Di tengah penerapan kurikulum merdeka, para guru diberikan keleluasaan untuk merancang modul ajar kurikulum merdeka yang inovatif dan kontekstual, yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan di tingkat MTs (Madrasah Tsanawiyah). Modul ajar Al-Qur’an Hadis kelas 8 fase D menjadi panduan yang krusial bagi guru untuk menyampaikan materi secara terstruktur dan menarik.
Pendidikan agama Islam merupakan pondasi moral dan spiritual untuk siswa. Dengan mempelajari Al-Qur’an Hadis, siswa diharapkan bia memasukkan nilai-nilai kebaikan, kejujuran, dan rasa tanggung jawab. Tanpa fondasi agama yang kokoh, pengembangan karakter siswa bisa mengalami kekurangan nilai, yang berpotensi berdampak negatif terhadap perilaku sehari-hari.
Kurikulum merdeka memberikan kebebasan kepada sekolah dan guru untuk mengembangkan materi ajar yang sesuai dengan konteks lokal. Hal tersebut mendorong terciptanya inovasi dalam metode pembelajaran dan penyusunan modul ajar MTs. Dengan adanya fase D untuk kelas 8, guru mampu menyesuaikan tingkat kedalaman materi Al-Qur’an Hadis supaya sejalan dengan perkembangan kognitif dan emosional siswa.
Modul ajar adalah dokumen panduan pembelajaran yang mencakup materi, metode, media, dan penilaian untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Modul ajar kelas 8 ini dirancang secara mandiri sehingga bisa digunakan oleh guru dan siswa sebagai rujukan, dilengkapi dengan langkah-langkah kegiatan yang jelas.
Tujuan dari modul ajar Al-Qur’an Hadis kelas 8 MTs fase D adalah sebagai berikut:
Materi pokok dalam modul ajar Al-Qur’an Hadis kelas 8 MTs fase D kurikulum merdeka meliputi:
Pada fase D, siswa kelas 8 MTs mulai mempunyai kemampuan analitis yang berkembang. Siswa mampu memahami konteks ayat atau Hadis dengan lebih mendalam, membandingkan, dan menghubungkannya dengan situasi kontemporer.
Siswa di fase tersebut mulai menunjukkan rasa empati dan kepedulian sosial. Oleh karena itu, modul ajar MTs perlu mencakup aspek diskusi nilai dan refleksi pribadi agar siswa dapat merasakan relevansi ajaran Al-Qur’an dan Hadis dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Kegiatan psikomotorik, seperti membaca tartil atau mempraktikkan gerakan adab Islami, masih memerlukan bimbingan. Oleh karena itu, desain aktivitas dalam modul ajar kurikulum merdeka harus berisi instruksi teknis yang rinci.
Modul ajar Al-Qur’an dan Hadis kelas 8 MTs fase D kurikulum merdeka tidak hanya berfokus pada penguasaan teks, namun juga pada penguatan Profil Pelajar Pancasila. Enam dimensi profil ini terintegrasi dalam materi dan aktivitas pembelajaran, yaitu:
Pembelajaran Al-Qur’an Hadis kelas 8 MTs menjadi sarana efektif untuk menanamkan nilai-nilai tersebut melalui pendekatan kontekstual, bukan hanya sekedar hafalan.
Capaian Pembelajaran (CP) dalam modul ajar Al-Qur’an Hadis kelas 8 MTs fase D difokuskan pada tiga aspek utama:
CP tersebut disusun dengan tujuan supaya siswa tidak hanya memahami teks secara kognitif, tetapi juga bisa menginternalisasi nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari.
Tilawah berfokus pada peningkatan kelancaran dan kefasihan dalam membaca Al-Qur’an, sedangkan tadabbur menekankan pemahaman maknanya. Guru bisa menggabungkan latihan membaca tartil dengan diskusi kelompok mengenai tafsir sederhana, sehingga kegiatan pembelajaran menjadi lebih interaktif.
Penggunaan aplikasi tafsir digital dan video tilawah mempermudah siswa dalam mengakses sumber belajar. Dengan QR code yang tersedia dalam buku, siswa bisa langsung menonton tutorial tajwid atau mendengarkan bacaan dari qori’ terkenal.
Ceramah singkat bisa dijadikan pengantar, diikuti dengan diskusi kelompok untuk membahas makna serta relevansi Hadis. Format dialogis ini meningkatkan keterlibatan siswa dan mengasah kemampuan berpikir kritis mereka.
Pembelajaran tentang Hadis dengan konteks sosial bisa dilakukan melalui studi kasus atau simulasi peran. Sebagai contoh, siswa bisa memerankan situasi di mana nilai kejujuran dalam Hadis diuji, sehingga siswa mampu merasakan langsung tantangan dalam menerapkan ajaran tersebut.
Modul ajar Al-Qur’an Hadis kelas 8 MTs menyajikan refleksi mengenai adab dan akhlak berdasarkan ayat dan Hadis pilihan, seperti Hadis yang membahas sifat amanah, yang dihubungkan dengan tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas.
Ayat yang berkaitan dengan keragaman umat dan Hadis yang menekankan pentingnya kerukunan diintegrasikan dalam kegiatan debat terstruktur, yang mendorong siswa untuk saling menghargai perbedaan pendapat.
Materi mengenai sedekah dan gotong royong dihubungkan dengan proyek bakti sosial yang diadakan oleh sekolah, sehingga siswa bisa merasakan manfaat langsung dari tindakan ini.
Guru melakukan analisis terhadap kebutuhan berdasarkan karakteristik siswa, ketersediaan sumber belajar, dan kondisi lokal. Hasil analisis ini menjadi dasar dalam menentukan kedalaman materi yang akan diajarkan.
Aktivitas belajar dirancang dengan variasi yang meliputi ceramah, diskusi, simulasi, dan tugas mandiri. Setiap aktivitas dilengkapi dengan petunjuk langkah demi langkah agar mudah diikuti oleh siswa.
Asesmen formatif dan sumatif diintegrasikan secara seimbang. Modul ajar MTs ini menyediakan rubrik untuk penilaian lisan, tertulis, serta portofolio siswa.
Keterbatasan buku tafsir atau akses internet dapat diatasi dengan menyediakan bahan cetak ringkas dan berbagi materi melalui flashdisk.
Menggunakan media cetak dan digital secara kombinasi, serta mendorong kolaborasi antara guru untuk berbagi modul ajar kelas 8 MTs terbaik yang dimiliki.
Modul ajar Al-Qur’an Hadis kelas 8 MTs fase D dalam kurikulum merdeka ini merupakan panduan yang komprehensif, mendukung pencapaian tujuan pembelajaran yang bersifat spiritual, kognitif, dan sosial. Dengan desain yang tepat, pemanfaatan teknologi, dan integrasi nilai-nilai Islami, modul ajar kurikulum merdeka membantu guru dalam menciptakan suasana belajar yang dinamis dan bermakna. Keberhasilan penerapan modul ajar kelas 8 ini sangat bergantung pada kolaborasi antara guru, siswa, dan berbagai pemangku kepentingan di lingkungan sekolah.