BerandaKelas 3Modul Ajar SKI Kelas 3 MI Fase B Kurikulum Merdeka
Modul Ajar SKI Kelas 3 MI Fase B Kurikulum Merdeka
6 menit membaca
Share this:
Modul ajar SKI kelas 3 tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI) fase B pada kurikulum merdeka dibuat untuk menumbuhkan rasa penasaran siswa tentang sejarah Islam, khususnya di Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan yang kontekstual dan tematik, modul ajar kurikulum merdeka ini mendukung siswa dalam mengaitkan pengetahuan historis dengan nilai-nilai keislaman, sehingga mereka tidak hanya dapat memahami kejadian masa lalu, tetapi juga mampu menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Komponen Modul Ajar SKI Kelas 3 Fase B Kurikulum Merdeka
Berikut adalah komponen-komponen dari modul ajar SKI kelas 3 MI fase B yang disusun berdasarkan petunjuk kurikulum merdeka dan karakteristik pembelajaran berbasis fase:
A. Identitas Modul Ajar MI
Penyusun: Nama Guru/Penulis Modul Ajar Kelas 3
Instansi: Nama Sekolah/Madrasah Ibtidaiyah
Mata Pelajaran: Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
Fase/Kelas: Fase B (Kelas 3 MI)
Materi: Contoh: “Keteladanan Nabi Muhammad SAW di Mekah”
Alokasi Waktu: Total JP (Contoh: 8 JP @35 menit)
Tahun Pelajaran: 20…/20… (misalnya)
B. Komponen Inti (Wajib)
Informasi Umum:
Capaian Pembelajaran (CP) Fase B: Menyatakan kompetensi SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) yang wajib dicapai pada akhir Fase B (Kelas 3), yang berkaitan dengan pemahaman sejarah Nabi Muhammad SAW, para sahabat utama, nilai teladan, serta perkembangan awal Islam.
Profil Pelajar Pancasila (PPP): Menyebutkan dimensi PPP yang dikembangkan (Contoh: Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, Berakhlak Mulia; Bergotong Royong; Berkebinekaan Global). Profil Pelajar Rahmatan Lil ‘Alamin yang ingin dicapai adalah taaddub, tawassuth, tathawwur wa ibtikar, dan tasamuh.
Sarpras dan Media: Daftar peralatan/bahan (gambar, video pendek, buku cerita, kertas warna, dan lain-lain).
Target Siswa: Siswa reguler, siswa yang mengalami kesulitan belajar, siswa yang memiliki kemampuan lebih (diferensiasi).
Model Pembelajaran: Contoh: PjBL (Project Based Learning), Discovery Learning, Role Play, Diskusi, Ceramah Interaktif.
Kompetensi Awal: Pengetahuan atau sikap yang harus dimiliki siswa sebelum melaksanakan modul ajar kurikulum merdeka (Contoh: mengenal nama Nabi Muhammad SAW, mengetahui kota Mekah dan Madinah secara sederhana).
Profil Pelajar Pancasila: Rincian kegiatan pembelajaran yang secara khusus mengembangkan dimensi PPP yang dipilih. (Contoh: Diskusi mengenai sikap jujur Nabi Muhammad SAW yang mendukung “Beriman dan Berakhlak Mulia”).
Sarana dan Prasarana: Daftar lengkap beserta spesifikasi (link video, judul buku, jenis kertas, dan lainnya).
Target Siswa: Strategi diferensiasi untuk tiga kelompok:
Siswa Kesulitan: Dukungan lebih, lebih banyak gambar, tugas yang lebih sederhana (misalnya: melingkari, mewarnai).
Siswa Reguler: Tugas sesuai petunjuk di modul ajar kelas 3.
Siswa Cepat: Tugas pengayaan (analisis sederhana, membuat cerita pendek, presentasi).
Model Pembelajaran: Rincian langkah-langkah kegiatan berdasarkan model yang dipilih.
C. Komponen Pembelajaran (Inti Aktivitas)
Tujuan Pembelajaran: Pernyataan yang spesifik, terukur, dan operasional tentang capaian yang diharapkan dari siswa setelah aktivitas pembelajaran (Contoh: “Siswa bisa menjelaskan kembali peristiwa penting di masa kecil Nabi Muhammad SAW dengan urutan yang jelas menggunakan tiga kalimat sederhana.”).
Pemahaman Bermakna: Pernyataan mengenai “mengapa materi ini penting?” yang menghubungkan sejarah dengan nilai-nilai kehidupan saat ini (Contoh: “Memahami perjuangan Nabi Muhammad SAW di masa kecil mengajarkan kita nilai-nilai kesabaran, kejujuran, dan tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.”).
Pertanyaan Pemantik: Pertanyaan yang menantang untuk memicu rasa ingin tahu dan eksplorasi (Contoh: “Mengapa Nabi Muhammad SAW dijuluki Al-Amin oleh penduduk Mekah? “, “Apa yang dapat kita contoh dari cara Nabi Muhammad SAW menghadapi masalah? “).
