Promes Al-Qur’an Hadis Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka

Pembelajaran Al-Qur’an Hadis kelas 7 di tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs) sebagai salah satu materi religius mempunyai peranan yang sangat signifikan dalam pengembangan karakter dan spiritual siswa. Oleh karena itu, penting untuk menyusun Program Semester (Promes) yang terencana dengan baik supaya kegiatan belajar mengajar berlangsung secara sistematis dan terukur. Promes kurikulum merdeka berfungsi sebagai panduan dalam mengatur pembagian waktu, urutan materi, serta strategi penilaian. Dengan adanya Promes Al-Qur’an Hadis kelas 7 MTs, guru bisa mengawasi kemajuan kompetensi siswa secara teratur dan menyesuaikan metode pengajaran sesuai dengan kondisi kelas.

Promes Al-Qur’an Hadis Kelas 7 MTs Kurikulum Merdeka

Tujuan Program Semester Al Qur’an Hadis Kelas 7

Capaian Kompetensi Sikap

  • Menghargai nilai-nilai yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadis dalam kehidupan sehari-hari.
  • Menunjukkan perilaku religius dengan kebiasaan rutin membaca Al-Qur’an.

Capaian Kompetensi Pengetahuan

  1. Memahami arti bacaan dari surat-surat yang dipilih.
  2. Mengenali konteks dan sanad hadis yang dipelajari.
  3. Menguraikan pesan moral yang terdapat dalam hadis terkait.

Capaian Kompetensi Keterampilan

  • Membaca Al-Qur’an dengan tajwid yang tepat.
  • Menghafal ayat dan hadis pendek sesuai dengan indikator yang ditetapkan.
  • Menyampaikan hasil diskusi kelompok tentang tafsir hadis.

Struktur Promes Kelas 7

Struktur Promes Al-Qur’an Hadis kelas 7 MTs fase D dalam kurikulum merdeka disusun sedemikian rupa supaya pembelajaran berlangsung sesuai rencana, terukur, dan fleksibel berdasarkan kebutuhan siswa.

Rincian Alokasi Waktu

Promes kurikulum merdeka dirancang dengan mempertimbangkan durasi efektif satu semester, yang biasanya berlangsung sekitar 18–20 minggu. Setiap minggu dialokasikan minimal 2 jam pelajaran (JP) khusus untuk mata pelajaran Al-Qur’an Hadis kelas 7 MTs. Waktu tersebut bisa disesuaikan oleh guru sesuai dengan perkembangan kelas, dengan catatan total JP per semester tetap terpenuhi. Berikut adalah contoh skema alokasi waktu:

  • Minggu 1–4 (8 JP): Penguatan dasar tajwid dan pengenalan surat-surat yang dipilih.
  • Minggu 5–8 (8 JP): Pembacaan serta pemahaman konteks surat-surat yang dipilih (misalnya Al-Lail, Al-Balad).
  • Minggu 9–12 (8 JP): Pengenalan dan analisis hadis pendek, termasuk sanad dan matan.
  • Minggu 13–16 (8 JP): Refleksi nilai moral dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari melalui proyek kecil.
  • Minggu 17–18/20 (4–8 JP): Asesmen tengah semester, remedial, dan persiapan untuk asesmen akhir semester.

Pembagian Materi per Pertemuan

Setiap pertemuan perlu memiliki fokus materi yang jelas dan indikator pencapaian yang bisa diukur. Contoh pembagian pertemuan dalam satu minggu (2 JP):

  1. JP Pertama: Aktivitas membaca ayat atau hadis yang telah dipelajari sebelumnya, diikuti dengan ceramah singkat dan diskusi interaktif.
  2. JP Kedua: Latihan tajwid atau hafalan, dilanjutkan dengan praktik presentasi kelompok mengenai tafsir atau makna moral dari teks.

Integrasi Profil Pelajar Pancasila

Dalam setiap perencanaan pertemuan, guru harus mencantumkan tujuan pengembangan Profil Pelajar Pancasila, antara lain:

  • Berkarakter Mandiri: Melalui tugas individu untuk menghafal ayat atau hadis dan menulis refleksi.
  • Berwawasan Kebangsaan: Dengan mengkaji nilai toleransi yang ada dalam teks suci dan membandingkannya dengan keragaman budaya lokal.
  • Bergotong Royong: Melalui diskusi kelompok dan proyek bersama untuk mempresentasikan hasil tafsir.
  • Kreatif dan Berpikir Kritis: Dengan menggugah siswa untuk merancang media pembelajaran (misalnya poster digital) yang menyoroti nilai hadis dalam konteks masa kini.

Dalam rangkaian Promes Al-Qur’an Hadis kelas 7 yang terintegrasi dengan Profil Pelajar Pancasila, pembelajaran tidak hanya fokus pada aspek kognitif, tetapi juga pada karakter dan keterampilan abad ke-21 yang penting untuk perkembangan siswa.

Metode dan Model Pembelajaran

Dalam Promes Al-Qur’an Hadis kelas 7 MTs fase D kurikulum merdeka, penting untuk memilih metode dan model pembelajaran yang sesuai supaya tujuan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan dapat tercapai. Berikut ini adalah penjelasan beberapa metode dan model yang disarankan:

Metode Ceramah dan Interaksi

Metode ceramah masih penting untuk menjelaskan dasar-dasar tajwid, konteks asbāb al nuzūl, dan juga sanad serta matan hadis. Supaya pembelajaran tidak sepenuhnya bersifat monolog, guru harus memberikan kesempatan untuk sesi tanya jawab setelah menyampaikan materi, sehingga siswa mampu:

  1. Mengklarifikasi istilah atau aturan yang belum dipahami.
  2. Menceritakan pengalaman atau memberikan contoh penerapan nilai hadis dalam kehidupan sehari-hari.

