BerandaKelas 7Promes PAI dan Budi Pekerti Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Promes PAI dan Budi Pekerti Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
6 menit membaca
Share this:
Dalam zaman pendidikan yang tengah bertransformasi dengan fokus pada pengembangan karakter, kreativitas, dan keterampilan yang relevan dengan abad ke-21, kurikulum merdeka muncul sebagai solusi strategis untuk memberi hak kepada guru dan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang bermakna. Menyusun Program Semester (Promes) merupakan langkah awal yang sangat penting untuk memastikan pelaksanaan pembelajaran berlangsung dengan teratur, sistematis, dan berorientasi pada pencapaian kompetensi yang esensial.
Komponen Utama Promes PAI dan Budi Pekerti kelas 7
Dalam kurikulum merdeka, ada berbagai komponen penting yang harus ada dalam Promes PAI dan Budi Pekerti kelas 7 SMP fase D kurikulum merdeka, yakni:
Identitas Program Semester
Nama Lembaga Pendidikan
Kelas/Semester: VII (Tujuh)/Semester 1 dan 2
Fase: D
Tahun Ajaran:
Mata Pelajaran: Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Jumlah Jam Pelajaran: 3 JP/minggu
Pengajar: [Nama Guru]
Capaian Pembelajaran (CP) Fase D
Siswa diharapkan untuk menganalisis:
Al-Qur’an dan Hadis: Pemahaman atas Q. S. an-Nisa/59:4, Q. S. an-Naḥl/64 :16, serta hadis yang berhubungan dengan keikhlasan, kesabaran, dan semangat belajar.
Akidah: Keterkaitan antara iman dan perilaku istiqamah, husnuzan, serta kepatuhan dalam beribadah.
Akhlak: Pelaksanaan akhlak baik (jujur, amanah, rendah hati) serta menjauhi akhlak buruk (dengki, riya, aniaya).
Fikih: Cara melaksanakan shalat wajib, puasa Ramadan, ketentuan zakat fitrah, dan thaharah.
Sejarah Peradaban Islam: Teladan dari Nabi Muhammad SAW dan Khulafaur Rasyidin.
Tujuan Pembelajaran
Siswa bisa membaca, menulis, dan mengartikan makna keikhlasan dalam beribadah.
Menganalisis hubungan iman dengan perilaku yang konsisten dalam kebaikan.
Memahami cara bersuci dan praktek shalat wajib dengan tepat.
Mencontohkan sikap kepemimpinan Nabi Muhammad SAW.
Alokasi Waktu
Minggu 1-4, Al-Qur’an: Q. S. an-Nisa/59:4, alokasi waktu 12 JP
Minggu 5-8, Akidah: Iman dan Istiqamah, alokasi waktu 12 JP
Minggu 9-12, Fikih: Thaharah dan Shalat, alokasi waktu 12 JP
Minggu 13-16, Sejarah Islam: Teladan Nabi, alokasi waktu 12 JP
Teknik Asesmen
Asesmen Diagnostik: Ujian awal untuk menilai pemahaman dasar agama (di awal semester).
Asesmen Formatif: Pengamatan sikap (akhlak), kuis pengetahuan, dan jurnal refleksi.
Asesmen Sumatif: Ujian praktik (shalat, membaca Qur’an), asesmen sumatif tengah semester (ASTS), asesmen sumatif akhir semester (ASAS), serta penilaian proyek P5.
Komponen-komponen ini perlu disusun sedemikian rupa supaya Promes kurikulum merdeka berfungsi secara maksimal sebagai panduan dalam kegiatan pembelajaran.
Langkah-Langkah Penyusunan Promes PAI dan Budi Pekerti Kelas 7 Fase D
Analisis Silabus dan Indikator
Langkah awal dalam penyusunan Promes PAI dan Budi Pekerti kelas 7 SMP fase D kurikulum merdeka adalah melakukan analisis secara mendalam terhadap silabus yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan. Adapun langkah-langkahnya:
Mengkaji capaian pembelajaran (CP) dan tujuan pembelajaran (TP) yang berhubungan dengan fase D.
Mengidentifikasi indikator TP berdasarkan CP yang relevan dengan materi PAI dan Budi Pekerti kelas 7.
Menentukan materi esensial yang menjadi prioritas untuk diajarkan dalam satu semester.
Penyusunan Alokasi Waktu dan Kalender Pendidikan
Dalam kurikulum merdeka, guru diberikan keleluasaan untuk menyesuaikan alokasi waktu berdasarkan kebutuhan konteks sekolah. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Jumlah Jam Pelajaran: Disesuaikan dengan ketentuan standar yang berlaku (misalnya 2 jam pelajaran per minggu untuk PAI dan Budi Pekerti kelas 7).
Kalender Pendidikan: Memastikan tidak ada tabrakan dengan hari libur nasional, hari besar keagamaan, dan kegiatan ekstra kurikuler di sekolah.
Pembagian Pertemuan: Mengkategorikan semester dalam beberapa tema atau topik besar, misalnya 5-6 tema inti yang akan dibahas dalam pertemuan setiap minggunya.
Penyusunan Strategi Pembelajaran dan Metode
Pemilihan teknik pengajaran sangat mempengaruhi keberhasilan Promes PAI dan Budi Pekerti kelas 7. Beberapa teknik yang bisa digunakan antara lain:
Pembelajaran Berbasis Proyek: Misalnya, siswa dapat membuat presentasi tentang kisah para nabi atau merekam video singkat mengenai penerapan budi pekerti di sekolah.
Diskusi dalam Kelompok: Siswa berdiskusi dalam kelompok kecil mengenai nilai-nilai moral yang terkandung dalam sebuah cerita agama.
Penjelajahan Sumber Belajar: Siswa diajak mengunjungi perpustakaan, museum, atau melakukan penelitian online untuk menemukan contoh nyata budi pekerti dalam kehidupan.
Pembelajaran Campuran: Menggabungkan pertemuan langsung dengan kegiatan online, seperti menonton video pembelajaran, kuis di internet, atau forum diskusi virtual.
Kerja Sama dengan Pihak Terkait
Penyusunan Promes kelas 7 tidak bisa dilakukan oleh satu guru saja. Diperlukan:
Kerja sama dengan guru mata pelajaran lain untuk mengintegrasikan nilai-nilai antar pelajaran, misalnya menghubungkan tema budi pekerti dengan proyek seputar sejarah atau Bahasa Indonesia.
Keterlibatan Komite Sekolah dalam menyediakan sumber belajar atau narasumber, seperti mengundang tokoh agama lokal untuk berbicara.
Keterlibatan orang tua dalam mendukung penerapan nilai-nilai budi pekerti di rumah, misalnya dengan memberi tugas refleksi setiap hari.
Strategi Pembelajaran yang Kreatif dan Inovatif
Pelaksanaan Pendekatan Ilmiah
Pendekatan ilmiah dalam kurikulum merdeka berfokus pada langkah-langkah berikut:
Mengamati: Guru mengajak siswa untuk mengamati kejadian moral atau sosial di sekitar sekolah atau komunitas.
Menanyakan: Siswa diajak untuk mempertanyakan nilai-nilai baik yang ada pada fenomena tersebut.
Mencoba: Siswa melaksanakan kegiatan yang menguji pemahaman, contohnya simulasi tentang toleransi.
Menganalisis: Siswa mengkaji hasil atau data dari kegiatan yang dilakukan.
Mengkomunikasikan: Siswa menyampaikan hasil analisis dalam bentuk laporan lisan atau tulisan.
Contoh:
Siswa memperhatikan perilaku saling membantu di kantin sekolah (mengamati).
Siswa bertanya: “Apa hubungan nilai saling membantu dengan ajaran Islam? ” (menanyakan).
Siswa melakukan survei singkat tentang kebiasaan berbagi makanan di rumah (mencoba).
Siswa menganalisis hasil survei dan mengambil kesimpulan (menganalisis).
Siswa mempresentasikan hasilnya di kelas (mengkomunikasikan).
Integrasi Nilai-Nilai Karakter
Dalam mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti kelas 7, integrasi nilai karakter merupakan hal yang penting, seperti:
Disiplin: Dalam kegiatan bersih-bersih, siswa dikenalkan pentingnya disiplin dalam melaksanakan kewajiban ibadah.
Toleransi: Diskusi antar agama di antara siswa, di mana masing-masing menjelaskan ibadah dalam agama mereka.
Kerja Sama: Dalam proyek bakti sosial, siswa bekerja sama dalam kelompok untuk membantu masyarakat.
Kejujuran: Penilaian portofolio dan refleksi harian tanpa unsur copy-paste atau kecurangan.
Pemanfaatan Teknologi Digital dan Sumber Belajar Nyata
Penggunaan teknologi dan sumber yang autentik dapat meningkatkan minat siswa, seperti:
Video Animasi dan Dokumenter: Menyajikan kisah hidup para nabi atau teladan dari ulama secara visual.
Podcast dan Cerita Audio: Siswa mendengarkan ceramah singkat atau cerita motivasi dari tokoh agama.
Platform E-Learning: Forum diskusi online, modul interaktif, dan kuis di internet.
Infografis dan Poster Digital: Menyajikan ringkasan materi secara visual agar lebih mudah dipahami.
Download Promes PAI dan Budi Pekerti kelas 7 fase D kurikulum merdeka selengkapnya disini
Kesimpulan
Program Semester (Promes) PAI dan Budi Pekerti kelas 7 SMP fase D dalam kurikulum merdeka memiliki sifat yang fleksibel dan bisa disesuaikan dengan situasi lembaga pendidikan. Penyusunan Promes kurikulum merdeka harus berpedoman pada CP fase D dan kebutuhan siswa. Penerapan Promes kelas 7 yang fleksibel, mendukung pembelajaran menyeluruh, dan mencetak generasi muda yang berkarakter, cerdas, serta memiliki budaya.