 SMA fase E. Prinsip-prinsip ini terlihat dalam:
Fleksibilitas: Guru memiliki kebebasan untuk menyesuaikan materi dengan konteks lokal, minat siswa, dan isu terkini (misalnya, menghubungkan konsep tauhid dengan perkembangan teknologi).
Relevansi: Materi dirancang supaya memenuhi kebutuhan siswa kelas 10 SMA fase E yang menghadapi fase transisi remaja, seperti pembentukan identitas dan tantangan moral di zaman digital.
Holistik: Integrasi antara pengetahuan agama (kognitif), pembiasaan nilai budi pekerti (afektif), dan keterampilan praktik (psikomotor), seperti proyek sosial atau kampanye anti-bullying.
Struktur Prota PAI dan Budi Pekerti Kelas 10 Fase E
Struktur Prota PAI dan Budi Pekerti kelas 10 SMA dalam kurikulum merdeka berpedoman pada Capaian Pembelajaran (CP) fase E dan terdiri dari tiga komponen utama:
a. Capaian Pembelajaran (CP) Fase E
CP fase E menjadi pedoman utama untuk menentukan tujuan akhir pembelajaran. Untuk PAI dan Budi Pekerti kelas 10, CP mencakup:
Iman: Memahami makna tauhid dan hubungannya dengan kehidupan modern.
Ibadah: Mengimplementasikan hukum fikih ibadah (contoh: shalat, puasa) dalam konteks saat ini.
Akhlak: Menganalisis nilai-nilai akhlakul karimah dalam interaksi sosial dan digital.
Sejarah Peradaban Islam: Mengkaji kontribusi ilmuwan Muslim terhadap sains dan budaya dunia.
b. Alokasi Waktu dan Distribusi Materi
Total waktu belajar diatur sesuai dengan kalender pendidikan, dengan 36-40 minggu efektif per tahun. Pembelajaran dibagi menjadi dua semester, yaitu semester 1 selama 16 minggu dengan 8 minggu untuk setiap tema besar, dan semester 2 selama 20 minggu yang lebih fleksibel untuk proyek atau asesmen sumatif. Sebagai contoh, materi “Etika Bermedia Sosial” dialokasikan 6 jam pelajaran dengan metode diskusi kasus dan praktik pembuatan konten positif.
Integrasi Profil Pelajar Pancasila
Prota PAI dan Budi Pekerti kelas 10 SMA harus sejalan dengan pengembangan Profil Pelajar Pancasila, seperti:
Beriman dan Bertakwa: Diterapkan melalui pembahasan tentang ikhlas beribadah.
Berkebinekaan Global: Diskusi mengenai toleransi di antara berbagai agama.
Bergotong Royong: Proyek bakti sosial sebagai penerapan nilai zakat dan sedekah.
Komponen Penyusunan Prota PAI dan Budi Pekerti Kelas 10
Analisis Kondisi Awal
Analisis kondisi awal adalah tahap penting untuk memastikan bahwa Prota PAI dan Budi Pekerti kelas 10 fase E kurikulum merdeka sesuai dengan kebutuhan siswa serta konteks pembelajaran. Unsur-unsur ini meliputi:
1. Profil Siswa:
Menganalisis latar belakang pemahaman agama, minat, cara belajar, serta masalah psikososial (misalnya, pengaruh media sosial terhadap pemahaman akidah).
Contoh: Mengadakan survei awal untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami konsep tauhid atau pengalaman dalam menjalankan ibadah.
2. Sumber Daya Pendukung:
Kesiapan materi ajar (buku, video edukatif), teknologi (platform digital untuk diskusi kependidikan agama), dan kerjasama dengan komunitas (contoh: masjid atau tokoh agama setempat).
Contoh: Menggunakan aplikasi Quran digital untuk mendukung pembelajaran ayat yang berkaitan dengan akhlak.
Pengintegrasian Nilai Budi Pekerti
Nilai budi pekerti tidak hanya diajarkan dalam bentuk teori, namun juga diinternalisasi melalui metode yang kontekstual dan aplikatif. Pendekatan integrasi meliputi:
Pembelajaran Tematik: Mengaitkan materi PAI dengan isu-isu terkini (contoh: membandingkan konsep “amar ma’ruf nahi munkar” dengan usaha pencegahan cyberbullying).
Proyek Kolaboratif: Kegiatan seperti kampanye melawan hoaks dengan prinsip kejujuran dalam Islam atau kegiatan sosial sebagai bentuk implementasi zakat.
Refleksi Diri: Mengajak siswa untuk merenungkan perilaku sehari-hari lewat jurnal harian, seperti mencatat usaha menerapkan sikap sabar saat menghadapi konflik.
Perancangan Asesmen Holistik
Asesmen dalam kurikulum merdeka disusun untuk mengevaluasi pencapaian kompetensi secara menyeluruh (sikap, pengetahuan, keterampilan). Elemen-elemen tersebut antara lain:
Asesmen Formatif: Metode kuis interaktif, pengamatan partisipasi dalam diskusi, atau umpan balik dari teman sebaya mengenai kerja kelompok. Contohnya, penilaian sikap lewat rubrik “kebersamaan” saat siswa berdiskusi mengenai toleransi antarumat beragama.
Asesmen Sumatif: Proyek akhir seperti membuat video singkat tentang “Akhlak di Media Sosial” atau presentasi mengenai sejarah peradaban Islam.
Kriteria Ketercapaian: Mengacu pada Profil Pelajar Pancasila, misalnya menilai kemampuan “berkebinekaan global” melalui esai tentang kontribusi Islam dalam menjaga kerukunan nasional.
Download Prota PAI dan Budi Pekerti kelas 10 SMA fase E kurikulum merdeka selengkapnya disini
Kesimpulan
Penyusunan Program Tahunan (Prota) PAI dan Budi Pekerti kelas 10 SMA fase E dalam kurikulum merdeka bukanlah sekadar tugas administratif, melainkan sebuah upaya strategis untuk menciptakan pembelajaran yang menyeluruh, relevan, dan berkarakter. Prota kurikulum merdeka ini berfungsi sebagai peta yang mengaitkan capaian pembelajaran (CP) Fase E dengan dinamika kehidupan siswa, mulai dari tantangan iman di era digital hingga penanaman akhlak baik dalam interaksi sosial. Melalui integrasi nilai budi pekerti, pendekatan kontekstual, dan asesmen yang komprehensif, Prota kelas 10 ini tidak hanya berfokus pada penguasaan pengetahuan agama, tetapi juga memperkuat Profil Pelajar Pancasila yang beriman, bertakwa, dan mempunyai keberagaman global.