BerandaKelas 6Modul Ajar Al-Qur’an Hadis Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Al-Qur’an Hadis Kelas 6 Kurikulum Merdeka
6 menit membaca
Share this:
Modul ajar Al Qur’an Hadis kelas 6 Madrasah Ibtidaiyah (MI) fase C dalam kurikulum merdeka disusun sebagai panduan menyeluruh untuk guru dan siswa dalam mempelajari serta mengaplikasikan nilai-nilai Islam secara relevan dan teratur. Fokus dari modul ajar kurikulum merdeka ini adalah pada kemampuan membaca Al Qur’an yang benar dengan menggunakan kaidah tajwid yang sederhana serta pemahaman terhadap makna hadis yang telah dipilih, sehingga siswa tidak hanya bisa membaca dan menghafal, tetapi juga bisa menerapkan nilai-nilai yang terdapat di dalamnya dalam kehidupan sehari-hari.
Komponen Utama Modul Ajar Al Qur’an Hadis Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Berikut adalah komponen modul ajar Al Qur’an Hadis kelas 6 MI fase C kurikulum merdeka beserta penjelasan dan contoh yang jelas:
1. Informasi Umum
Nama Guru: . . . .
Mata Pelajaran: Al Qur’an Hadis
Fase/Kelas: Fase C / Kelas 6 MI (Madrasah Ibtidaiyah)
“Surat Al-Ma’un mengajarkan bahwa ibadah seperti shalat menjadi tidak bermakna jika dilakukan dengan sikap egois. Siswa diajak untuk merefleksikan kesalehan sosial sebagai bentuk keimanan.”
8. Pertanyaan Pemantik
Apa alasan seseorang yang shalat bisa disebut sebagai pendusta agama?
Bagaimana kaitan antara shalat dan kepedulian terhadap anak yatim?
Apa konsekuensi jika masyarakat tidak memperhatikan orang-orang miskin?
9. Aktivitas Pembelajaran (Kegiatan Inti)
Pendahuluan: Permainan pembuka “Tebak Perilaku”, tayangkan video tentang fenomena sosial.
Kegiatan Inti:
Eksplorasi: Membaca bersama Q. S. Al-Ma’un, mencari kata-kata yang sulit.
Interpretasi: Diskusi kelompok tentang arti “mendustakan agama”.
Aplikasi: Membuat poster “Aksi Nyata Peduli Lingkungan Sekolah”.
Penutup: Refleksi: “Satu tindakan konkret apa yang akan kamu lakukan besok?.”
10. Asesmen (Penilaian)
Asesmen Diagnostik: Kuis awal tentang Q. S. yang dipelajari sebelumnya.
Asesmen Formatif: Observasi diskusi, hasil poster, catatan dari jurnal refleksi.
Asesmen Sumatif: Penampilan membaca tartil, presentasi poster, ujian tulisan mengenai makna ayat.
11. Pengayaan dan Remedial
Pengayaan: Wawancara dengan pengurus panti asuhan.
Remedial: Pembelajaran individual menggunakan kartu kata bergambar.
12. Refleksi Guru dan Siswa
Guru: “Apakah analogi ‘shalat tanpa peduli = mobil tanpa bensin’ cukup tepat?”
Siswa: “Apa yang paling sulit dalam memahami pesan dari Q. S. Al-Ma’un?”
Tantangan dan Solusi Implementasi Modul Ajar Kelas 6
Pada saat penerapan modul ajar Al-Qur’an Hadis kelas 6 MI fase C kurikulum merdeka, sering kali guru dan institusi pendidikan menemui berbagai masalah yang bisa menghambat pencapaian tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengidentifikasi masalah utama serta menyusun solusi yang sesuai supaya modul ajar kelas 6 bisa diterapkan dengan sebaik-baiknya.
Tantangan Fasilitas dan Infrastruktur
Keterbatasan Alat Digital: Banyak Madrasah Ibtidaiyah yang belum mempunyai akses yang memadai terhadap perangkat seperti komputer, tablet, atau papan interaktif, sehingga penggunaan aplikasi pembelajaran menjadi sulit.
