BerandaKelas 8Promes Pendidikan Pancasila Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Promes Pendidikan Pancasila Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
6 menit membaca
Share this:
Program Semester, yang lebih dikenal sebagai Promes atau Prosem, adalah dokumen yang merencanakan pembelajaran secara praktis dan aplikatif. Dokumen ini berfungsi sebagai penghubung antara ATP (Alur Tujuan Pembelajaran) dan modul ajar kurikulum merdeka yang mengatur waktu dan strategi dalam mengimplementasikan materi. Pendidikan Pancasila kelas 8 SMP/MTs fase D kurikulum merdeka memiliki peranan yang sangat penting dalam membentuk karakter dan identitas siswa. Oleh karena itu, penting untuk menyusun Promes kurikulum merdeka yang sistematis, terstruktur, dan sesuai konteks guna memastikan capaian pembelajaran (CP) yang ingin dicapai.
Komponen Promes Pendidikan Pancasila Kelas 8 Fase D kurikulum merdeka
Promes Pendidikan Pancasila kelas 8 SMP/MTs fase D dalam kurikulum merdeka disusun dengan mengacu pada struktur Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) dan Capaian Pembelajaran (CP) fase D:
A. Capaian Pembelajaran (CP) Fase D
Siswa diharapkan dapat:
Menganalisis nilai-nilai Pancasila dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara.
Mengevaluasi praktik baik serta penyimpangan dari nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat.
Menerapkan norma dan aturan, menerapkan hak dan kewajiban sebagai warga negara.
mengidentiikasi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam konteks wawasan nusantara
Menunjukkan tanggung jawab sebagai warga negara dengan menjaga persatuan, keadilan, dan kesejahteraan umum.
Mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila melalui tindakan nyata di lingkungan sekolah maupun masyarakat.
B. Alokasi Waktu
Jumlah Minggu Efektif: 16 minggu
JP per Minggu: 2 Jam Pelajaran (@40 menit)
Total JP per Semester: 32 JP
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa memahami konsep Pancasila sebagai dasar negara.
Siswa menunjukkan sikap pengamalan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Siswa memahami sejarah perumusan UUD 1945.
Siswa menunjukkan contoh ketaatan terhadap UUD NRI Tahun 1945.
Siswa mengidentiikasi dan memahami peraturan-peraturan yang ada di lingkungan rumah masing-masing peserta didik.
Strategi Pembelajaran yang Mendukung Promes Kelas 8
Untuk memastikan Promes Pendidikan Pancasila kelas 8 SMP/MTs fase D berjalan efektif, guru perlu memilih dan menggabungkan strategi pembelajaran yang sesuai. Pendekatan yang digunakan bisa membantu menciptakan keseimbangan dalam pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan, sambil menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap kegiatan belajar.
Metode Diskusi dan Refleksi
Metode diskusi menciptakan kesempatan bagi siswa untuk menyampaikan ide, berbagi pengalaman, serta memberikan tanggapan terhadap pendapat teman dengan kritis. Dalam konteks Promes kurikulum merdeka:
Guru menyajikan studi kasus berkaitan dengan konflik nilai atau perbedaan pandangan di masyarakat.
Siswa dikelompokkan ke dalam kelompok kecil untuk mendiskusikan latar belakang, dampak, dan solusi yang berbasis pada nilai-nilai Pancasila (misalnya toleransi atau gotong royong).
Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka, diikuti dengan sesi tanya jawab.
Terakhir, siswa menulis refleksi: mencatat pemahaman baru mereka, aspek sikap atau perilaku yang perlu diperbaiki, serta rencana tindakan nyata untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Refleksi ini membantu siswa untuk menyerap nilai-nilai dan menghubungkannya dengan pengalaman pribadi, sehingga pembelajaran menjadi lebih berarti.
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning/PjBL)
PjBL mendorong siswa untuk bekerja sama dalam jangka waktu yang lebih lama guna menghasilkan produk yang nyata. Contoh pelaksanaan dalam Promes kelas 8 SMP/MTs:
Tema Proyek: “Membangun Kampanye Toleransi di Sekolah” atau “Gerakan Gotong Royong Bersama Masyarakat Sekitar”.
Tahapan Proyek:
Perencanaan: Mengidentifikasi tujuan, pembagian tugas, dan jadwal kerja.
Pelaksanaan: Pengumpulan informasi (wawancara warga, survei siswa), pembuatan poster, video singkat, atau presentasi digital.
Evaluasi: Mengukur proses kerja sama, kualitas hasil, dan dampaknya terhadap masyarakat.
Asesmen Autentik: Termasuk rubrik untuk menilai kolaborasi, kreativitas, ketepatan nilai Pancasila, serta refleksi pribadi tentang kontribusi dan pelajaran yang didapat.
