Program Tahunan (Prota) merupakan dokumen perencanaan yang disusun oleh guru untuk mengatur alokasi waktu pembelajaran selama satu tahun ajaran. Dalam kerangka kurikulum merdeka, Prota memiliki peran krusial sebagai panduan yang memastikan kegiatan pembelajaran berjalan secara sistematis dan terarah. Prota juga menjadi dasar dalam penyusunan program-program lain, seperti Program Semester (Prosem) dan modul ajar.
Prota memiliki berbagai fungsi, antara lain:
Guru memegang peranan strategis dalam menyusun dan mengimplementasikan Prota. Sebagai fasilitator pembelajaran, penting bagi guru untuk memahami karakteristik siswa di kelas 6 SD, fase C, agar Prota yang disusun sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa.
Langkah pertama adalah menentukan jumlah minggu efektif dalam satu tahun ajaran. Guru perlu mempertimbangkan hari libur nasional dan cuti bersama untuk memastikan penyusunan Prota lebih realistis.
Tujuan pembelajaran pada fase C harus diintegrasikan secara menyeluruh dalam Prota. Dalam Pendidikan Agama Islam (PAI), nilai-nilai keimanan, akhlak, dan ibadah menjadi fokus utama, sedangkan dalam Budi Pekerti, penekanan lebih pada nilai toleransi dan kerja sama sosial.
Setelah tujuan pembelajaran teridentifikasi, langkah berikutnya adalah menentukan jadwal untuk setiap tema pembelajaran, seperti tema “Keimanan kepada Allah SWT” atau “Menghormati Orang Tua dan Guru,” yang dapat dijadwalkan secara bertahap sesuai periode tertentu.
Beberapa komponen utama dalam Prota PAI dan Budi Pekerti meliputi:
Guru perlu merancang Prota yang tidak hanya bertujuan mencapai tujuan pembelajaran, tetapi juga mempertimbangkan tujuan pembelajaran siswa yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Prota harus mencakup kegiatan pembelajaran yang mengintegrasikan nilai-nilai luhur seperti kejujuran, toleransi, dan kerja sama. Misalnya, dalam materi “Kejujuran dalam Kehidupan Sehari-hari,” guru bisa merancang simulasi permainan peran untuk meningkatkan pemahaman siswa.
Beberapa kesulitan yang sering dialami guru dalam menyusun Prota meliputi:
Untuk mengatasi tantangan tersebut, guru bisa menggunakan template Prota yang disediakan oleh instansi terkait.
Dengan mempertimbangkan semua hal di atas, diharapkan program tahunan dapat disusun dengan lebih efektif dan efisien, mendukung keberhasilan kegiatan pembelajaran di kelas.
Mengajak kelompok kerja guru (KKG) untuk berdiskusi bersama merupakan langkah penting untuk meningkatkan kolaborasi dan berbagi pengalaman di antara para guru. Ini dapat memfasilitasi pertukaran ide dan solusi dalam menghadapi berbagai tantangan pembelajaran.
Dalam era digital ini, pemanfaatan teknologi, seperti aplikasi perencanaan pembelajaran, sangat bermanfaat. Aplikasi ini dapat membantu guru menyusun rencana pengajaran dengan lebih efisien.
Evaluasi efektivitas Prota dapat dilakukan melalui refleksi bersama antara guru dan siswa. Indikator keberhasilan Prota terletak pada pencapaian tujuan pembelajaran sesuai dengan timeline yang telah ditetapkan.
Apabila ditemukan ketidaksesuaian dalam pelaksanaan Prota, sangat penting bagi guru untuk melakukan revisi. Hal ini bisa mencakup pembaruan jadwal kegiatan atau penyesuaian metode pembelajaran yang digunakan.
Teknologi, seperti Microsoft Excel, Google Sheets, atau aplikasi berbasis web lainnya, dapat membantu guru dalam menyusun Prota dengan format yang lebih tertata dan jelas.
Guru juga dapat memanfaatkan Learning Management System (LMS) untuk memantau pelaksanaan Prota secara real-time. Dengan demikian, proses evaluasi dapat berlangsung lebih cepat dan akurat.
Program Tahunan (Prota) PAI dan Budi Pekerti kelas 6 SD fase C memiliki peranan yang sangat penting dalam memastikan kegiatan pembelajaran berjalan secara efektif dan efisien. Dalam kerangka kurikulum merdeka, Prota berfungsi sebagai pedoman utama untuk mencapai tujuan pendidikan yang holistik. Oleh karena itu, guru diharapkan terus meningkatkan kompetensi mereka dalam menyusun Prota yang adaptif dan inovatif. Di sisi lain, pemerintah dan lembaga pendidikan perlu menyediakan pelatihan serta fasilitas pendukung untuk mengoptimalkan implementasi Prota.