BerandaKelas 4Modul Ajar Fikih Kelas 4 MI Fase B Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Fikih Kelas 4 MI Fase B Kurikulum Merdeka
6 menit membaca
Share this:
Kurikulum merdeka membawa perubahan positif dalam sektor pendidikan, dengan fokus pada pembelajaran yang berorientasi pada siswa, relevan untuk kehidupan sehari-hari, serta mengembangkan kompetensi secara menyeluruh. Dalam pengajaran Fikih di tingkat MI (Madrasah Ibtidaiyah), pendekatan kurikulum merdeka diterapkan melalui modul ajar Fikih kelas 4 fase B. Modul ajar kurikulum merdeka ini berfungsi sebagai panduan dan peta penting untuk para guru dalam membantu siswa memahami prinsip-prinsip Islam yang aplikatif dengan cara yang berarti dan menyenangkan.
Memahami Fase B dan Capaian Pembelajaran (CP) Fikih
Fase B dalam kurikulum merdeka meliputi kelas 3 dan 4 di MI (Madrasah Ibtidaiyah). Siswa yang berada di fase ini biasanya berusia 8 hingga 10 tahun dan sedang dalam tahap perkembangan kognitif yang konkret operasional. Mereka belajar lebih efektif melalui pengalaman langsung, contoh-contoh nyata, dan hal-hal yang bisa mereka lihat, dengar, serta rasakan.
Capaian Pembelajaran (CP) fase B Fikih kelas 4 MI dibuat untuk memberi siswa pemahaman dasar mengenai:
Tata Cara Ibadah Praktis: Khususnya dalam bersuci (thaharah), wudu, mandi wajib, tayamum, shalat wajib, dan shalat sunnah di lingkungan mereka (seperti shalat Dhuha dan shalat jenazah sederhana).
Pengenalan Muamalah Dasar: Memahami konsep halal-haram dalam makanan dan minuman sehari-hari serta prinsip dasar jual beli yang sesuai dengan syariah (menghindari riba serta penipuan).
Pemahaman Zikir dan Doa: Mengenal berbagai zikir dan doa yang biasa diucapkan sehari-hari serta memahami makna dan nilai dari zikir tersebut.
Penguatan Akhlak Praktis: Menghubungkan hukum fikih dengan akhlak baik seperti kejujuran, amanah, disiplin, menjaga kebersihan, dan menghormati orang lain.
Karakteristik Modul Ajar Fikih Kelas 4 Fase B
Modul ajar Fikih kelas 4 MI fase B dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik siswa serta prinsip-prinsip kurikulum merdeka. Beberapa ciri khasnya adalah:
Berfokus pada Siswa: Kegiatan pembelajaran dirancang untuk membangkitkan rasa ingin tahu, mendorong siswa bertanya, dan melibatkan mereka secara aktif (diskusi kelompok, bermain peran, praktik langsung, proyek sederhana). Peran guru adalah sebagai fasilitator.
Relevan dan Kontekstual: Materi Fikih kelas 4 MI dijadikan relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Contoh: Pembelajaran thaharah dihubungkan dengan pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan; serta belajar jual beli halal berkaitan dengan aktivitas di kantin sekolah atau pasar tradisional.
Pembelajaran yang Bermakna: Fokus pada pemahaman bukan sekedar menghafal, tetapi juga menjelaskan alasan di balik setiap ibadah dan bagaimana nilai-nilai tersebut bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, shalat bukan hanya serangkaian gerakan, tetapi juga merupakan latihan untuk mendisiplinkan waktu dan menunjukkan kepatuhan kepada Allah.
Mendorong Profil Pelajar Pancasila: Modul ajar MI diintegrasikan untuk memperkuat dimensi Profil Pelajar Pancasila, terutama dalam hal Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta Berakhlak Mulia, dan juga dalam aspek Bergotong Royong (misalnya dalam kerja kelompok saat shalat berjamaah) serta Mandiri (contoh dalam melaksanakan ibadah harian).
Variasi dalam Asesmen: Asesmen tidak sebatas pada tes tertulis, tetapi lebih menekankan pada asesmen formatif seperti observasi praktik ibadah, penilaian proyek (seperti membuat poster tentang makanan halal-haram), portofolio (kumpulan doa dan zikir), penilaian diri sendiri, dan penilaian oleh teman.
Fleksibel: Modul ajar kelas 4 menyajikan panduan capaian pembelajaran, namun memberikan fleksibilitas bagi guru untuk menyesuaikan dengan konteks sekolah, ketersediaan sumber daya, minat siswa, serta situasi lokal. Guru mempunyai kebebasan untuk memilih strategi, media, dan durasi yang paling efektif.
Mengapa Modul Ajar Kurikulum Merdeka Ini Penting?
Modul ajar Fikih kelas 4 MI fase B dalam kurikulum merdeka bukan sekadar sekumpulan konten. Ia berfungsi sebagai:
Panduan Praktis Untuk Guru: Menyediakan petunjuk yang jelas mengenai tujuan, langkah-langkah pembelajaran, dan asesmen.