Dengan PjBL, siswa tidak hanya belajar mengenai nilai Pancasila secara teori, tetapi juga mengalami secara langsung penerapannya.
Pembelajaran Kooperatif
Pendekatan kooperatif menekankan interaksi positif antara siswa dalam kelompok yang beragam. Beberapa teknik yang bisa diterapkan:
STAD (Tim Siswa–Pembagian Prestasi): Siswa dibagi dalam tim yang beragam, belajar bersama menggunakan materi Pancasila, dan saling mengajari. Nilai individu diukur dan dibandingkan dengan nilai tim untuk mendorong kerja sama.
Jigsaw: Setiap anggota kelompok mempelajari satu aspek dari nilai Pancasila (contohnya aspek sejarah, filosofi, dan penerapan) dan kemudian menyampaikan kepada anggota kelompoknya.
Think Pair Share: Guru mengajukan pertanyaan penting tentang nilai Pancasila; siswa berpikir sendiri, berdiskusi secara berpasangan, lalu membagikan ringkasan kepada kelas.
Melalui pembelajaran kooperatif, siswa belajar untuk menghargai perbedaan kemampuan, mengembangkan keterampilan komunikasi, dan membangun rasa tanggung jawab bersama sejalan dengan semangat Pancasila.
Dengan menggunakan ketiga pendekatan tersebut secara bersinergi, Promes Pendidikan Pancasila kelas 8 fase D kurikulum merdeka dilaksanakan dengan dinamis, meningkatkan partisipasi siswa, dan memastikan tujuan pembelajaran tercapai secara menyeluruh.
Integrasi Nilai Pancasila dalam Setiap Minggu Pembelajaran
Untuk menjaga konsistensi, setiap minggu Promes Pendidikan Pancasila kelas 8 SMP/MTs fase D akan menyoroti satu nilai Pancasila sebagai fokus.
Nilai Toleransi: Minggu pertama dapat dipusatkan pada pemahaman tentang toleransi antara individu dan kelompok.
Nilai Gotong Royong: Minggu sesudahnya ditujukan pada kerja sama dalam aktivitas kelompok, seperti proyek kecil.
Nilai Keadilan: Siswa dilibatkan untuk mempelajari prinsip keadilan dalam konteks pembagian tugas dan hak.
Tantangan dalam Penyusunan dan Implementasi Promes Pendidikan Pancasila Kelas 8
Penyusunan dan penerapan Promes Pendidikan Pancasila kelas 8 SMP/MTs fase D kurikulum merdeka sering kali menghadapi berbagai masalah yang dapat memengaruhi mutu dan keberhasilan pembelajaran. Berikut adalah beberapa tantangan utama beserta penjelasan lebih lanjut:
Keterbatasan Waktu dan Sumber Daya: Waktu pelajaran yang sedikit dan kekurangan bahan ajar.
Keragaman Kemampuan Siswa: Perbedaan latar belakang membutuhkan pendekatan pembelajaran yang berbeda-beda.
Kesiapan Guru dan Pelatihan: Tidak semua guru memiliki pemahaman mendalam mengenai kurikulum merdeka.
Solusi dan Rekomendasi
Berikut adalah beberapa solusi dan rekomendasi yang bisa diterapkan untuk mengatasi tantangan dalam penyusunan dan pelaksanaan Promes Pendidikan Pancasila kelas 8 fase D kurikulum merdeka:
Pemanfaatan Teknologi dan Platform Kolaboratif: Menggunakan aplikasi manajemen pembelajaran (LMS) untuk kolaborasi antara guru dan siswa.
Peningkatan Kompetensi Guru melalui Workshop: Pelatihan mendalam mengenai penyusunan Promes kurikulum merdeka dan metode PjBL.
Kolaborasi Antar-Guru dan Sekolah: Mengadakan tim guru dari berbagai mata pelajaran untuk saling berbagi praktik terbaik.
Download Promes Pendidikan Pancasila kelas 8 fase D kurikulum merdeka selengkapnya disini
Kesimpulan
Program Semester (Promes) Pendidikan Pancasila kelas 8 SMP/MTs fase D kurikulum merdeka merupakan alat strategis untuk menginternalisasi nilai-nilai dasar Pancasila. Dengan struktur jelas, integrasi nilai yang berkesinambungan, dan asesmen autentik, Promes kelas 8 mendukung guru dalam mencapai tujuan pembelajaran dengan efektif. Keberhasilan implementasi Promes kurikulum merdeka tergantung pada kesiapan guru, dukungan dari sekolah, dan inovasi dalam penggunaan media belajar.