(Deep Learning) Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 11

PAI dan Budi Pekerti kelas 11 SMA memainkan peranan penting dalam membentuk karakter serta kepribadian siswa secara menyeluruh. Namun, tantangan terbesar yang dihadapi adalah bagaimana cara menghadirkan pembelajaran yang kaya nilai ini sehingga tidak hanya menjadi sekadar hafalan, tetapi juga benar-benar mampu menyentuh hati, meresap dalam pikiran, dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Modul Ajar Deep Learning PAI dan Budi Pekerti Kelas 11

Dalam konteks ini, pendekatan Deep Learning yang mengombinasikan Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyful Learning menjadi pendorong utama. Modul ajar deep learning PAI dan Budi Pekerti kelas 11 SMA fase F kurikulum merdeka yang dirancang bukan sekadar sekumpulan rencana pembelajaran, melainkan merupakan peta perjalanan spiritual dan intelektual yang mendalam, relevan, serta menginspirasi.

Memahami Trilogi Pendekatan Deep Learning dalam PAI dan Budi Pekerti Kelas 11

Sebelum menggali penerapannya dalam modul ajar deep learning kurikulum merdeka, penting untuk memahami ketiga pilar dari pendekatan tersebut.

1. Mindful Learning (Pembelajaran Penuh Kesadaran)

Mindful Learning dalam modul ajar deep learning PAI dan Budi Pekerti kelas 11 kurikulum merdeka bermakna mengajak siswa untuk hadir sepenuhnya, menyadari dan merenungkan setiap nilai serta pesan dari materi yang dipelajari. Ini tidak terbatas pada menghafal al-Qur’an atau hadis dengan cepat, melainkan memahami konteks, merasakan makna, dan merefleksikannya dalam kehidupan pribadi. Pendekatan ini melatih siswa untuk berkonsentrasi, merenung, dan membangun hubungan pribadi dengan ajaran agama mereka. Misalnya, ketika mempelajari Q. S. Ali Imran tentang ketaatan kepada Allah dan Rasul, siswa diarahkan untuk secara sadar merefleksikan bagaimana mereka menunjukkan ketaatan dalam kehidupan muda mereka yang penuh perubahan.

2. Meaningful Learning (Pembelajaran Bermakna)

Konsep ini menggarisbawahi pentingnya hubungan antara materi baru dengan pengetahuan serta pengalaman hidup siswa yang sudah ada. Modul ajar deep learning PAI dan Budi Pekerti kelas 11 SMA fase F seharusnya menjadi “alat untuk memahami” realitas kehidupan mereka. Guru berfungsi sebagai perantara yang menyambungkan ayat-ayat suci dengan isu-isu terkini yang dihadapi siswa, seperti tekanan dalam pendidikan, hubungan sosial, literasi digital, toleransi, dan persiapan karir. Dengan menjadikan materi relevan, pembelajaran menjadi lebih bermakna dan konkret.

3. Joyful Learning (Pembelajaran Menyenangkan)

Joyful Learning menggugurkan asumsi bahwa belajar agama itu monoton dan menegangkan. Pendekatan tersebut membuat suasana belajar yang aman, positif, dan merangsang kreativitas. “Kebahagiaan” di sini muncul dari rasa ingin tahu yang terpenuhi, pengalaman belajar yang menyenangkan, kolaborasi yang harmonis, dan perasaan puas setelah menyelesaikan tantangan. Pembelajaran yang menyenangkan bisa dicapai melalui simulasi, proyek, eksperimen sosial, penggunaan media digital, serta permainan edukatif yang tidak mengurangi substansi materi.

Penerapan Modul Ajar Deep Learning PAI dan Budi Pekerti Kelas 11

Berikut adalah cara penerapan trilogi dalam setiap unsur modul ajar deep learning PAI dan Budi Pekerti kelas 11 kurikulum merdeka.

A. Perumusan Tujuan Pembelajaran dan Pemahaman Bermakna (Meaningful Learning)

Tujuan Pembelajaran (TP) Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti dalam modul ajar deep learning kurikulum merdeka tidak boleh berhenti pada “Siswa bisa menyebutkan isi Q. S. An-Nisa ayat 59”, tetapi harus ditingkatkan menjadi lebih berarti.

  1. Contoh TP Lama: Siswa memahami arti ketaatan kepada Allah dan Rasul.
  2. TP dengan Pendekatan Deep Learning: Dengan menganalisis Q. S. Ali Imran: 31-32 dan Q. S. An-Nisa: 59, siswa mampu merumuskan strategi nyata untuk menyeimbangkan ketaatan kepada Allah, Rasul, dan pemimpin (pemerintah/orang tua/guru) dalam konteks masyarakat Indonesia yang beraneka ragam, serta merefleksikan tantangan penerapannya sebagai remaja masa kini.

Tujuan pembelajaran semacam ini langsung mengaitkan ayat suci dengan kompleksitas realitas yang dihadapi siswa, menjadikannya sangat bermakna.

B. Kegiatan Pembelajaran: Menggabungkan Mindful, Meaningful, dan Joyful

Kegiatan pembelajaran adalah arena di mana teori diterapkan secara nyata. Rancangan modul ajar deep learning PAI dan Budi Pekerti kelas 11 SMA fase F seharusnya mencakup beberapa tahap yang mendukung ketiga pendekatan tersebut.

