Pendidikan Pancasila adalah dasar fundamental dalam membangun karakter siswa yang mengacu pada nilai-nilai kebangsaan dan kemanusiaan. Di tengah tantangan global yang terus berkembang seperti kemajuan teknologi yang mengganggu, penurunan moral, dan krisis identitas, pemahaman nilai-nilai Pancasila menjadi semakin penting untuk generasi muda. Program Semester (Promes) Pendidikan Pancasila kelas 9 SMP/MTs fase D kurikulum merdeka berfungsi sebagai panduan terstruktur bagi pengajar untuk menyusun pembelajaran yang bermakna, relevan, dan dapat diukur.
Program Semester (Promes) adalah rencana pembelajaran yang dibuat oleh guru untuk mengelola aktivitas pembelajaran selama satu semester. Promes kurikulum merdeka tidak hanya menitikberatkan pada pencapaian materi, namun juga menggabungkan pengembangan keterampilan, karakter, dan Profil Pelajar Pancasila. Berikut adalah penjelasan yang lebih rinci mengenai konsep ini:
Promes merupakan dokumen perencanaan yang mencakup tujuan pembelajaran, alokasi waktu, metode, dan penilaian untuk mencapai Capaian Pembelajaran (CP) dalam setiap fase. Fungsi utamanya adalah:
Fase D (Kelas 9) adalah tahap akhir di tingkat SMP/MTs, di mana siswa perlu menguatkan kemampuan analitis dan rasa tanggung jawab sebagai persiapan untuk melanjutkan ke SMA/MA/SMK. Promes Pendidikan Pancasila kelas 9 fase D dirancang untuk:
Struktur Promes Pendidikan Pancasila kelas 9 SMP/MTs fase D disusun untuk memastikan pembelajaran terarah, kontekstual, dan sesuai dengan karakteristik kurikulum merdeka. Berikut adalah komponen utama yang perlu dicantumkan:
Jumlah pertemuan adalah 16-18 minggu per semester, disesuaikan dengan kalender akademik. Contoh distribusi waktu:
Pelaksanaan Promes Pendidikan Pancasila kelas 9 SMP/MTs fase D kurikulum merdeka memerlukan pendekatan yang terencana dan sesuai dengan konteks yang ada. Berikut adalah strategi utama untuk menjamin aktivitas belajar yang efektif dan berarti:
Studi kasus yang relevan bisa digunakan untuk menganalisis isu-isu terkini seperti penyebaran informasi hoaks, intoleransi, dan permasalahan lingkungan dengan menggunakan nilai-nilai Pancasila. Beberapa metode yang bisa diterapkan mencakup diskusi kelompok, debat, atau simulasi untuk mencari solusi.
Teknologi juga bisa dimanfaatkan melalui platform digital seperti Google Classroom atau Padlet untuk diskusi mengenai Pancasila. Siswa dapat membuat konten kreatif seperti video singkat atau infografis menggunakan Canva atau TikTok Edukasi.
Aktivitas pembelajaran bisa dirancang dengan cara yang berbeda dengan memberikan tugas yang sesuai dengan minat dan kemampuan siswa, serta menggunakan kuis adaptif di Quizizz untuk mengecek pemahaman mereka.
Integrasi dengan IPS membahas perjuangan kemerdekaan Indonesia yang mencerminkan nilai persatuan yang terkandung dalam Sila ke-3 Pancasila. Kegiatan bersama meliputi pembuatan timeline sejarah yang mengaitkan peristiwa dengan nilai-nilai Pancasila. Dalam kerjasama dengan Bahasa Indonesia, ada pelatihan untuk menyusun pidato atau artikel opini tentang “Pancasila di Era Digital” dan debat mengenai isu sosial dengan argumen berbasis sila-sila Pancasila. Dalam konteks IPA, ada diskusi mengenai etika lingkungan yang berhubungan dengan Sila ke-5, khususnya dalam konteks perubahan iklim dan tanggung jawab manusia.
Tahapan proyek dimulai dengan penentuan masalah, di mana siswa memilih isu lokal seperti perundungan atau sampah di lingkungan sekolah. Selanjutnya, mereka merencanakan solusi dengan membuat kampanye atau aksi nyata berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Setelah itu, pelaksanaan dilakukan melalui implementasi proyek, seperti mengadakan lokakarya anti-bullying atau gerakan daur ulang. Terakhir, terdapat fase refleksi yang melibatkan presentasi hasil dan evaluasi dampak dari proyek tersebut.
Contoh proyek yang bisa dilakukan termasuk “Gerakan Literasi Digital Beretika,” di mana siswa membuat konten edukatif mengenai bahaya hoaks dan etika dalam bermedia sosial, sesuai dengan Sila ke-2 Pancasila. Contoh lainnya adalah “Kampanye Bhinneka di Sekolah,” yang melibatkan pembuatan mural atau podcast mengenai keberagaman budaya Indonesia.
Download Promes Pendidikan Pancasila kelas 9 SMP/MTs fase D kurikulum merdeka selengkapnya disini
Program Semester (Promes) Pendidikan Pancasila kelas 9 SMP/MTs fase D dalam kurikulum merdeka bukanlah sekadar dokumen administratif, tetapi juga berfungsi sebagai alat transformasi untuk membentuk generasi yang berpikir kritis, berkarakter, dan siap bersaing di tingkat global. Melalui pendekatan kontekstual, proyek-proyek kolaboratif, dan integrasi nilai-nilai Pancasila, Promes kelas 9 ini menjadi dasar bagi siswa untuk memahami posisi mereka sebagai warga negara yang bertanggung jawab.