Penjamin Kualitas Pembelajaran: Memastikan setiap siswa mendapatkan pelajaran pokok yang sama sesuai dengan fase perkembangan mereka.
Efisiensi Waktu untuk Guru: Dengan adanya kerangka yang terstruktur, guru bisa lebih fokus pada peran mereka dalam membimbing pembelajaran dan berinovasi, alih-alih menciptakan materi dari awal.
Pendorong Pembelajaran Interaktif: Desain ini mendorong berbagai metode pembelajaran yang melibatkan aktifitas siswa.
Alat Untuk Mencapai Tujuan Kurikulum Merdeka: Langsung mengimplementasikan prinsip merdeka belajar dalam mata pelajaran Fikih kelas 4 MI.
Komponen Utama Modul Ajar Fikih Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Di bawah ini adalah komponen utama modul ajar Fikih kelas 4 MI fase B dalam kurikulum merdeka yang disusun sesuai dengan prinsip fleksibilitas dan kontekstualisasi:
A. Informasi Umum
Nama Guru: …
Nama Madrasah: MI …
Mata Pelajaran: Fikih
Fase/Kelas: B / Kelas IV
Materi Pokok: (Contoh: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
Alokasi Waktu: 4–6 JP (Contoh: 2 pertemuan @2 JP)
B. Capaian Pembelajaran (CP) Fase B
CP fase B Fikih kelas 4:
Memahami aturan wudhu dan tayammum.
Mengetahui cara melaksanakan sholat wajib dan sunnah.
Mengenal makna zikir serta doa sehari-hari.
Menganalisis tanda-tanda baligh, cara bersuci dari hadas besar
C. Tujuan Pembelajaran
Contoh spesifik:
Siswa dapat memahami ketentuan khitan.
Siswa dapat memahami tanda-tanda balig sebagai ujian sekaligus anugerah Allah.
Siswa bisa menerapkan mandi wajib setelah haid bagi perempuan sesuai syarat dan rukun.
Siswa dapat menjalankan salat Jumat sebagai perintah Allah.
D. Pemahaman yang Mendalam
Esensi: “Bersuci dan melaksanakan sholat adalah bentuk kepatuhan yang mensucikan jiwa dan mendekatkan diri pada Allah SWT. “
E. Pertanyaan Pemantik
“Mengapa kita perlu berwudhu sebelum sholat? “
“Bagaimana Nabi Ibrahim AS menunjukkan keimanannya yang kokoh? “
F. Aktivitas Pembelajaran
Berdasarkan siswa, kontekstual, dan berbeda-beda.
Eksplorasi:
Simulasi praktik wudhu menggunakan video panduan.
Menyanyikan lagu “Doa Sebelum Belajar” (auditori).
-Elaborasi:
Peran dalam praktik sholat berjamaah (kinestetik).
Diskusi kelompok tentang nilai-nilai yang bisa diambil dari Nabi Ibrahim AS.
-Konfirmasi:
Membuat poster infografis “Urutan Wudhu” (visual).
Mempresentasikan cerita teladan dengan gambar.
G. Asesmen
Asesmen Formatif:
Observasi pelaksanaan wudhu (rubrik penilaian).
Kuis lisan mengenai rukun sholat.
Asesmen Sumatif:
Proyek pembuatan buku mini “Doa Harianku”.
Presentasi tentang kisah keteladanan Nabi.
H. Pengayaan dan Remedial
Pengayaan: Menghafal doa tambahan (doa saat bepergian).
Remedial: Pendampingan individu melalui kartu bergambar urutan wudhu.
I. Bahan dan Media
Video tutorial tentang wudhu/shalat.
Kartu doa bergambar.
Buku “Kisah 25 Nabi”.
Alat peraga: poster tentang rukun sholat.
J. Lampiran
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) tentang tata cara wudhu.
Rubrik penilaian untuk praktik ibadah.
Daftar referensi (Al-Qur’an Juz 30, buku fikih anak).
Modul ajar Fikih kelas 4 MI fase B dalam kurikulum merdeka adalah alat penting untuk mengubah cara mengajar fikih menjadi pengalaman yang berharga, relevan, dan menyenangkan untuk siswa MI. Dengan fokus pada penguatan pemahaman konsep dasar ibadah dan muamalah melalui pendekatan aktif yang melibatkan siswa, modul ajar kelas 4 ini diharapkan tidak hanya memberikan pengetahuan fikih, tetapi juga menanamkan nilai-nilai Islam yang terintegrasi dalam sikap dan perilaku sehari-hari mereka, sejalan dengan penguatan Profil Pelajar Pancasila. Bagi guru, modul ajar kurikulum merdeka ini berfungsi sebagai petunjuk untuk menciptakan pembelajaran agama yang relevan dan inspiratif di era merdeka belajar.