Modul Ajar SKI Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka Semua Materi

Kurikulum merdeka membuka peluang pembelajaran untuk semua tingkat pendidikan di Indonesia. Kurikulum tersebut memfokuskan pada pembelajaran berbasis proyek, pengembangan potensi siswa, serta penguatan karakter. Modul ajar SKI kelas 7 fase D dirancang guna membantu guru dalam menyampaikan materi dengan cara yang teratur dan relevan baik untuk konteks lokal maupun global.

Modul Ajar SKI Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka

Latar Belakang SKI Kelas 7 Kurikulum Merdeka

Karakteristik Siswa Kelas 7 Fase D

Pada jenjang MTs (Madrasah Tsanawiyah, siswa di kelas 7 fase D berusia antara 13 hingga 14 tahun dengan kemampuan kognitif yang mulai mengarah pada pemikiran abstrak dan kepekaan sosial yang semakin tinggi. Pada fase tersebut, mereka membutuhkan pembelajaran yang relevan dan memotivasi, dengan aktivitas yang menantang namun tetap sesuai dengan perkembangan mereka. Oleh karena itu, modul ajar MTs harus memperhatikan variasi dalam kemampuan dan gaya belajar setiap siswa.

Konsep Kurikulum Merdeka dalam Pembelajaran SKI

Kurikulum merdeka menekankan profil Pelajar Pancasila yang beriman, ketakwaan, akhlak mulia, serta kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Pada Fase D, pembelajaran SKI kelas 7 MTs difokuskan untuk:

  • Mengembangkan pemahaman mengenai sejarah kebudayaan Islam pada periode awal, seperti masa Nabi Muhammad SAW dan Khulafaur Rasyidin.
  • Menghubungkan sejarah Islam dengan isu-isu kontemporer, termasuk toleransi, keadilan, dan kontribusi ilmuwan Muslim dalam ilmu pengetahuan modern.

Dengan pendekatan diferensiasi dan penggunaan sumber belajar yang beragam (digital, visual, serta kontekstual), Kurikulum merdeka mendorong siswa untuk menjadi pelaku aktif dalam kegiatan belajar. Modul ajar SKI kelas 7 MTs fase D tidak hanya menyajikan rangkaian peristiwa, tetapi juga memungkinkan siswa untuk menganalisis pengaruh sejarah terhadap budaya dan identitas keagamaan mereka.

Tujuan Pembelajaran SKI Kelas 7 Fase D

Tujuan utama dari modul ajar SKI kelas 7 MTs fase D adalah:

  1. Memahami sejarah perkembangan kebudayaan Islam di Asia Tenggara.
  2. Menganalisis dampak kebudayaan Islam terhadap seni, arsitektur, dan institusi keagamaan di Indonesia.
  3. Menerapkan konsep-konsep dasar Sejarah Kebudayaan Islam dalam konteks setempat.
  4. Mengembangkan karakter religius, sikap toleransi, serta kebanggaan terhadap warisan budaya.

Struktur Modul Ajar SKI Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka

Modul ajar SKI kelas 7 MTs ini dirancang untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sejalan dengan Capaian Pembelajaran (CP) dan Profil Pelajar Pancasila. Struktur modul ajar kurikulum merdeka mencakup:

Capaian Pembelajaran (CP) dan Tujuan Pembelajaran (TP)

CP fase D SKI kelas 7 MTs meliputi siswa harus mampu menjelaskan sejarah awal Islam serta menilai pengaruhnya terhadap peradaban dunia. Mereka juga diharapkan menghargai budaya Islam dengan menghasilkan karya kreatif, seperti poster atau video. Selain itu, TP SKI kelas 7 MTs misalnya, siswa bisa membuat timeline interaktif tentang perkembangan Islam di era Khulafaur Rasyidin dengan bantuan aplikasi digital.

Materi Pembelajaran SKI Kelas 7

Materi pokok dalam modul ajar SKI kelas 7 MTs fase D kurikulum merdeka meliputi:

  1. Nabi Muhammad Saw Sebagai Rahmat Bagi Seluruh Alam Semesta
  2. Perjuangan Nabi Muhammad Saw Melakukan Perubahan
  3. Perkembangan Islam Masa Khulafaur Rasyidin
  4. Daulah Umayyah
  5. Gaya Kepemimpinan Umar Bin Abdul Azis

Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran dalam modul ajar kelas 7 MTs menggunakan diskusi terpimpin digunakan untuk menganalisis peristiwa sejarah seperti Piagam Madinah yang menggambarkan prinsip toleransi. Dalam pembelajaran berbasis proyek, siswa dapat membuat model Masjid Nabawi atau replika artefak Islam kuno. Simulasi peran dilakukan melalui skenario sidang penyelesaian konflik pada masa Khulafaur Rasyidin. Pembelajaran juga disesuaikan dengan kebutuhan siswa, seperti memberikan materi infografis untuk siswa yang lebih visual dan aktivitas praktek kaligrafi bagi siswa kinestetik.