Koneksi Internet yang Tidak Stabil: Dalam daerah pedesaan atau wilayah terpencil, sambungan internet sering kali tidak stabil, yang menyulitkan akses terhadap video pembelajaran, e-learning, atau materi online.
Solusi: Peningkatan Infrastruktur dan Alternatif Daring Sederhana
Pembelian Perangkat Bersama: Sekolah bisa berkolaborasi dengan komite sekolah dan pemerintah daerah untuk menyediakan kelas komputasi atau beberapa tablet yang dapat dipinjam dari laboratorium.
Pendampingan Pembelajaran Bergerak: Guru atau sukarelawan bisa membawa perangkat portabel (misalnya hotspot) ke lokasi kelas yang memiliki sinyal yang lebih baik.
Tantangan Motivasi dan Karakter Siswa
Kebosanan pada Materi yang Itu-Itu Saja: Para siswa sering merasa jenuh jika kegiatan hanya terfokus pada pembacaan teks berulang tanpa adanya variasi.
Kurangnya Dukungan dari Orang Tua: Tidak semua orang tua mempunyai waktu atau kemampuan untuk mendampingi anak dalam tadarus dan refleksi hadis di rumah.
Solusi: Variasi Kegiatan dan Keterlibatan Keluarga
Pembelajaran Proyek: Alih-alih hanya membaca, siswa bisa membuat vlog singkat dengan tema “Tadarus Sehari-hari” atau poster tentang nilai hadis yang akan dipresentasikan di kelas.
Kompetisi dan Permainan: Mengadakan lomba membaca surat atau kuis interaktif, di mana pemberian poin dan hadiah bagi yang menang.
Orientasi dan Pendampingan untuk Orang Tua: Mengadakan pelatihan singkat untuk para wali murid mengenai cara mendampingi anak belajar Al-Qur’an Hadis serta mengirimkan materi panduan melalui grup chat.
Tantangan Waktu dan Beban Kurikulum
Jadwal Pelajaran yang Padat: Modul ajar Al-Qur’an Hadis kelas 6 MI perlu berbagi waktu dengan pelajaran lain, sehingga sering kali durasi sesi menjadi terpotong.
Penyesuaian dengan Rencana Pembelajaran Tahunan: Guru perlu menyeimbangkan penyelesaian modul ajar kurikulum merdeka dengan program tahunan dan program semester yang sudah ditentukan.
Solusi: Pengelolaan dan Integrasi Waktu
Integrasi Tematik: Gabungkan tema hadis ke dalam pembelajaran pelajaran lainnya, contohnya nilai kejujuran dalam IPAS atau kerja sama dalam Pendidikan Pancasila.
Sesi Khusus: Tentukan waktu khusus selama 20-30 menit setiap pagi untuk tadarus dan diskusi hadis di luar jam pelajaran utama.
Penggunaan Model Flip Classroom: Berikan bacaan dan video sebagai tugas rumah, supaya di kelas lebih banyak waktu yang digunakan untuk diskusi dan praktik.
Dengan mengantisipasi berbagai tantangan dan menerapkan solusi yang terstruktur seperti di atas, pelaksanaan modul ajar Al-Qur’an Hadis kelas 6 kurikulum merdeka bisa terlaksana dengan lebih baik dan memberikan dampak positif pada aspek spiritual, sosial, serta akademik para siswa.
Modul ajar Al-Qur’an Hadis kelas 6 MI fase C dalam kurikulum merdeka memiliki peran yang sangat penting dalam membimbing kegiatan pembelajaran yang menyeluruh dan sesuai konteks. Dengan adanya struktur modul ajar kelas 6 yang jelas, strategi yang tepat, serta solusi atas tantangan implementasi, guru bisa menyampaikan materi dengan cara yang menarik dan efektif. Di masa yang akan datang, pengembangan modul ajar kurikulum merdeka dan peningkatan kualitas guru akan semakin mendukung mutu pendidikan agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah.