Promes Pendidikan Pancasila Kelas 9 Fase D Kurikulum Merdeka

Pendidikan Pancasila adalah dasar fundamental dalam membangun karakter siswa yang mengacu pada nilai-nilai kebangsaan dan kemanusiaan. Di tengah tantangan global yang terus berkembang seperti kemajuan teknologi yang mengganggu, penurunan moral, dan krisis identitas, pemahaman nilai-nilai Pancasila menjadi semakin penting untuk generasi muda. Program Semester (Promes) Pendidikan Pancasila kelas 9 SMP/MTs fase D kurikulum merdeka berfungsi sebagai panduan terstruktur bagi pengajar untuk menyusun pembelajaran yang bermakna, relevan, dan dapat diukur.

Promes Pendidikan Pancasila Kelas 9 SMP Fase D Kurikulum Merdeka

Memahami Program Semester (Promes) Kurikulum Merdeka

Program Semester (Promes) adalah rencana pembelajaran yang dibuat oleh guru untuk mengelola aktivitas pembelajaran selama satu semester. Promes kurikulum merdeka tidak hanya menitikberatkan pada pencapaian materi, namun juga menggabungkan pengembangan keterampilan, karakter, dan Profil Pelajar Pancasila. Berikut adalah penjelasan yang lebih rinci mengenai konsep ini:

Definisi dan Fungsi Promes Kurikulum Merdeka

Promes merupakan dokumen perencanaan yang mencakup tujuan pembelajaran, alokasi waktu, metode, dan penilaian untuk mencapai Capaian Pembelajaran (CP) dalam setiap fase. Fungsi utamanya adalah:

  • Menjadi pedoman bagi guru dalam menyusun materi secara terstruktur.
  • Menjamin aktivitas belajar mengajar terfokus pada penguatan nilai Pancasila serta keterampilan abad 21, seperti berpikir kritis, bekerja sama, dan berinovasi.
  • Mengakomodasi kebutuhan variasi siswa (perbedaan kemampuan, minat, dan gaya belajar).

Relevansi Promes Kelas 9 Fase D

Fase D (Kelas 9) adalah tahap akhir di tingkat SMP/MTs, di mana siswa perlu menguatkan kemampuan analitis dan rasa tanggung jawab sebagai persiapan untuk melanjutkan ke SMA/MA/SMK. Promes Pendidikan Pancasila kelas 9 fase D dirancang untuk:

  • Menggugah Pemikiran Kritis: Siswa didorong untuk mengkaji pertentangan antara nilai-nilai Pancasila dan kenyataan sosial (contoh: diskusi mengenai ketimpangan ekonomi atau radikalisasi).
  • Menyiapkan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5): Contoh proyek, “Gerakan Literasi Digital Beretika” untuk mengaplikasikan sila kedua (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab).
  • Memaksimalkan Peran Siswa sebagai Agen Perubahan: Pembelajaran tidak hanya terbatas di kelas, tetapi juga melibatkan tindakan nyata di masyarakat (contoh: kegiatan bersih-bersih lingkungan atau sosialisasi penolakan terhadap diskriminasi).

Struktur Promes Pendidikan Pancasila Kelas 9

Struktur Promes Pendidikan Pancasila kelas 9 SMP/MTs fase D disusun untuk memastikan pembelajaran terarah, kontekstual, dan sesuai dengan karakteristik kurikulum merdeka. Berikut adalah komponen utama yang perlu dicantumkan:

Tujuan Pembelajaran

  1. Kognitif: Menganalisis hubungan nilai-nilai Pancasila dengan isu sosial, ekonomi, dan budaya (contoh: dampak globalisasi terhadap identitas bangsa). Mengevaluasi bagaimana Pancasila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
  2. Afektif: Membangun sikap toleransi, gotong royong, dan tanggung jawab melalui proyek kolaboratif. Memperkuat komitmen siswa sebagai generasi yang berintegritas dan mencintai tanah air.
  3. Psikomotorik: Mengembangkan keterampilan dalam presentasi, debat, dan penyusunan solusi yang mengacu pada Pancasila.

Alokasi Waktu dan Jadwal

Jumlah pertemuan adalah 16-18 minggu per semester, disesuaikan dengan kalender akademik. Contoh distribusi waktu:

  • Tema 1: 6 minggu (4 jam per minggu).
  • Proyek kolaboratif: 4 minggu (8 jam untuk pelaksanaan proyek).
  • Refleksi dan presentasi akhir: 2 minggu.

Metode Pembelajaran

  1. Pendekatan Proyek (PjBL): Siswa merancang kampanye sosial “Stop Bullying” dengan mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila.
  2. Diskusi Interaktif: Membahas permasalahan konflik SARA di Indonesia dan solusi berdasarkan sila ketiga.
  3. Permainan Peran dan Simulasi: Simulasi sidang untuk menyelesaikan konflik lingkungan yang mengacu pada Pancasila.
  4. Teknologi Pembelajaran: Menggunakan platform digital (Canva, Google Sites) untuk membuat konten edukatif mengenai Pancasila.

Asesmen Pembelajaran

  1. Asesmen Formatif: Siswa mendokumentasikan pengalaman menerapkan Pancasila di lingkungan sekitar. Kuis interaktif dengan aplikasi (Quizizz) untuk mengukur pemahaman terhadap konsep.
  2. Asesmen Sumatif: Menilai kemampuan analisis, kreativitas, dan kolaborasi. Ujian tertulis berbasis studi kasus: Siswa menjawab esai tentang solusi Pancasila terhadap berbagai isu tertentu.
  3. Rubrik Penilaian: Tingkat kedalaman analisis, kesesuaian dengan prinsip Pancasila, dan kemampuan berkomunikasi.