Kegiatan Pembelajaran:
Pendahuluan (Orientasi): (1-2 JP) Apersepsi, pengenalan tujuan, pertanyaan pembuka, dan pengenalan tokoh/tema dengan media yang menarik.
Kegiatan Inti: (4-6 JP) Eksplorasi: Mengumpulkan informasi (membaca buku, menonton video, berdiskusi dalam kelompok). Elaborasi: Memperdalam pemahaman konsep (diskusi tentang nilai teladan, menciptakan karya, presentasi, bermain peran). Konfirmasi: Penguatan dan penjelasan konsep oleh guru.
Penutup: (1-2 JP) Refleksi (siswa menyebutkan satu hal yang mereka pelajari atau tiru), rangkuman singkat, tindak lanjut (tugas ringan di rumah, pengumuman materi berikutnya).
Asesmen:
Metode: Pengamatan sikap, demonstrasi (bercerita, bermain peran), hasil karya (gambar, kolase, tulisan singkat), tes lisan/tulis sederhana (jawaban singkat, pilihan ganda).
Kriteria Pencapaian: Indikator keberhasilan tujuan pembelajaran (Contoh: “Siswa dapat menyebutkan tiga kejadian dari masa kecil Nabi Muhammad SAW. “).
D. Lampiran (Opsional tetapi Disarankan)
LKPD Kelas 3: Aktivitas terencana bagi siswa.
Bahan Bacaan bagi Guru dan Siswa: Rangkuman materi, cerita sejarah yang mudah dipahami, kutipan hadits/referensi sederhana.
Gambar/Ilustrasi Pendukung: Visualisasi tokoh, peta sederhana, peristiwa sejarah.
Rubrik Penilaian: Contoh rubrik yang jelas untuk evaluasi kinerja/karya.
Glosarium: Daftar istilah kunci dalam modul ajar kelas 3 beserta penjelasan sederhana (Contoh: Al-Amin = Orang yang Dapat Dipercaya).
Tantangan dan Solusi dalam Penggunaan Modul Ajar MI
Dalam implementasi modul ajar SKI kelas 3 MI fase B kurikulum merdeka, baik guru maupun siswa sering menemukan berbagai masalah yang bisa mempengaruhi efektivitas pembelajaran. Berikut ini adalah beberapa tantangan umum beserta solusi yang dapat diterapkan supaya penggunaan modul ajar kurikulum merdeka lebih maksimal.
Perbedaan Tingkat Pemahaman Siswa
Di dalam kelas, siswa datang dengan latar belakang dan keterampilan yang bervariasi: ada yang cepat memahami konsep sejarah, tetapi ada juga yang kesulitan mengikuti alur peristiwa atau memahami nilai-nilai keislaman yang terkandung di dalamnya.
Menyesuaikan Tugas: Merancang LKPD kelas 3 dengan tingkat kesulitan yang berbeda, tahap awal, menengah, dan lanjutan supaya setiap siswa bisa mengerjakan soal sesuai dengan kemampuan, tetapi tetap dalam tema yang sama.
Kelompok Campuran: Membentuk kelompok belajar yang mencakup siswa dengan kemampuan tinggi dan rendah, sehingga mereka bisa saling membantu dan memberi semangat.
Pendampingan Individu: Menyediakan waktu khusus di luar jam pelajaran untuk diskusi singkat bagi siswa yang membutuhkan penjelasan lebih.
Waktu Pembelajaran yang Terbatas
Waktu yang dialokasikan selama 4×40 menit di setiap pertemuan seringkali tidak cukup untuk menyelesaikan semua aktivitas terutama jika guru ingin mencampurkan presentasi materi, diskusi, proyek, dan evaluasi dalam satu sesi.
Solusi:
Pembelajaran Campuran (Kelas Terbalik): Siswa mempelajari materi dasar (melalui video pendek atau bacaan singkat) di rumah, lalu waktu di sekolah difokuskan untuk diskusi dan proyek.
Menentukan Prioritas Aktivitas: Mengidentifikasi kegiatan inti yang harus dilakukan misalnya, memperpendek durasi presentasi dari guru dan memperpanjang diskusi kelompok, atau sebaliknya, sesuai dengan kebutuhan siswa.
Penggunaan Waktu yang Efisien: Mengintegrasikan aktivitas singkat sebelum pelajaran utama dimulai, seperti “fakta hari ini” atau pertanyaan pengantar yang terkait langsung dengan materi modul ajar kurikulum merdeka.
Dengan mengenali tantangan dan menerapkan solusi kreatif di atas, guru bisa memaksimalkan penerapan modul ajar SKI kelas 3 MI fase B kurikulum merdeka sehingga aktivitas pembelajaran menjadi lebih efektif, menyenangkan, dan berarti untuk siswa.
Modul ajar SKI kelas 3 Madrasah Ibtidaiyah (MI) fase B dalam kurikulum merdeka memberikan struktur pembelajaran yang menarik, tematik, dan berpusat pada siswa. Dengan menyusun modul ajar kurikulum merdeka yang mencakup semua komponen di atas secara lengkap dan disesuaikan dengan karakteristik siswa kelas 3, pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam akan menjadi lebih terarah, berarti, dan menyenangkan.