(Deep Learning) Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 9 SMP/MTs

Modul ajar deep learning Bahasa Inggris kelas 9 SMP/MTs fase D kurikulum merdeka berfungsi sebagai alat strategis yang membolehkan guru untuk mengelola aktivitas belajar dengan cara yang fleksibel, bermakna, dan menyenangkan.

Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 9

Sebagai bahasa dunia, Bahasa Inggris mempunyai peranan krusial dalam mempersiapkan generasi yang kompetitif di level internasional. Oleh karena itu, pendekatan dalam pembelajaran perlu lebih dari sekadar menghafal kosakata dan aturan bahasa. Menggabungkan pendekatan Deep Learning (Pembelajaran Mendalam) dengan Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyful Learning adalah solusi yang ideal untuk menciptakan pengalaman belajar yang mendalam, sadar, relevan, dan menyenangkan.

Pendekatan Deep Learning dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas 9

Dalam aktivitas belajar Bahasa Inggris kelas 9 SMP/MTs fase D, pendekatan Deep Learning bertujuan supaya siswa tidak hanya menghafal struktur atau kosakata, tetapi juga memahami makna, konteks, dan bisa mengaplikasikannya dalam komunikasi sehari-hari. Deep Learning berlandaskan pada keyakinan bahwa pemahaman yang dalam akan muncul ketika siswa terlibat aktif dalam penciptaan makna. Aktivitas belajar tak hanya terbatas pada permukaan, seperti mengingat kata-kata atau menjawab pertanyaan pilihan ganda, tetapi juga mencakup analisis, refleksi, dan penerapan konsep dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, Deep Learning dalam pembelajaran Bahasa Inggris kelas 9 mendorong siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan bekerja sama.

Konsep dan Tujuan Deep Learning dalam Bahasa Inggris Kelas 9

Deep Learning bertujuan untuk mengembangkan pemahaman konseptual yang mendalam mengenai bahasa sebagai sistem alat komunikasi. Tujuan utamanya bukan hanya membuat siswa mampu mengucapkan kalimat tertentu, tetapi juga memahami alasan dan situasi di mana kalimat tersebut tepat digunakan. Dalam proses ini, siswa belajar:

  1. Mengetahui hubungan antara struktur bahasa dan maknanya,
  2. Mengaitkan teks dengan konteks sosial dan budaya,
  3. Membangun kesadaran tentang aktivitas belajarnya sendiri.

Sebagai contoh, ketika siswa belajar tentang “Expressing Opinions”, guru tidak hanya menjelaskan pola kalimat seperti “I think…” atau “In my opinion…”, tetapi juga mendorong siswa untuk menganalisis penggunaan ungkapan tersebut dalam situasi resmi dan tidak resmi. Siswa diajarkan untuk memahami makna sosial dan pragmatik bahasa.

Prinsip-Prinsip Pembelajaran Deep Learning

Supaya pembelajaran menjadi lebih mendalam, ada beberapa prinsip penting yang perlu diintegrasikan dalam modul ajar deep learning kurikulum merdeka:

  • Konstruktivisme: Siswa membangun pengetahuan melalui pengalaman dan interaksi mereka. Guru berperan bukan hanya sebagai pemberi informasi, tetapi juga sebagai fasilitator proses penemuan.
  • Keterkaitan Konseptual: Materi baru harus dihubungkan dengan pengetahuan yang sudah ada supaya pembelajaran lebih terintegrasi. Misalnya, saat siswa belajar tentang present perfect tense, guru mengaitkannya dengan simple past tense untuk menggambarkan perbedaan waktu dan makna.
  • Refleksi dan Metakognisi: Siswa didorong untuk merefleksikan apa yang telah mereka pelajari, cara mereka belajar, dan bagaimana mereka bisa menerapkan pengetahuan tersebut.
  • Kolaborasi dan Komunikasi: Deep Learning mendorong pembelajaran berbasis kolaborasi supaya siswa bisa mengembangkan keterampilan komunikasi dan berpikir kritis secara bersamaan.
  • Kontekstualisasi: Pembelajaran selalu dihubungkan dengan situasi nyata sehingga siswa memahami fungsi bahasa dalam keseharian.

Strategi Penerapan Deep Learning dalam Empat Keterampilan Berbahasa

Untuk menerapkan modul ajar deep learning Bahasa Inggris kelas 9 kurikulum merdeka, guru bisa melakukan pendekatan ini pada empat keterampilan utama: listening, speaking, reading, dan writing.

a. Listening (Mendengarkan dengan Pemahaman Kontekstual)

Pembelajaran mendalam dalam mendengarkan mengharuskan siswa untuk menangkap makna secara keseluruhan, bukan hanya mendengarkan kata demi kata. Guru dapat memainkan audio dari percakapan, lalu meminta siswa menganalisis nada, maksud komunikasi, dan konteks sosial dari para pembicara.