Strategi Penerapan Promes Pendidikan Pancasila Kelas 9

Pelaksanaan Promes Pendidikan Pancasila kelas 9 SMP/MTs fase D kurikulum merdeka memerlukan pendekatan yang terencana dan sesuai dengan konteks yang ada. Berikut adalah strategi utama untuk menjamin aktivitas belajar yang efektif dan berarti:

Peran Guru dalam Menciptakan Pembelajaran Interaktif

Studi kasus yang relevan bisa digunakan untuk menganalisis isu-isu terkini seperti penyebaran informasi hoaks, intoleransi, dan permasalahan lingkungan dengan menggunakan nilai-nilai Pancasila. Beberapa metode yang bisa diterapkan mencakup diskusi kelompok, debat, atau simulasi untuk mencari solusi.

Teknologi juga bisa dimanfaatkan melalui platform digital seperti Google Classroom atau Padlet untuk diskusi mengenai Pancasila. Siswa dapat membuat konten kreatif seperti video singkat atau infografis menggunakan Canva atau TikTok Edukasi.

Aktivitas pembelajaran bisa dirancang dengan cara yang berbeda dengan memberikan tugas yang sesuai dengan minat dan kemampuan siswa, serta menggunakan kuis adaptif di Quizizz untuk mengecek pemahaman mereka.

Kolaborasi Interdisipliner dengan Mata Pelajaran Lain

Integrasi dengan IPS membahas perjuangan kemerdekaan Indonesia yang mencerminkan nilai persatuan yang terkandung dalam Sila ke-3 Pancasila. Kegiatan bersama meliputi pembuatan timeline sejarah yang mengaitkan peristiwa dengan nilai-nilai Pancasila. Dalam kerjasama dengan Bahasa Indonesia, ada pelatihan untuk menyusun pidato atau artikel opini tentang “Pancasila di Era Digital” dan debat mengenai isu sosial dengan argumen berbasis sila-sila Pancasila. Dalam konteks IPA, ada diskusi mengenai etika lingkungan yang berhubungan dengan Sila ke-5, khususnya dalam konteks perubahan iklim dan tanggung jawab manusia.

Pelaksanaan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)

Tahapan proyek dimulai dengan penentuan masalah, di mana siswa memilih isu lokal seperti perundungan atau sampah di lingkungan sekolah. Selanjutnya, mereka merencanakan solusi dengan membuat kampanye atau aksi nyata berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Setelah itu, pelaksanaan dilakukan melalui implementasi proyek, seperti mengadakan lokakarya anti-bullying atau gerakan daur ulang. Terakhir, terdapat fase refleksi yang melibatkan presentasi hasil dan evaluasi dampak dari proyek tersebut.

Contoh proyek yang bisa dilakukan termasuk “Gerakan Literasi Digital Beretika,” di mana siswa membuat konten edukatif mengenai bahaya hoaks dan etika dalam bermedia sosial, sesuai dengan Sila ke-2 Pancasila. Contoh lainnya adalah “Kampanye Bhinneka di Sekolah,” yang melibatkan pembuatan mural atau podcast mengenai keberagaman budaya Indonesia.

Pemanfaatan Sumber Daya Lokal dan Kearifan Budaya

  • Mengundang Narasumber: Mengajak tokoh masyarakat, pemimpin agama, atau aktivis lingkungan untuk berbagi pengalaman dalam menerapkan Pancasila.
  • Kunjungan Lapangan: Studi wisata ke museum, tempat ibadah dari berbagai agama, atau desa adat untuk mengamati penerapan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
  • Mengintegrasikan Kearifan Lokal: Membahas tradisi gotong royong (Sila ke-2) atau upacara adat sebagai refleksi dari Pancasila.

Download Promes Pendidikan Pancasila kelas 9 SMP/MTs fase D kurikulum merdeka selengkapnya disini

Kesimpulan

Program Semester (Promes) Pendidikan Pancasila kelas 9 SMP/MTs fase D dalam kurikulum merdeka bukanlah sekadar dokumen administratif, tetapi juga berfungsi sebagai alat transformasi untuk membentuk generasi yang berpikir kritis, berkarakter, dan siap bersaing di tingkat global. Melalui pendekatan kontekstual, proyek-proyek kolaboratif, dan integrasi nilai-nilai Pancasila, Promes kelas 9 ini menjadi dasar bagi siswa untuk memahami posisi mereka sebagai warga negara yang bertanggung jawab.

You might also like
Promes Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka

Promes Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka

Promes Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka

Promes Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka

Promes Pendidikan Pancasila Kelas 12 Kurikulum Merdeka

Promes Pendidikan Pancasila Kelas 12 Kurikulum Merdeka

Promes IPA Kelas 8 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka

Promes IPA Kelas 8 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka

ATP Bahasa Indonesia Kelas 9 Fase D Kurikulum Merdeka

ATP Bahasa Indonesia Kelas 9 Fase D Kurikulum Merdeka

Promes IPAS Kelas 5 SD/MI Fase C Kurikulum Merdeka

Promes IPAS Kelas 5 SD/MI Fase C Kurikulum Merdeka