Modul Ajar Seni Teater Kelas 10 Kurikulum Merdeka Semua Bab

Seni teater adalah salah satu cara pendidikan yang tidak hanya mengembangkan kemampuan seni, tetapi juga memperkuat keterampilan hidup seperti kreativitas, komunikasi, kerjasama, dan rasa percaya diri. Di zaman yang mendorong para pelajar untuk berpikir kritis dan menyesuaikan diri, seni teater berfungsi sebagai alat yang efektif untuk menyelami emosi, nilai-nilai moral, dan masalah sosial melalui metode yang praktis dan mendalam.

Modul Ajar Seni Teater Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka

Tujuan Pembelajaran Seni Teater Fase E

Pada fase E di tingkat SMA (Sekolah Menengah Atas), modul ajar Seni Teater kelas 10 difokuskan pada pencapaian tiga kompetensi utama yang diatur dalam Capaian Pembelajaran (CP):

  • Teknik Dasar Akting: Menguasai ekspresi tubuh, suara, dan emosi untuk membangun karakter.
  • Analisis Naskah: Mampu mengenali struktur dramatik, konflik, dan pesan dalam karya teater.
  • Produksi Kolaboratif: Berpartisipasi aktif dalam proses kreatif, dari perencanaan hingga pertunjukan.

Modul ajar kurikulum merdeka ini juga dirancang untuk mendukung pengembangan Profil Pelajar Pancasila dengan menekankan:

  1. Kreativitas (bereksperimen dalam menciptakan pertunjukan),
  2. Gotong Royong (bekerja sama dalam produksi teater),
  3. Bernalar Kritis (menganalisis konteks sosial dalam naskah).

Dengan pendekatan tersebut, siswa tidak hanya berperan sebagai “pemain,” tetapi juga sebagai pencipta, penafsir, dan penikmat seni yang kritis.

Pentingnya Seni Teater bagi Siswa

Seni teater tidak hanya mengembangkan kemampuan ekspresi dan kreativitas, tetapi juga melatih keterampilan berpikir kritis, kerjasama, dan empati. Melalui modul ajar SMA yang dirancang dengan baik, siswa bisa memahami nilai kemanusiaan, mengembangkan karakter, dan meningkatkan rasa percaya diri saat tampil di depan publik.

Struktur Modul Ajar Seni Teater Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka

Komponen Utama Modul Ajar Kelas 10

Modul ajar Seni Teater kelas 10 SMA/MA fase E disusun untuk menggabungkan pembelajaran teori dan praktik langsung, dengan komponen berikut:

a. Tujuan Pembelajaran

Mengembangkan kompetensi teknis seperti akting, analisis naskah, dan produksi serta soft skills seperti kolaborasi dan kreativitas. Mendorong siswa untuk memahami teater sebagai sarana untuk mengekspresikan diri dan merefleksikan masyarakat. Merujuk pada CP kelas 10 fase E:

  • CP 1: Kemampuan memerankan karakter dengan teknik akting dasar.
  • CP 2: Analisis struktur naskah teater dan konteks budaya.
  • CP 3: Kolaborasi dalam produksi teater sederhana.

b. Materi Pembelajaran Seni Teater Kelas 10

Materi pokok dalam modul ajar Seni Teater kelas 10 SMA/MA fase E kurikulum merdeka antara lain:

1. Selisik Teater
  • Konsep teater dan perkembangannya
  • Dramaturgi, peran, naskah, dan teater cermin kehidupan
  • Teater cermin masyarakat
2. Menciptakan Lakon
  • Struktur lakon
  • Jenis lakon
  • Membuat lakon
3. Studi Keaktoran
  • Unsur keaktoran
  • Kecerdasan aktor
  • Persiapan seorang aktor
4. Mempersiapkan Pementasan
  • Tata artistik
  • Tim artistik
  • Tim manajemen

c. Alur Pembelajaran

Alur Pembelajaran modul ajar kelas 10 SMA/MA terdiri dari empat fase utama yang berpusat pada pengalaman siswa.

  1. Eksplorasi: Memperkenalkan konsep teater melalui video, diskusi, atau kunjungan ke kelompok teater sambil mengidentifikasi minat siswa.
  2. Interpretasi: Melibatkan analisis naskah dan eksperimen kecil, serta diskusi mengenai relevansi cerita dalam kehidupan sehari-hari.
  3. Kreasi: Praktik langsung di mana siswa merancang pertunjukan mini berdasarkan naskah yang mereka pilih atau buat, sambil melakukan uji coba peran dan desain panggung.
  4. Evaluasi: Meliputi refleksi proses serta pertunjukan akhir sebagai asesmen sumatif.

d. Strategi Asesmen

Penilaian dalam modul ajar kurikulum merdeka dilakukan secara formatif dengan mengamati partisipasi dalam latihan dan menggunakan jurnal refleksi harian yang mencatat perkembangan emosi dan teknis. Asesmen sumatif dilakukan melalui evaluasi pertunjukan akhir dengan menggunakan rubrik (kreativitas, akurasi akting, kerjasama) dan portofolio yang mencakup skrip revisi, sketsa desain panggung, serta catatan evaluasi diri.

e. Pendekatan Pembelajaran

Berikut beberapa pendekatan dalam modul ajar SMA yang bisa dilakukan:

  1. Berbasis Proyek (PjBL): Siswa bekerja dalam kelompok untuk menciptakan pertunjukan teater pendek dari awal hingga pementasan, seperti adaptasi cerita rakyat dalam konteks modern.
  2. Pembelajaran Diferensiasi: Siswa diizinkan memilih peran yang sesuai dengan ketertarikan mereka, seperti aktor, penulis naskah, atau desainer.
  3. Integrasi Teknologi: Teknologi dimanfaatkan melalui aplikasi seperti Canva untuk membuat poster dan Google Docs untuk berkolaborasi dalam penulisan. Latihan juga diabadikan dalam bentuk video untuk dianalisis dan meningkatkan kinerja.

