Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) mempunyai kontribusi yang sangat penting dalam pertumbuhan anak di tingkat sekolah dasar, terutama untuk siswa kelas 2 SD/MI fase A. Pada fase ini, anak-anak berada dalam masa perkembangan motorik yang optimal, sehingga kegiatan jasmani berfungsi bukan hanya sebagai bentuk hiburan, tetapi juga sebagai alat untuk membentuk karakter, disiplin, dan kesehatan fisik.
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah urutan yang disusun secara sistematis dan berurutan untuk mencapai capaian pembelajaran (CP). ATP kurikulum merdeka membantu guru dalam merancang materi, kegiatan, dan penilaian agar selaras dengan perkembangan anak.
Dalam membuat Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), guru tidak bisa sekadar menyalin dari dokumen kurikulum. Penyusunan ATP PJOK kelas 2 SD/MI fase A kurikulum merdeka memerlukan strategi yang matang supaya benar-benar sesuai dengan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, serta capaian pembelajaran yang diinginkan. Berikut beberapa strategi yang bisa diterapkan oleh guru PJOK kelas 2 fase A:
Langkah pertama adalah memahami dan menganalisis capaian pembelajaran (CP) yang telah ditetapkan dalam kurikulum merdeka. CP berfungsi sebagai pedoman utama, sehingga guru harus bisa mengidentifikasi keterampilan motorik dasar, pengetahuan, dan sikap yang harus dikuasai siswa pada akhir fase A. Contoh: CP PJOK kelas 2 fase A menekankan pada penguasaan gerakan dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif. Selanjutnya, guru merumuskannya menjadi tujuan yang lebih spesifik, seperti siswa bisa melakukan gerakan berlari sembari mempertahankan keseimbangan atau melempar bola dengan teknik dasar.
Setelah melakukan analisis terhadap CP, guru perlu merumuskannya menjadi tujuan pembelajaran (TP) yang lebih rinci. TP sebaiknya:
Contoh TP PJOK Kelas 2: “Siswa bisa melompat dengan kedua kaki ke depan sejauh 50 cm dengan koordinasi yang baik.”
ATP kurikulum merdeka perlu disusun seperti “petunjuk jalan” dari awal hingga akhir semester. Guru harus merancang alur pembelajaran dari keterampilan dasar hingga keterampilan yang lebih rumit. Prinsip dalam menyusun alur adalah:
Contoh: siswa mulai belajar berlari dan melompat, kemudian berlatih permainan sederhana yang menggabungkan keterampilan tersebut.
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) tidak hanya mengajarkan kemampuan fisik, tetapi juga membentuk karakter siswa. Oleh karena itu, ATP kelas 2 SD/MI fase A perlu mencakup penyisipan nilai-nilai seperti sportivitas, disiplin, kerja sama, dan tanggung jawab. Sebagai contoh, saat bermain permainan tradisional, guru tidak hanya menilai keterampilan motorik, tetapi juga bagaimana siswa mematuhi aturan dan berkolaborasi dengan teman-teman mereka.
Setiap sekolah mempunyai fasilitas yang beragam. Ada yang mempunyai lapangan luas, dan ada pula yang terbatas. Oleh karena itu, ATP PJOK kelas 2 harus bersifat fleksibel. Guru perlu merancang aktivitas alternatif yang bisa dilakukan dengan fasilitas sederhana, seperti menggunakan bola plastik, tali, atau alat dari bahan alami.
Strategi penting lainnya adalah mengintegrasikan pengetahuan tentang kesehatan dan keselamatan dalam Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). Siswa tidak hanya belajar bergerak, tetapi juga memahami pentingnya pemanasan, pendinginan, serta menjaga keselamatan diri dan orang lain saat beraktivitas.
Pembuatan ATP kurikulum merdeka yang berhasil juga membutuhkan imajinasi dari guru. Guru bisa mengubah permainan klasik, merancang tantangan pergerakan yang mudah, atau memanfaatkan metode bercerita untuk membuat kegiatan fisik menjadi lebih menarik.
Setelah guru membuat Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) secara terstruktur, langkah selanjutnya adalah menerapkan atau mengimplementasikannya dalam kegiatan belajar. Berikut adalah beberapa hal penting dalam pelaksanaan ATP PJOK kelas 2 SD/MI fase A kurikulum merdeka:
Guru PJOK tidak hanya bertindak sebagai pengajar yang menunjukkan gerakan, tetapi juga harus berperan sebagai fasilitator yang menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan. Guru diharapkan:
Contoh: ketika mengajarkan permainan bola kecil, guru menjamin semua siswa mendapatkan kesempatan untuk mencoba, bukan hanya yang sudah mahir.
Metode yang digunakan dalam PJOK kelas 2 SD/MI harus sesuai dengan umur serta kebutuhan siswa. Beberapa metode yang bisa diterapkan antara lain:
Contoh Pelaksanaan: Dalam materi gerak dasar manipulatif, guru bisa melakukan permainan “lempar tangkap berantai” supaya siswa bisa melatih keterampilan motorik sekaligus belajar bekerja sama.
ATP kelas 2 SD/MI memberi gambaran mengenai alur tujuan pembelajaran setiap semester. Guru kemudian menerapkan alur tersebut dalam modul ajar kurikulum merdeka.
Contoh pelaksanaan ATP PJOK kelas 2 minggu ke-4: Siswa belajar variasi gerakan melompat. Guru menyusun aktivitas “lompat karet” dengan variasi ketinggian.
Pelaksanaan ATP kurikulum merdeka juga mencakup asesmen yang berkelanjutan. Asesmen dalam PJOK kelas 2 tidak hanya melihat hasil gerakan, tetapi juga proses dan sikap siswa. Guru bisa menggunakan:
Setiap kegiatan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) sebaiknya mengandung pembelajaran mengenai nilai-nilai. Saat bermain, guru perlu menekankan pentingnya sifat jujur, sportif, dan disiplin. Penerapan nilai-nilai ini bisa dilakukan dengan:
Pelaksanaan ATP PJOK kelas 2 akan lebih efektif jika didukung oleh orang tua dan pihak sekolah.
Download ATP PJOK kelas 2 fase A kurikulum merdeka selengkapnya disini
ATP PJOK kelas 2 SD/MI fase A dalam kurikulum merdeka adalah panduan penting untuk menciptakan pembelajaran jasmani yang terencana, menyenangkan, dan berarti. Dengan membuat ATP kelas 2 yang sistematis, guru bisa membantu siswa mengasah keterampilan motorik dasar, meningkatkan kebugaran, serta membangun karakter yang positif. Dukungan dari orang tua, sekolah, dan lingkungan juga sangat penting untuk keberhasilan pelaksanaan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) di fase ini.