Contohnya, para siswa mendengarkan wawancara mengenai kebiasaan sehat, kemudian mendiskusikan nilai-nilai baik yang terkandung di dalamnya.

b. Speaking (Berkomunikasi dengan Kesadaran Pragmatik)

Dalam speaking, Deep Learning mengajak siswa untuk berkomunikasi dengan kesadaran situasional dan emosional. Aktivitas seperti debat, presentasi, atau peran memungkinkan siswa berlatih mengungkapkan pendapat dengan alasan yang rasional dan sikap yang sopan. Guru bisa mengajukan pertanyaan seperti: “Apa cara yang tepat untuk menyampaikan ketidaksetujuan tanpa melukai perasaan lawan bicara?”. Pertanyaan tersebut membantu siswa memahami dimensi sosial dalam berkomunikasi, bukan hanya sebatas struktur kalimat.

c. Reading (Membaca dengan Pemahaman Kritis)

Deep Learning dalam reading berfokus pada kemampuan analisis, interpretasi, dan evaluasi teks. Contohnya, ketika membaca teks narrative atau report, siswa tidak hanya menjawab pertanyaan berdasarkan fakta, tetapi juga menafsirkan pesan moral serta gaya bahasa yang digunakan penulis. Guru bisa membimbing siswa untuk mengidentifikasi makna yang tersirat dan mengevaluasi efektivitas struktur teks.

d. Writing (Menulis dengan Refleksi dan Kreativitas)

Writing dalam konteks Deep Learning bukan sekadar menyalin pola kalimat, tetapi mengekspresikan ide dengan tujuan dan kesadaran akan makna. Contohnya, dalam proyek menulis surat pribadi, siswa diminta untuk menghubungkan pengalaman sendiri dengan tema tertentu, lalu melakukan revisi berdasarkan umpan balik dari teman sekelas (peer review). Melalui proses ini, siswa belajar bahwa menulis adalah aktivitas berpikir, bukan hanya menghasilkan produk akhir.

Integrasi Deep Learning dengan Mindful, Meaningful, dan Joyful Learning

Pendekatan Mindful, Meaningful, dan Joyful Learning bukan merupakan tiga hal terpisah, melainkan tiga aspek yang saling mendukung.

  1. Mindful Learning mengembangkan kesadaran diri siswa selama belajar.
  2. Meaningful Learning menekankan keterkaitan antara pelajaran dan kenyataan.
  3. Joyful Learning membangkitkan emosi positif yang memotivasi siswa.

Integrasi ketiga elemen ini membuat pembelajaran dalam modul ajar deep learning Bahasa Inggris kelas 9 SMP/MTs fase D menjadi lebih mendalam, reflektif, dan menyenangkan. Siswa tidak hanya mengetahui, tetapi juga memahami dan menikmati aktivitas belajar.

Mindful Learning dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas 9

Mindful Learning mengajarkan siswa untuk terlibat sepenuhnya dalam aktivitas belajar. Guru bisa memulai pelajaran dengan teknik pernapasan sadar atau refleksi singkat mengenai pengalaman belajar sebelumnya. Contoh penerapannya:

  • Aktivitas Mendengarkan: siswa fokus pada arti kata tanpa gangguan.
  • Tugas Menulis: siswa menulis dengan kesadaran mengenai emosi dan pesan yang ingin disampaikan.
  • Latihan Berbicara: siswa belajar berbicara dengan perhatian terhadap intonasi dan ekspresi.

Dengan pendekatan tersebut, siswa menjadi lebih fokus, tenang, dan mampu memahami materi secara dalam.

Meaningful Learning dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas 9

Pembelajaran akan lebih bermakna jika informasi baru dihubungkan dengan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa. Dalam modul ajar deep learning Bahasa Inggris kelas 9 kurikulum merdeka, hal ini bisa dilakukan melalui pembelajaran berbasis proyek yang relevan dengan kehidupan remaja.

Misalnya, proyek menciptakan kampanye digital tentang isu lingkungan. Siswa belajar menulis, berbicara, dan mendengarkan dalam konteks yang nyata. Hasilnya, siswa tidak hanya belajar bahasa, tetapi juga memahami nilai tanggung jawab sosial dan kepedulian terhadap lingkungan.

Joyful Learning dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas 9

Belajar dengan penuh keceriaan bisa meningkatkan rasa ingin tahu dan motivasi dari dalam diri. Guru bisa membuat lingkungan belajar yang joyful learning melalui permainan interaktif, lagu, simulasi percakapan, atau kegiatan permainan peran. Contohnya:

  1. Kompetisi Quiz Bahasa Inggris antar kelompok
  2. Penampilan Drama yang bertema kehidupan sekolah
  3. Permainan Bahasa seperti Tebak Kata atau Rantai Kata

Aktivitas-aktivitas tersebut tidak hanya membuat belajar lebih menyenangkan, tetapi juga memperbaiki keterampilan komunikasi, kolaborasi, dan meningkatkan rasa percaya diri.

Silahkan download modul ajar deep learning Bahasa Inggris kelas 9 kurikulum merdeka disini

Penutup

Modul ajar deep learning Bahasa Inggris kelas 9 SMP/MTs fase D dalam kurikulum merdeka dengan pendekatan yang terintegrasi ini bukan sekadar sarana belajar, melainkan juga alat untuk pembentukan karakter. Dengan menggabungkan Deep Learning, Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyful Learning, aktivitas pembelajaran menjadi dinamis, mendalam, dan menyenangkan sejalan dengan semangat Merdeka Belajar.

You might also like
(Deep Learning) Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP/MTs

(Deep Learning) Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP/MTs

(Deep Learning) Modul Ajar Seni Rupa Kelas 8 SMP/MTs

(Deep Learning) Modul Ajar Seni Rupa Kelas 8 SMP/MTs

(Deep Learning) Modul Ajar PJOK Kelas 8 Kurikulum Merdeka

(Deep Learning) Modul Ajar PJOK Kelas 8 Kurikulum Merdeka

(Deep Learning) Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 8

(Deep Learning) Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 8

(Deep Learning) Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8

(Deep Learning) Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8

(Deep Learning) Modul Ajar Matematika Kelas 8 SMP/MTs

(Deep Learning) Modul Ajar Matematika Kelas 8 SMP/MTs