Program Tahunan (Prota) adalah dokumen yang menyusun rencana pembelajaran selama satu tahun ajaran. Program tahunan berperan sebagai panduan bagi guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran yang terorganisir, sistematis, dan terukur. Dengan adanya Prota kurikulum merdeka, seluruh capaian pembelajaran (CP) yang perlu dicapai oleh siswa dalam satu tahun pelajaran bisa tersusun dengan baik, sehingga mudahlah untuk memantau pencapaian tujuan pembelajaran.
Urutan yang teratur dalam menyusun Prota kurikulum merdeka memastikan keterkaitan antara capaian pembelajaran (CP), tujuan pembelajaran (TP), indikator, dan strategi yang digunakan.
Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut secara terencana, Prota Bahasa Indonesia kelas 1 fase A kurikulum merdeka menjadi dokumen yang komprehensif, realistis, dan adaptif terhadap perubahan dinamika di kelas.
Komponen Prota Bahasa Indonesia kelas 1 SD/MI fase A disusun berdasarkan struktur dan filosofi kurikulum merdeka:
“Siswa diharapkan mampu memahami dan memberi respon terhadap pesan lisan, menyampaikan ide secara lisan, serta membaca dan menulis dasar dengan bimbingan.”
Merujuk pada Capaian Pembelajaran (CP) Bahasa Indonesia fase A kelas 1 SD/MI, tujuan tahunan meliputi:
Materi dibagi berdasarkan elemen Bahasa Indonesia kelas 1 SD/MI fase A:
Kriteria ketercapaian berbasis profil pelajar Pancasila (misal: berpikir kritis saat menjawab pertanyaan cerita). Indikator pencapaian:
Implementasi Prota Bahasa Indonesia kelas 1 SD/MI fase A kurikulum merdeka tidak hanya sekadar menyusun dokumen, tetapi juga memerlukan pendekatan yang tepat supaya setiap elemen Prota kurikulum merdeka terlaksana secara efektif dan memberikan dampak positif terhadap perkembangan literasi siswa. Berikut adalah beberapa strategi utama dalam melaksanakan Prota kelas 1:
Di awal setiap tema atau periode belajar, guru kelas dan pendamping perlu mengadakan rapat untuk menyamakan pandangan mengenai CP, TP, indikator, dan metode pengajaran. Dalam rapat tersebut, dibahas juga pembagian tugas seperti persiapan media dan pengawasan portofolio siswa. Keberhasilan Prota kurikulum merdeka sangat tergantung pada peran yang jelas, di mana guru kelas fokus pada materi bahasa dasar dan guru pendamping berperan dalam aktivitas lintas disiplin. Kepala sekolah dan koordinator kurikulum memberikan dukungan melalui pelatihan serta bahan ajar yang dibutuhkan. Pengamatan antar guru membantu dalam berbagi praktik terbaik melalui diskusi mengenai teknik mengajar dan hambatan yang dihadapi.
Tema pembelajaran yang dipilih harus relevan dengan kehidupan anak usia 6–7 tahun, seperti “Diri Sendiri,” “Keluarga,” atau “Lingkungan Sekolah,” sehingga siswa lebih bersemangat. Setelah menyelesaikan tema tersebut, siswa bisa membuat proyek sederhana, seperti poster tentang “Anggota Keluarga” atau buku bergambar tentang “Sekolahku.” Proyek ini penting untuk asesmen autentik dan mendukung pembelajaran bahasa. Meskipun fokus utama adalah Bahasa Indonesia, guru juga bisa integrasikan dengan pelajaran lain, seperti Matematika atau Seni Budaya, untuk menggabungkan aktivitas membaca dan menulis. Sebagai contoh, dalam Matematika, siswa dapat menulis nomor urut, sedangkan di Seni Budaya, mereka bisa membuat kolase huruf dari kertas berwarna.
Penggunaan media visual seperti kartu gambar, poster, dan buku cerita bergambar sangat membantu dalam pengajaran membaca dan berbicara. Poster bertema yang dipajang di sudut kelas memberikan paparan yang berkelanjutan setiap hari. Media audio, misalnya rekaman dongeng dan lagu, mendukung keterampilan mendengarkan siswa. Guru bisa memutar ulang rekaman saat siswa melakukan kegiatan bebas. Alat peraga seperti huruf magnetik atau kartu huruf bisa dimanfaatkan dalam permainan spelling bees, yang meningkatkan partisipasi dan pembelajaran multisensori. Jika memungkinkan, perangkat digital seperti tablet dengan aplikasi membaca interaktif dapat digunakan, namun media cetak atau video lokal yang diunduh bisa menjadi alternatif di daerah yang mengalami masalah listrik.
Guru bisa menggunakan buku catatan atau grup WhatsApp untuk memberitahu orang tua mengenai tema dan kompetensi yang sedang dipelajari, serta memberikan saran aktivitas di rumah seperti membacakan cerita. Selain itu, pertemuan dengan orang tua perlu diadakan untuk menunjukkan metode pengajaran yang digunakan supaya mereka bisa mendukung literasi anak di rumah.
Dengan menerapkan strategi tersebut, Prota Bahasa Indonesia kelas 1 fase A kurikulum merdeka bisa dilaksanakan secara terstruktur, kolaboratif, dan fleksibel sesuai dengan kebutuhan siswa. Strategi-strategi ini memastikan bahwa pembelajaran berlangsung secara menyenangkan, bermakna, dan berkelanjutan, sambil mengatasi tantangan perbedaan kemampuan siswa.
Download Prota Bahasa Indonesia kelas 1 fase A kurikulum merdeka selengkapnya disini
Prota Bahasa Indonesia kelas 1 SD/MI fase A dalam kurikulum merdeka merupakan dasar yang sangat penting dalam membangun literasi dasar yang kuat. Dengan adanya komponen Prota kelas 1 yang mendetail dan strategi implementasi yang kolaboratif serta inovatif, guru bisa memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa.