Prota Sejarah Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka

Program Tahunan (Prota) adalah dokumen yang berisi rencana pembelajaran untuk satu tahun akademik. Penyusunan Prota kurikulum merdeka sangat krusial untuk memastikan keselarasan antara materi ajar, tujuan pembelajaran, dan nilai-nilai karakter siswa.

Program Tahunan (Prota) Sejarah Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka

Komponen Prota Sejarah Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka

Capaian Pembelajaran (CP) Fase E

Penggalan CP Sejarah fase E kelas 10 SMA/MA berdasarkan dokumen resmi yang sesuai prinsip kurikulum merdeka. Contoh CP:

“siswa bisa menganalisis interaksi, mobilitas, dan dinamika masyarakat Indonesia dari masa praaksara, Hindu-Buddha, Islam, kolonial, hingga proklamasi kemerdekaan, serta perannya dalam konteks global. ”

Tujuan Pembelajaran (TP)

Sasaran setiap semester yang diambil dari CP fase E, meliputi:

  • Pengetahuan penting (konsep, kronologi, peristiwa penting).
  • Keterampilan menganalisis sejarah (sebab-akibat, interpretasi sumber, penyusunan argumen).
  • Sikap (nilai nasionalisme, penghargaan terhadap warisan budaya).

Contoh TP Semester 1:

“Analisis perkembangan masyarakat Indonesia di masa praaksara serta dampak Hindu-Buddha terhadap struktur sosial, ekonomi, dan budaya. ”

Alokasi Waktu

  1. Total minggu efektif per semester (contoh: Semester 1 = 18 minggu, Semester 2 = 18 minggu).
  2. Jumlah JP (Jam Pelajaran) per Tahun: Kelas 10 SMA/MA 72 JP (dengan asumsi 2 JP/minggu × 36 minggu efektif).

Profil Pelajar Pancasila

  • Integrasi nilai kerjasama, keberagaman, dan sikap kritis dalam diskusi mengenai sejarah kolonial/nasional.
  • Proyek kolaborasi yang meningkatkan kreativitas dan kerja sama siswa.

Asesmen

  1. Asesmen Formatif: Diskusi, kuis, analisis portofolio teks sejarah.
  2. Asesmen Sumatif: Asesmen Sumatif Tengah Semester (ASTS), Asesmen Sumatif Akhir Semester (ASAS), Asesmen Sumatif Akhir Tahun (ASAT), serta evaluasi proyek.

Diferensiasi Pembelajaran

  • Peta konsep untuk siswa pemula, analisis dokumen primer untuk siswa tingkat lanjut.
  • Penggunaan media multimedia (video dokumenter, museum virtual) untuk gaya belajar visual dan auditori.

Strategi Implementasi Prota Kelas 10 di Sekolah

Pelaksanaan Prota Sejarah kelas 10 SMA/MA fase E kurikulum merdeka di sekolah memerlukan perencanaan dan koordinasi yang baik antara semua pihak yang terlibat. Berikut adalah strategi utama yang dapat dilakukan:

A. Kerja Sama Antar Guru

1. Pertemuan Rutin untuk Koordinasi

    • Mengadakan pertemuan reguler MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) Sejarah di awal dan tengah semester untuk menyelaraskan pemahaman mengenai capaian pembelajaran (CP), tema, dan alokasi waktu.
    • Membuat notulen hasil pertemuan sebagai panduan tertulis supaya semua guru memiliki referensi yang sama.

2. Tim Pengembangan Materi

    • Membentuk tim kecil dari 3–4 guru untuk merancang dan menguji materi ajar yang inovatif seperti modul penelitian lapangan atau studi kasus.
    • Tim ini bertanggung jawab untuk menerapkan proyek percontohan di satu atau dua kelas sebelum diterapkan secara luas.

3. Pengajaran Sebaya dan Observasi Kelas 10

    • Melaksanakan praktik “guru tamu” di mana seorang guru mengajar di kelas 10 SMA/MA guru lain untuk berbagi metode pengajaran yang efektif.
    • Menyusun jadwal observasi kelas secara bergiliran, diikuti dengan sesi refleksi untuk mendiskusikan kelebihan dan area yang perlu diperbaiki.

4. Peningkatan Profesional yang Berkelanjutan

    • Mengikuti webinar, lokakarya, atau pelatihan untuk meningkatkan kemampuan pedagogik dan literasi sejarah.
    • Memfasilitasi guru untuk berbagi hasil pelatihan dalam bentuk presentasi pendek atau lokakarya internal.

B. Optimalisasi Sumber Belajar dan Teknologi

1. Digitalisasi Arsip dan Dokumen Sejarah

    • Bekerja sama dengan perpustakaan sekolah atau Dinas Pendidikan untuk mendapatkan akses ke koleksi arsip digital, prasasti, dan dokumen primer.
    • Mengunggah sumber belajar ke platform e-learning sekolah agar siswa bisa diakses kapan saja.

2. Penggunaan Multimedia Interaktif

    • Menampilkan video dokumenter sejarah, peta interaktif, serta animasi kronologis peristiwa untuk memperkaya pengalaman belajar visual.
    • Memanfaatkan aplikasi seperti Google Earth untuk menjelajahi lokasi-lokasi historis.

3. Proyek Penelitian Berbasis Teknologi

    • Mengarahkan siswa untuk melakukan eksplorasi sejarah menggunakan platform digital, seperti mengumpulkan foto-foto lama dari masyarakat lokal secara crowdsourcing atau melakukan wawancara online dengan para narasumber.
    • Menggunakan alat presentasi modern seperti Prezi atau Canva untuk menyajikan hasil penelitian dengan cara yang menarik.

4. Penilaian Otentik dan Portofolio Digital

    • Menerapkan penilaian berbasis kinerja, seperti membuat jurnal sejarah digital atau menyelenggarakan pameran secara virtual.
    • Membantu siswa dalam menyusun portofolio daring yang berisi esai, hasil diskusi, dan dokumentasi dari proyek lapangan.

Dengan melaksanakan strategi kolaboratif antara guru serta memanfaatkan sumber daya belajar dan teknologi yang tepat, Prota Sejarah kelas 10 SMA/MA fase E akan lebih mudah diimplementasikan, relevan dengan kebutuhan siswa, dan mampu meningkatkan capaian pembelajaran (CP) serta motivasi belajar mereka.

Tantangan dalam Penyusunan dan Implementasi Prota Kurikulum Merdeka

Dalam praktiknya, penyediaan dan pelaksanaan Prota Sejarah kelas 10 SMA/MA fase E menghadapi beragam tantangan yang dapat memengaruhi efektivitas pembelajaran. Berikut ini adalah dua kategori utama tantangan beserta penjelasannya:

a. Kendala Sumber Daya

  1. Keterbatasan Bahan Ajar Terkini: Banyak sekolah masih menggunakan buku teks yang sudah lama dan tidak mencerminkan sudut pandang baru atau penemuan terkini dalam sejarah. Hal ini memaksa guru untuk menyusun modul ajar atau materi tambahan sendiri, yang membutuhkan waktu dan keterampilan riset yang khusus.
  2. Akses Terbatas ke Arsip dan Sumber Primer: Sumber arsip, dokumen kuno, dan artefak lokal seringkali hanya dapat ditemukan di perpustakaan besar atau museum, sementara pengaturan untuk meminjam atau mengunjungi tempat tersebut memerlukan biaya dan izin yang tidak selalu mudah didapatkan.
  3. Keterbatasan Infrastruktur Teknologi: Meskipun kurikulum merdeka mendorong penggunaan platform digital, tidak semua sekolah, terutama yang berada di daerah terpencil, mempunyai koneksi internet yang baik, perangkat komputer, atau proyektor untuk menyajikan konten multimedia interaktif. Hal ini membatasi variasi metode pengajaran dan akses siswa terhadap sumber belajar online.

b. Hambatan Teknis dan Kurikulum

  • Beban Administrasi yang Tinggi: Guru dituntut untuk menyusun program tahunan, ATP, modul ajar kurikulum merdeka, dan laporan evaluasi berkelanjutan. Banyaknya dokumen ini menghabiskan waktu yang seharusnya bisa dipakai untuk mempersiapkan materi dan berinteraksi langsung dengan siswa.
  • Adaptasi Metode Pembelajaran Baru: Pendekatan pembelajaran berbasis proyek, kerja sama, dan asesmen otentik membutuhkan keterampilan pedagogis yang berbeda dari metode lama. Bagi beberapa guru, terutama yang kurang berpengalaman di era digital, pelatihan yang mendalam diperlukan supaya penerapan Prota kelas 10 SMA/MA tidak hanya menjadi formalitas administratif.
  • Variasi Karakteristik Siswa: Di dalam satu kelas, kemampuan dan minat belajar siswa bisa sangat bervariasi. Menyusun Prota kurikulum merdeka yang bisa menyeimbangkan kebutuhan siswa yang berbakat dan mereka yang memerlukan pendampingan lebih menuntut perencanaan diferensiasi yang kompleks, yang pada gilirannya menambah beban untuk guru dalam merancang aktivitas belajar.

Memahami dan mendiagnosis tantangan-tantangan tersebut merupakan langkah awal untuk merumuskan strategi mitigasi yang efektif, sehingga Prota Sejarah kelas 10 SMA/MA fase E bisa dilaksanakan dengan maksimal dan memberikan hasil belajar yang memuaskan.

Download Prota Sejarah kelas 10 SMA/MA fase E kurikulum merdeka selengkapnya disini

Kesimpulan

Penyusunan Program Tahunan (Prota) Sejarah kelas 10 SMA/MA fase E dalam kurikulum merdeka membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang dasar-dasar kurikulum, tujuan pembelajaran, dan karakteristik siswa. Implementasi yang tepat, didukung oleh kerjasama antar guru dan pemanfaatan sumber belajar digital, akan meningkatkan kualitas pembelajaran sejarah sekaligus membentuk karakter kebangsaan yang kokoh.

You might also like
Prota Pendidikan Pancasila Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka

Prota Pendidikan Pancasila Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka

Prota IPAS Kelas 5 SD/MI Fase C Kurikulum Merdeka

Prota IPAS Kelas 5 SD/MI Fase C Kurikulum Merdeka

Prota Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka

Prota Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka

Prota IPS Kelas 8 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka

Prota IPS Kelas 8 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka

Prota IPA Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka

Prota IPA Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka

Prota Matematika Kelas 3 SD/MI Fase B Kurikulum Merdeka

Prota Matematika Kelas 3 SD/MI Fase B Kurikulum Merdeka