Model Diskusi Kelompok

Model diskusi kelompok mendorong kerja sama antar siswa untuk mendalami isi ayat dan hadis. Langkah-langkah yang perlu diambil adalah:

  • Membagi siswa ke dalam kelompok kecil (3–5 orang) berdasarkan tingkat kemampuan yang berbeda.
  • Memberikan tugas analisis teks, seperti mengkaji makna kata kunci atau konteks historis.
  • Mempersembahkan hasil diskusi di depan kelas, diikuti dengan umpan balik dari guru dan teman-teman sekelas.

Pembelajaran Berbasis Proyek

Pembelajaran Berbasis Proyek (PBL) memberikan peluang bagi siswa untuk menerapkan nilai-nilai Al-Qur’an dan Hadis dalam aktifitas nyata. Contoh implementasi termasuk:

  1. Membuat video singkat mengenai keteladanan Nabi Muhammad SAW dalam bersikap jujur atau sabar.
  2. Menyusun buku saku yang berisi ringkasan tajwid dan pilihan hadis untuk dibagikan kepada adik kelas.

Integrasi Beragam Media

Untuk memenuhi berbagai gaya belajar siswa, guru bisa menggabungkan berbagai media seperti audio visual (rekaman bacaan qari), teks digital yang interaktif, dan alat peraga (misalnya kartu tajwid). Pendekatan multimodal membantu siswa memahami aspek audiotor, visual, dan kinestetik dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadis kelas 7 MTs.

Dengan menggabungkan berbagai metode dan model tersebut, Promes Al-Qur’an Hadis kelas 7 fase D kurikulum merdeka diharapkan bisa menciptakan suasana belajar yang aktif, partisipatif, dan berarti, sehingga kompetensi siswa berkembang secara menyeluruh.

Peran Guru dan Orang Tua

Keberhasilan pelaksanaan Promes Al-Qur’an Hadis kelas 7 MTs fase D kurikulum merdeka tidak hanya bergantung pada perencanaan dan penerapan di kelas, tetapi juga pada kerja sama antara guru dan orang tua. Berikut adalah peran masing-masing pihak:

Kolaborasi dalam Pendampingan Belajar

  • Menyusun Rencana Belajar di Rumah: Guru bisa memberikan jadwal dan materi singkat (seperti lembar kerja atau daftar ayat/hadis yang perlu dihafal) untuk siswa kerjakan di rumah.
  • Menyediakan Sarana dan Sumber Belajar: Orang tua berperan dalam menciptakan lingkungan yang mendukung seperti menyediakan ruang yang tenang, Al Qur’an cetak atau aplikasi digital, buku hadis, dan alat rekam untuk latihan muraja’ah.
  • Pemantauan dan Pelaporan Berkala: Pada setiap pertemuan bulanan, guru bisa memberikan laporan mengenai perkembangan belajar termasuk pencapaian hafalan, hasil kuis, dan catatan kehadiran.

Komunikasi Efektif dengan Siswa

  1. Menyampaikan Umpan Balik yang Konstruktif: Guru seharusnya memberikan hasil asesmen (formatif dan sumatif) dengan jelas dan ramah, menyoroti aspek positif sekaligus memberikan saran perbaikan.
  2. Memanfaatkan Saluran Digital: Penggunaan aplikasi pesan instan (seperti WhatsApp Group Kelas) atau platform sekolah mempermudah komunikasi tripartit antara guru, orang tua, dan siswa.
  3. Motivasi dan Sistem Penghargaan: Guru dan orang tua perlu berkolaborasi untuk menciptakan sistem penghargaan sederhana seperti stiker pengakuan, sertifikat hafalan, atau pujian lisan untuk meningkatkan semangat siswa.

Download Promes Al-Qur’an Hadis kelas 7 MTs fase D kurikulum merdeka selengkapnya disini

Kesimpulan

Promes Al-Qur’an Hadis kelas 7 MTs fase D dalam kurikulum merdeka adalah panduan menyeluruh yang mencakup struktur silabus, metode pengajaran, hingga strategi asesmen. Dengan perencanaan yang baik, guru bisa memaksimalkan potensi spiritual dan intelektual siswa, serta menanamkan nilai-nilai mulia dari Al Qur’an dan Hadis. Kerjasama antara guru, siswa, dan orang tua adalah kunci untuk mencapai keberhasilan dalam pelaksanaan ini.

You might also like
KKTP Bahasa Inggris Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka

KKTP Bahasa Inggris Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka

Promes IPAS Kelas 6 SD/MI Fase C Kurikulum Merdeka

Promes IPAS Kelas 6 SD/MI Fase C Kurikulum Merdeka

Promes Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka

Promes Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka

Promes Sosiologi Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka

Promes Sosiologi Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka

Promes Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka

Promes Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka

KKTP SKI Kelas 7 MTs Fase D Kurikulum Merdeka

KKTP SKI Kelas 7 MTs Fase D Kurikulum Merdeka