Strategi Pengajaran dalam Modul Ajar Kelas 7

Pelaksanaan modul ajar SKI kelas 7 MTs fase D kurikulum merdeka memerlukan pendekatan yang fleksibel dan responsif. Berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan:

Pembelajaran Berdiferensiasi

Pembelajaran berdiferensiasi menawarkan pilihan aktivitas sesuai dengan gaya belajar siswa, seperti infografis untuk yang visual, podcast bagi yang auditori, dan simulasi perdagangan untuk yang kinestetik. Tugas juga disesuaikan dengan kemampuan setiap siswa, contohnya soal analisis untuk siswa yang lebih mahir dan panduan langkah demi langkah bagi pemula.

Integrasi Nilai Keislaman dengan Konteks Modern

Integrasi nilai-nilai Islam dengan konteks masa kini mencakup pembahasan mengenai pentingnya Piagam Madinah serta kerjasama dalam proyek kampanye sosial yang menyoroti akhlak Nabi Muhammad SAW dalam keberagaman.

Pembelajaran Kontekstual

Pembelajaran kontekstual juga melibatkan pengundangan narasumber untuk menceritakan kisah inspirasi dan menjelaskan kontribusi para ilmuwan Muslim seperti Al-Khawarizmi terhadap kemajuan teknologi saat ini.

Integrasi Teknologi dalam Pembelajaran

Modul ajar MTs memanfaatkan teknologi yang berperan penting dalam meningkatkan interaksi serta menarik perhatian siswa terhadap materi pelajaran SKI kelas 7. Beberapa aplikasinya antara lain:

Platform Digital

  • Canva/Google Slides: Digunakan untuk menciptakan presentasi visual mengenai sejarah Islam.
  • Padlet: Kolaborasi dalam menyusun peta konsep perkembangan Islam di seluruh dunia.
  • Google Earth: Melakukan eksplorasi virtual terhadap tempat-tempat bersejarah seperti Masjid Quba dan Kota Baghdad kuno.

Pembelajaran Hybrid

  1. Gabungan kegiatan tatap muka dan daring melalui Learning Management System (LMS) seperti Google Classroom.
  2. Tugas daring: Menganalisis film dokumenter tentang peradaban Islam di Spanyol.

Tantangan dalam Implementasi Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Dalam modul ajar kurikulum merdeka ini, siswa menghadapi berbagai tantangan terkait minat yang bervariasi, di mana sebagian besar melihat sejarah sebagai materi yang kurang menarik dan tidak relevan. Berbeda latar belakang pengetahuan agama dan umum juga memengaruhi pemahaman mereka. Selain itu, banyak siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep sejarah yang kompleks seperti sistem politik Khulafaur Rasyidin. Di sisi lain, guru juga menghadapi hambatan, seperti kendala waktu untuk membagi antara menjelaskan materi, melakukan aktivitas kreatif, dan asesmen. Selain itu, guru perlu beradaptasi dengan teknologi, mengingat mereka mungkin tidak terbiasa dengan penggunaan platform digital untuk pembelajaran interaktif.

Tantangan dari luar juga mencakup kurangnya akses terhadap sumber belajar sejarah yang autentik, seperti kitab klasik dan artefak digital di beberapa sekolah. Ada juga kesulitan dalam mengaitkan sejarah Islam secara global dengan budaya lokal, seperti sejarah Islam di Nusantara.

Solusi untuk Mengatasi Tantangan

Untuk meningkatkan minat siswa, beberapa solusi bisa diterapkan. Pertama, dengan melakukan pembelajaran kontekstual yang relevan dengan mengaitkan materi pelajaran kepada isu-isu terkini, misalnya dengan membandingkan kepemimpinan Umar bin Khattab dengan pemimpin zaman sekarang. Selain itu, memanfaatkan media populer seperti TikTok edukasi sejarah, podcast, dan komik digital juga sangat dianjurkan. Siswa juga diberikan kebebasan untuk memilih proyek akhir, bisa berupa video, poster, atau presentasi drama.
Untuk guru, pelatihan dan kolaborasi menjadi penting. Mereka bisa mengikuti workshop untuk mengembangkan modul ajar SKI kelas 7 MTs yang berbasis teknologi, seperti penggunaan Canva atau Google Earth. Berbagi sumber belajar antara guru melalui platform seperti Guru Berbagi Kemendikbud juga direkomendasikan, serta memanfaatkan template modul ajar kurikulum merdeka terstruktur untuk manajemen waktu yang lebih efektif.

DOWNLOAD

Kesimpulan

Modul ajar SKI kelas 7 MTs fase D kurikulum merdeka memberikan kerangka yang komprehensif untuk mengajarkan Sejarah Kebudayaan Islam dengan cara yang interaktif dan bermakna. Modul ajar kelas 7 yang disusun berdasarkan prinsip pembelajaran yang berpusat pada siswa ini tidak hanya menekankan penguasaan kronologi sejarah, tetapi juga mendorong siswa untuk berpikir secara kritis, kreatif, dan reflektif.

You might also like
Modul Ajar SKI Kelas 6 MI Fase C Kurikulum Merdeka

Modul Ajar SKI Kelas 6 MI Fase C Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Bahasa Arab Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Bahasa Arab Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Fikih Kelas 4 MI Fase B Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Fikih Kelas 4 MI Fase B Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Akidah Akhlak Kelas 3 Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Akidah Akhlak Kelas 3 Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Al-Qur’an Hadis Kelas 2 Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Al-Qur’an Hadis Kelas 2 Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Al-Qur’an Hadis Kelas 1 Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Al-Qur’an Hadis Kelas 1 Kurikulum Merdeka