Contoh Penerapan pada Materi “Ibadah sebagai Sumber Energi Kehidupan”

1. Fase Memicu Rasa Ingin Tahu (Joyful & Meaningful)
  • Kegiatan: “Simulasi Pengisian Daya Baterai”. Siswa dibagi dalam kelompok. Masing-masing kelompok diberi sebuah ponsel yang hanya tersisa 5% daya. Tugas mereka adalah menyelesaikan teka-teki digital dalam batas waktu 10 menit. Tentu saja, daya baterai akan segera habis. Solusinya, mereka perlu “mengisi daya” dengan menjawab pertanyaan sederhana mengenai kebiasaan mereka saat merasa lelah atau tertekan.
  • Analisis: Kegiatan ini Joyful karena mengandung elemen permainan dan menantang. Juga Meaningful karena metafora “baterai kehidupan” sangat relevan dengan pengalaman mereka, mengarah pada pemahaman bahwa manusia memerlukan “sumber energi” dari segi spiritual.
2. Fase Menyelami dan Menafsirkan (Mindful & Meaningful)
  • Kegiatan: “Pendalaman pada Q. S. Al-Baqarah: 45-46 mengenai Sabar dan Shalat”. Siswa tidak hanya membaca terjemahan, tetapi juga melakukan analisis mendalam dengan menggunakan teknik pertanyaan berlapis “Ibrahim’s Question” (mengajukan pertanyaan ‘mengapa’ dan ‘bagaimana’). Sebagai contoh: “Mengapa shalat dan sabar disebut secara bersamaan?” “Bagaimana shalat bisa menjadi bantuan?” “Apa makna ‘yakin akan pertemuan dengan Tuhannya’ dalam konteks mencari semangat hidup?”
  • Analisis: Kegiatan tersebut melatih Mindful Learning. Siswa diarakan untuk menyelami makna secara mendalam dan pribadi. Ini juga Meaningful karena mereka mengaitkan konsep sabar dan shalat dengan pengalaman ‘kehabisan baterai’ seperti tekanan saat ujian atau konflik dengan teman.
3. Fase Penyatuan dan Tindakan (Meaningful & Joyful)
  • Kegiatan: “Proyek ‘Pengisi Energi Spiritual Saya'”. Secara individu atau kelompok, siswa membuat sebuah produk (bisa berupa video pendek, podcast, infografis digital, atau blog kecil) yang berisi tips praktis berdasarkan ayat yang telah dibahas untuk mengatasi “kebocoran energi spiritual” di kalangan remaja SMA. Contohnya, “3 Gerakan Shalat Khusyuk untuk Mengurangi Kecemasan Sebelum Presentasi”.
  • Analisis: Proyek tersebut Meaningful karena siswa mengubah pengetahuan menjadi solusi bagi diri sendiri dan orang lain. Juga Joyful karena memberi mereka kebebasan untuk berekspresi dan berkreasi dengan bakat yang dimiliki (editing video, desain, dan sebagainya).

Contoh konkret dalam Materi “Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama”

  1. Mindful Learning: Siswa diarahkan melakukan meditasi singkat (duduk diam) sambil membayangkan situasi konflik antaragama. Mereka diminta merasakan emosi yang muncul dan menuliskannya. Ini melatih empati dan kesadaran diri.
  2. Meaningful Learning: Siswa menganalisis Q. S. Al-Kafirun dan Piagam Madinah, kemudian mewawancarai teman dari agama yang berbeda (jika ada) atau melakukan observasi di media sosial mengenai diskusi tentang toleransi. Mereka mencari kesamaan dan menghormati perbedaan.
  3. Joyful Learning: Kelas melakukan simulasi “Konferensi Perdamaian” di mana setiap kelompok (yang mewakili “umat” yang berbeda) harus merumuskan kesepakatan hidup berdampingan di sebuah komunitas imajiner. Kegiatan tersebut menyenangkan dan merangsang kemampuan berdiplomasi.

Silahkan download modul ajar deep learning PAI dan Budi Pekerti kelas 11 kurikulum merdeka disini

Penutup

Modul ajar deep learning PAI dan Budi Pekerti kelas 11SMA fase F kurikulum merdeka bukan hanya sekedar berkas administrasi. Ini merupakan wujud dari usaha untuk membangkitkan nilai-nilai Islam dalam diri generasi muda. Dengan mengintegrasikan Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyful Learning, diharapkan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) bisa melampaui batas-batas kelas. Tujuan yang ingin dicapai adalah menciptakan muslim yang tidak hanya memahami agama, tetapi juga individu yang berkarakter, berpikir kritis, penuh empati, dan bahagia dalam menjalani hidupnya, yang merupakan bekal terbaik untuk menghadapi tantangan di abad ke-21.

You might also like
(Deep Learning) Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA

(Deep Learning) Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA

(Deep Learning) Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 11

(Deep Learning) Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 11

(Deep Learning) Modul Ajar Informatika Kelas 11 SMA/MA

(Deep Learning) Modul Ajar Informatika Kelas 11 SMA/MA

(Deep Learning) Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA

(Deep Learning) Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA

(Deep Learning) Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA/MA

(Deep Learning) Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA/MA

(Deep Learning) Modul Ajar Seni Rupa Kelas 10 SMA/MA

(Deep Learning) Modul Ajar Seni Rupa Kelas 10 SMA/MA