Modul Ajar Geografi Kelas 12 Kurikulum Merdeka Semua Materi

Modul ajar berfungsi sebagai peta yang memandu siswa dalam meraih kompetensi dengan cara yang teratur dan menarik. Untuk Geografi kelas 12 fase F di tingkat SMA (Sekolah Menengah Atas), penyusunan modul ajar kurikulum merdeka memerlukan pemahaman mendalam tentang topik permukaan bumi yang dinamis, hubungan manusia dengan lingkungan, serta isu-isu globalisasi.

Modul Ajar Geografi Kelas 12 SMA Fase F Kurikulum Merdeka

Latar Belakang Kurikulum Merdeka

Konsep dan Filosofi Kurikulum Merdeka

Kurikulum merdeka muncul dari niat untuk memberikan ruang bagi kreativitas guru dan kemandirian siswa. Berbeda dari kurikulum sebelumnya yang sangat terstruktur, Kurikulum merdeka lebih menekankan pada fleksibilitas, berorientasi pada siswa, dan pembelajaran yang autentik.

Peran Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Modul ajar merupakan sebuah desain pembelajaran yang berisikan capaian pembelajaran (CP), kompetensi awal, profil pelajar Pancasila, kegiatan pembelajaran, metode, dan asesmen. Modul ajar kurikulum merdeka berfungsi sebagai petunjuk praktis bagi guru untuk menerapkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan konteks lokal dan kebutuhan siswa.

Profil Siswa Kelas 12 Fase F

Karakteristik Akademik

Siswa kelas 12 SMA/MA fase F berada pada tahap persiapan untuk ujian akhir dan transisi ke perguruan tinggi atau dunia kerja. Mereka menunjukkan kemampuan berpikir kritis yang semakin berkembang, namun tetap memerlukan tantangan yang berkaitan dengan isu-isu terkini.

Kebutuhan dan Minat Belajar

Geografi menyuguhkan beragam topik menarik, mulai dari pemetaan digital hingga penelitian bencana alam. Memahami minat siswa, seperti urbanisasi atau perubahan iklim, dapat meningkatkan daya tarik modul ajar SMA yang anda buat.

Fokus pada Profil Pelajar Pancasila

Modul ajar kelas 12 SMA/MA fase F kurikulum merdeka disusun untuk memperteguh karakter siswa sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila, yang meliputi:

  • Beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia: Mengintegrasikan nilai kemanusiaan dalam analisis isu lingkungan (contohnya: etika dalam pengelolaan sumber daya alam).
  • Berkebinekaan global: Memahami keragaman budaya dan geografis dalam konteks globalisasi.
  • Mandiri: Pembelajaran berbasis proyek yang mendorong inisiatif siswa dalam menganalisis data geospasial.
  • Gotong royong: Kolaborasi antara berbagai mata pelajaran (misalnya: kerja sama dengan Ekonomi atau Sosiologi dalam penelitian dampak urbanisasi).
  • Bernalar kritis: Menganalisis fenomena geografis berdasarkan data dan bukti ilmiah.
  • Kreatif: Merancang solusi inovatif untuk berbagai masalah lingkungan atau bencana.

Struktur Umum Modul Ajar Geografi Kelas 12 Fase F Kurikulum Merdeka

Modul ajar Geografi kelas 12 SMA/MA fase F disusun untuk memenuhi prinsip-prinsip kurikulum merdeka, dengan struktur sebagai berikut:

Capaian Pembelajaran (CP) Geografi Fase F

CP fase F ini menitikberatkan pada kemampuan siswa untuk:

  • Menganalisis interaksi antara manusia dan lingkungan dengan pendekatan sistem geosfer (atmosfer, hidrosfer, litosfer, biosfer, dan antroposfer).
  • Mengevaluasi kebijakan dalam pengelolaan sumber daya alam (contoh: dampak dari penambangan ilegal terhadap ekosistem).
  • Merancang strategi mitigasi bencana berdasarkan prinsip-prinsip geografis (misalnya: pemanfaatan SIG untuk memetakan daerah yang rawan longsor).
  • Mengkritisi fenomena global seperti migrasi penduduk, ketahanan pangan, dan implikasi globalisasi pada ruang geografis.

Materi Pembelajaran Geografi Kelas 12

Materi pokok dalam modul ajar Geografi kelas 12 SMA/MA fase F kurikulum merdeka meliputi:

1. Pengembangan Wilayah, Tata Ruang, dan Pengaruhnya terhadap Kebahagiaan

  • Pengembangan wilayah
  • Pengembangan desa dan kota
  • Tata ruang dan dinamikanya dalam pembangunan wilayah
  • Indeks kebahagiaan sebagai hasil pembangunan wilayah
  • Pengaruh pengembangan wilayah dan tata ruang terhadap
  • Kebahagiaan penduduk

2. Pembangunan Wilayah, Revolusi Industri, dan Pengaruhnya terhadap Ruang Muka Bumi dan Kesejahteraan

  • Pengertian, paradigma, pendekatan, dan indikator pembangunan
  • Revolusi industri 4.0 dan masyarakat 5.0
  • Kesejahteraan penduduk sebagai hasil pembangunan
  • Pengaruh pembangunan wilayah dan revolusi industri
  • Terhadap kesejahteraan

3. Dinamika Kerja Sama Antarnegara dan Pengaruhnya terhadap Ketahanan Wilayah Indonesia

  • Kerja sama antarnegara
  • Geopolitik Indonesia sebagai potensi menjalin kerja sama internasional
  • Kerja sama Indonesia dalam kancah internasional
  • Pengaruh kerja sama antarnegara terhadap ketahanan
  • Wilayah sebagai pilar ketahanan nasional

Tujuan Pembelajaran Geografi Kelas 12

  • Kognitif: Menganalisis fenomena geosfer (contohnya: perubahan iklim, siklus hidrologi) dan dampaknya terhadap kehidupan.
  • Afektif: Mengembangkan kesadaran terhadap lingkungan dan tanggung jawab sosial terkait dengan isu-isu terkini.
  • Psikomotorik: Mengasah keterampilan teknis dalam pemetaan digital, analisis data geospasial, dan simulasi dalam mitigasi bencana.

Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

Serangkaian tahapan belajar yang terstruktur dalam modul ajar SMA ini, misalnya:

  1. Fase 1: Memahami konsep dasar geosfer.
  2. Fase 2: Mengaplikasikan konsep pada studi kasus baik lokal maupun global.
  3. Fase 3: Mengadakan proyek solutif berbasis pada analisis geografis.

Strategi Implementasi Modul Ajar Kelas 12

Modul ajar Geografi kelas 12 SMA/MA fase F kurikulum merdeka menerapkan strategi pembelajaran inovatif, seperti:

Pembelajaran Diferensiasi

A. Diferensiasi Konten:

  • Menyediakan materi dalam berbagai format (teks, video, grafik) sesuai preferensi belajar siswa.
  • Contoh: Siswa yang tertarik pada teknologi dapat menggunakan GIS untuk analisis data, sedangkan siswa lain dapat merancang maket 3D dari daerah rentan bencana.

B. Diferensiasi Proses:

  1. Menyediakan berbagai pilihan kegiatan (studi kasus, eksperimen, atau wawancara dengan ahli) sesuai dengan tingkat kesiapan siswa.
  2. Contoh: Siswa pemula melakukan analisis terhadap data iklim dasar, sedangkan siswa tingkat lanjut mempelajari prediksi perubahan iklim dengan menggunakan model simulasi.

C. Diferensiasi Produk:

Siswa memiliki kebebasan untuk memilih bentuk tugas akhir (poster, video dokumenter, presentasi multimedia, atau esai ilmiah).

Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL)

a. Proyek Kontekstual:

  • Contoh: “Menyusun Rencana Mitigasi Bencana untuk Wilayah Sekolah”.
  • Langkah: Melakukan survei lapangan, menganalisis data geospasial, dan menyampaikan hasil kepada masyarakat.

b. Kolaborasi Lintas Disiplin:

Mengaitkan dengan Ekonomi (pengaruh banjir terhadap usaha kecil dan menengah) atau Biologi (pelestarian keanekaragaman hayati).

c. Keterlibatan Masyarakat:

Siswa terlibat dalam proyek restorasi mangrove atau menyebarkan informasi tentang mitigasi bencana di tingkat RT/RW.

Integrasi Teknologi Geospasial

1. Pemanfaatan Aplikasi:

  • Menggunakan GIS (QGIS/ArcGIS) untuk memetakan resiko bencana.
  • Memanfaatkan Google Earth Engine untuk memantau perubahan penggunaan lahan.

2. Simulasi Digital:

Menggunakan platform seperti PhET Interactive Simulations untuk memahami fenomena iklim.

3. Pembelajaran Hybrid:

Menggabungkan pembelajaran tatap muka dengan tugas online, seperti pengumpulan data lapangan melalui Google Form dan memvisualisasikannya di Canva.

4. Pembelajaran Kontekstual melalui Studi Kasus

  1. Kasus Lokal: Menganalisis faktor-faktor penyebab banjir di Jakarta atau alih fungsi lahan pertanian di Jawa Barat.
  2. Kasus Global: Mendiskusikan kebijakan Net Zero Emission di Eropa atau krisis air di benua Afrika.
  3. Kunjungan Lapangan: Melakukan observasi ke BMKG, pusat rehabilitasi ekosistem, atau daerah yang terkena dampak erosi.

DOWNLOAD

Kesimpulan

Modul ajar Geografi kelas 12 SMA/MA fase F dari kurikulum merdeka memang penuh tantangan, tetapi dengan petunjuk yang benar, semua bisa menjadi lebih mudah. Melalui metode pembelajaran berbasis proyek, integrasi teknologi, dan pengkaitan isu lokal dengan global, modul ajar SMA ini tidak hanya memenuhi Capaian Pembelajaran (CP), tetapi juga membentuk Profil Pelajar Pancasila yang memiliki karakter kritis, kreatif, dan kolaboratif. Struktur modul ajar kelas 12 yang adaptif membolehkan para guru untuk berinovasi sesuai kebutuhan siswa, sementara pendekatan pelaksanaan seperti asesmen autentik dan pembelajaran diferensiasi memastikan inklusivitas dalam proses pendidikan.

You might also like
Promes Pendidikan Pancasila Kelas 12 Kurikulum Merdeka

Promes Pendidikan Pancasila Kelas 12 Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Prakarya Budidaya Kelas 12 Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Prakarya Budidaya Kelas 12 Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Prakarya Pengolahan Kelas 10 Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Prakarya Pengolahan Kelas 10 Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Prakarya Rekayasa Kelas 7 Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Prakarya Rekayasa Kelas 7 Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Prakarya Kerajinan Kelas 12 Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Prakarya Kerajinan Kelas 12 Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Prakarya Pengolahan Kelas 8 Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Prakarya Pengolahan Kelas 8 Kurikulum Merdeka