Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti adalah salah satu landasan penting dalam pembentukan karakter dan moral siswa di Indonesia. Di tingkat Sekolah Dasar (kelas 4), pembelajaran ini tidak hanya bertujuan untuk menanamkan pemahaman agama, tetapi juga untuk menanamkan nilai-nilai akhlak yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) berperan sebagai alat utama yang memberikan arahan operasional untuk mencapai Capaian Pembelajaran (CP). ATP kurikulum merdeka bukan sekadar rangkaian materi, tetapi juga adalah panduan yang mengintegrasikan nilai agama, budi pekerti, dan keterampilan abad ke-21 secara terstruktur.
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) merupakan kerangka yang tersusun secara sistematis untuk membimbing guru dalam mencapai Capaian Pembelajaran (CP) sesuai dengan perkembangan siswa. ATP kurikulum merdeka menawarkan fleksibilitas, relevansi kontekstual, dan fokus pada pengalaman pembelajaran yang berarti. Fungsi utama dari ATP kelas 4 SD/MI kurikulum merdeka mencakup:
Kurikulum merdeka mengedepankan prinsip-prinsip berikut yang sejalan dengan ATP kelas 4 fase B:
ATP PAI dan Budi Pekerti kelas 4 SD fase B dirancang sebagai panduan operasional yang mengarahkan guru dalam mencapai Capaian Pembelajaran (CP). Struktur ATP kurikulum merdeka harus mencerminkan prinsip belajar yang berpusat pada siswa, bersifat kontekstual, dan holistik, dengan komponen utama sebagai berikut:
CP PAI dan Budi Pekerti fase B kelas 4 mencakup empat aspek utama:
Struktur ATP PAI dan Budi Pekerti kelas 4 fase B kurikulum merdeka perlu bersifat dinamis namun tetap terarah, supaya siswa tidak hanya menguasai teori agama, tetapi juga bisa menghayati nilai-nilai budi pekerti dalam rutinitas mereka. Dengan terdapat contoh konkret dan jalur yang jelas, pengajar bisa menciptakan pengalaman belajar yang berarti dan menyenangkan.
Integrasi antara Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti dalam ATP kelas 4 fase B bertujuan untuk menciptakan pengalaman belajar yang menyeluruh, di mana wawasan keagamaan tidak hanya dipahami secara teori, tetapi juga diterapkan dalam perilaku sehari-hari yang berkarakter. Kurikulum merdeka mendukung pendekatan ini lewat prinsip relevansi dan pembelajaran berbasis proyek, sehingga siswa kelas 4 bisa melihat hubungan antara ajaran Islam dan kehidupan mereka. Contoh integrasi:
Materi belajar mencakup teladan dari Nabi dan Rasul, seperti Nabi Muhammad SAW yang mengajarkan tentang integritas. Siswa diajak untuk menciptakan komik strip dengan tema “Amanah di Sekolah” dan kemudian mempresentasikannya. Selain itu, ayat Al-Qur’an seperti QS. Al-Hujurat: 13 digunakan untuk berdiskusi tentang penghargaan terhadap perbedaan.
Dalam metode pembelajaran, diterapkan kegiatan role play untuk melatih kejujuran dan empati, dengan simulasi mengembalikan barang milik teman yang terjatuh. Terdapat juga proyek kolaboratif bertajuk “Peduli Lingkungan Sekolah”, di mana siswa membersihkan masjid atau taman sambil menerapkan doa kebersihan dan nilai kerja sama.
Di dalam budaya sekolah, penerapan nilai Islami dilakukan dengan mendorong siswa memberi salam dan tersenyum saat memasuki kelas. Program “Jumat Berbagi” juga dilaksanakan, di mana siswa diharapkan membawa bekal untuk dibagikan, yang berkaitan dengan nilai sedekah dan kepedulian sosial.
ATP PAI dan Budi Pekerti kelas 4 fase B kurikulum merdeka harus sesuai dengan dimensi Profil Pelajar Pancasila, terutama:
Download ATP PAI dan Budi Pekerti kelas 4 fase B kurikulum merdeka selengkapnya disini
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) PAI dan Budi Pekerti kelas 4 fase B di dalam kurikulum merdeka adalah kerangka dasar untuk menciptakan pengalaman belajar yang terstruktur, kontekstual, dan berorientasi pada pembentukan karakter siswa kelas 4. Melalui integrasi antara nilai agama dan budi pekerti, ATP kelas 4 ini tidak hanya memfasilitasi siswa dalam memahami konsep keislaman secara teori, tetapi juga mendorong mereka untuk mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.