Karakteristik Modul Ajar Kelas 10 Fase E

Pendekatan Ilmiah dan Kontekstual

Modul ajar kelas 10 SMA/MA ini mendorong siswa untuk melakukan pengamatan, bertanya, berpikir, mencoba, dan berkomunikasi (5M). Aktivitas yang disusun relevan dengan pengalaman sehari-hari para siswa, seperti menjelajahi kebiasaan komunikasi nonverbal di sekitar mereka.

Ciri-ciri Fase E dalam Kurikulum Merdeka

Fase E fokus pada pengembangan keterampilan sosial dan pemikiran metakognitif. Kegiatan pembelajaran di fase tersebut bersifat partisipatif dan reflektif, mendorong siswa untuk merancang pertunjukan berskala kecil hingga menengah dengan tingkat kreativitas yang tinggi.

Proses Penyusunan Modul Ajar Seni Teater Kelas 10

Analisis Kebutuhan Siswa

Guru melakukan riset tentang minat dan keterampilan awal siswa melalui kuesioner sederhana atau diskusi kelompok.

Pengembangan Materi Teoritis dan Praktis

Materi pembelajaran mengenai sejarah teater, berbagai jenis pertunjukan, dan tokoh penting, diintegrasikan dengan praktik improvisasi serta teknik dasar teater.

Penyusunan Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan dirancang secara berurutan:

  • Tontonan video pertunjukan.
  • Latihan elemen dasar.
  • Simulasi adegan sederhana.

Pengembangan Alat Penilaian

Membuat rubrik dan lembar portofolio untuk menilai kemajuan siswa dengan objektif.

Metode dan Strategi Pembelajaran Kelas 10

Demonstrasi dan Praktik Langsung

Guru menunjukkan contoh teknik vokal dan gerakan, kemudian siswa menirukan dan melakukan modifikasi sesuai dengan kreativitas mereka.

Diskusi Kelompok dan Simulasi

Siswa dibagi menjadi kelompok kecil untuk membahas teks naskah pendek dan memperagakannya.

Tugas Proyek Mini Teater

Sebagai puncak dari modul ajar Seni Teater kelas 10 SMA/MA fase E kurikulum merdeka, siswa merancang pertunjukan singkat (3–5 menit) dengan tema yang mereka pilih.

Peran Guru dalam Pembelajaran Seni Teater

Dalam modul ajar Seni Teater kelas 10 SMA/MA, guru mempunyai peran yang sangat penting dalam pembelajaran ini yang menyenangkan dan berarti. Dalam kurikulum merdeka, guru berfungsi sebagai pendidik, fasilitator, mentor, dan mitra kolaborasi untuk membantu siswa mengeksplorasi potensi mereka.

Fasilitator dan Mentor

Sebagai fasilitator, guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk bereksperimen dan memilih tema teater yang sesuai dengan minat mereka. Mereka juga menyediakan berbagai sumber belajar. Dalam peran sebagai mentor, guru mengajarkan teknik akting dan analisis naskah, serta mengenalkan teater tradisional Indonesia.

Motivator, Perancang Pembelajaran, dan Kolaborator

Sebagai motivator, guru membangun rasa percaya diri siswa dan membantu mengatasi rasa takut. Mereka juga merancang pembelajaran supaya sesuai dengan minat dan gaya belajar siswa. Guru bekerja sama dengan siswa dalam proses kreatif dan tidak mengendalikan, melainkan melibatkan siswa dalam pengambilan keputusan.

Penilai dan Penghubung dengan Komunitas Seni

Sebagai penilai, guru memberikan umpan balik yang membangun dan mendorong siswa untuk melakukan refleksi. Selain itu, mereka menghubungkan siswa dengan komunitas seni, mengundang praktisi teater, dan mengajak siswa untuk menikmati pertunjukan teater.

DOWNLOAD

Kesimpulan

Modul ajar Seni Teater kelas 10 SMA/MA fase E dalam kurikulum merdeka menyediakan pendekatan yang menyeluruh yang tidak hanya mengasah keterampilan teknis siswa, tetapi juga membangun karakter kreatif, kolaboratif, dan kritis. Beragam metode pembelajaran dan penggunaan media digital mendukung pencapaian kompetensi. Dengan mempersiapkan diri menghadapi tantangan dan menerapkan solusi yang kreatif, modul ajar kelas 10 ini diharapkan bisa memaksimalkan perkembangan kreativitas, keterampilan, dan karakter siswa.

You might also like
Promes Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka

Promes Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka

Prota PAI dan Budi Pekerti Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka

Prota PAI dan Budi Pekerti Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Prakarya Budidaya Kelas 12 Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Prakarya Budidaya Kelas 12 Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Prakarya Pengolahan Kelas 10 Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Prakarya Pengolahan Kelas 10 Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Prakarya Rekayasa Kelas 7 Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Prakarya Rekayasa Kelas 7 Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Prakarya Kerajinan Kelas 12 Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Prakarya Kerajinan Kelas 12 Kurikulum Merdeka