BerandaKelas 10Promes Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Promes Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
6 menit membaca
Share this:
Program Semester (Promes) merupakan elemen penting yang menjamin aktivitas pembelajaran berlangsung dengan terstruktur, sistematis, dan terukur, terutama untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 10 SMA/MA fase E. Sebagai langkah awal di SMA/MA, fase E ditujukan untuk membangun dasar literasi, kemampuan analisis teks, dan keterampilan komunikasi yang baik bagi siswa, yang semuanya merupakan syarat untuk menghadapi tantangan pembelajaran di tingkat yang lebih tinggi.
Penyusunan Promes Bahasa Indonesia kelas 10 SMA/MA fase E kurikulum merdeka tidak hanya berkaitan dengan pengorganisasian materi, tetapi juga melibatkan perencanaan evaluasi, pengintegrasian proyek penguatan profil Pelajar Pancasila, serta adaptasi dengan karakter siswa. Dengan cara tersebut, Promes kurikulum merdeka berfungsi sebagai panduan bagi guru untuk memaksimalkan Capaian Pembelajaran (CP) yang telah ditentukan, serta memastikan bahwa pembelajaran tetap relevan dan berarti.
Bahasa Indonesia Fase E: Fokus dan Tujuan
Mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 10 SMA/MA fase E tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai media untuk pengembangan literasi kritis dan kreativitas. Berikut adalah fokus pembelajaran yang ada:
Analisis Teks Sastra dan Fungsional: Mendorong siswa untuk menganalisis struktur, makna, serta nilai yang terkandung dalam berbagai teks (seperti cerpen, puisi, artikel opini). Aktivitas seperti diskusi mengenai bias gender dalam cerita rakyat atau mengidentifikasi unsur persuasi dalam iklan dapat dilakukan.
Menulis Argumentatif dan Kreatif: Siswa mendapatkan latihan untuk menyusun ide yang logis (esai) serta mengekspresikan imajinasi mereka (cerita pendek).
Komunikasi Efektif: Aktivitas belajar mengenai kemampuan berbicara di depan umum, berdiskusi, atau melakukan presentasi untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa.
Di samping itu, mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 10 SMA/MA fase E juga mendukung proyek profil Pelajar Pancasila, seperti melalui kegiatan berikut:
Membuat podcast yang berkaitan dengan kearifan lokal.
Mengadakan kampanye mengenai literasi digital di sekolah.
Struktur Promes Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Komponen Utama Promes Kurikulum Merdeka
Promes Bahasa Indonesia kelas 10 SMA/MA fase E dirancang sebagai panduan bagi guru agar dapat mencapai capaian pembelajaran (CP) dengan cara yang sistematis. Berikut adalah komponen kunci yang harus diperhatikan:
a. Capaian Pembelajaran (CP) Fase E
Mengacu pada tujuan akhir dari kurikulum merdeka, CP Bahasa Indonesia fase E meliputi:
Kemampuan untuk menganalisis teks sastra (seperti cerpen dan puisi) serta teks fungsional (seperti artikel dan laporan) secara kritis.
Keterampilan dalam menulis teks yang bersifat argumentatif (esai, opini) serta kreatif (cerita pendek, puisi).
Kemampuan untuk melakukan komunikasi yang efektif melalui presentasi, debat, atau diskusi dengan penggunaan bahasa yang rapi.
Pemahaman tentang nilai-nilai budaya dan kearifan lokal melalui analisis teks.
b. Alokasi Waktu dan Distribusi Materi
Promes kelas 10 SMA/MA perlu menyusun materi per minggu yang disesuaikan dengan kalender akademik. Contoh distribusi untuk satu semester (18-20 minggu) antara lain:
Minggu ke-1-3: Analisis struktur dan makna puisi dengan penekanan pada literasi kritis dan apresiasi sastra.
Minggu ke-4-6: Menulis esai argumentatif mengenai isu sosial dengan penekanan pada logika dan penggunaan data.
Minggu ke-7-9: Teknik presentasi yang efektif dengan fokus pada komunikasi verbal dan non-verbal.
Integrasi dengan Proyek Profil Pelajar Pancasila
Promes Bahasa Indonesia kelas 10 SMA/MA harus sejalan dengan proyek penguatan profil Pelajar Pancasila. Contoh integrasi yang bisa dilakukan:
Proyek “Suara Generasi Z”: Siswa membuat vlog atau podcast tentang isu sosial (seperti lingkungan hidup dan toleransi) menggunakan analisis teks argumentatif sebagai landasan. Ini terkait dengan nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong dan keadilan sosial.
Proyek “Kearifan Lokal dalam Cerita Rakyat”: Menganalisis cerita rakyat setempat dan menulis kembali dengan sudut pandang yang lebih modern.
Fleksibilitas dalam Promes (Program Semester)
Dalam promes kurikulum merdeka. memberikan kesempatan kepada guru untuk melakukan penyesuaian sesuai dengan kebutuhan kelas, seperti:
Menambah porsi latihan jika siswa kurang percaya diri dalam berbicara di depan umum.
Menggantikan proyek podcast dengan pembuatan blog literasi apabila ada keterbatasan infrastruktur.
Menyesuaikan tema teks dengan konteks lokal, seperti menggunakan cerita rakyat dari daerah setempat.
Strategi Pelaksanaan Promes (Program Semester) dalam Kegiatan Belajar
Peranan Pengajar dalam Pelaksanaan Promes Kelas 10
Pengajar memiliki peranan penting dalam keberhasilan penerapan Promes kelas 10 SMA/MA dengan beberapa strategi seperti berikut:
1. Perencanaan yang Sesuai Konteks:
Mengembangkan materi yang sesuai dengan kebutuhan murid dan kearifan lokal (contoh: memanfaatkan cerita rakyat daerah dalam analisis teks).
Mengatur waktu secara fleksibel, menyisakan kesempatan untuk menyesuaikan dengan dinamika kelas.
2. Pembelajaran yang Berbeda-beda:
Menyediakan tugas yang bervariasi sesuai kemampuan murid (misalkan: pilihan untuk menulis esai atau merekam audio bagi murid yang kurang percaya diri dalam menulis).
Menggunakan diskusi kelompok, simulasi debat, atau bermain peran untuk mengasah keterampilan komunikasi.
Contoh: siswa berperan sebagai karakter dalam cerita pendek supaya siswa memahami sudut pandang narasi.
Peran Siswa Sebagai Subjek Aktif
Siswa diberikan dorongan untuk berpartisipasi dalam pembelajaran melalui:
Kerja Sama Proyek: Menciptakan konten kreatif (podcast, blog) dengan tema isu sosial sebagai bagian dari Proyek Profil Pelajar Pancasila. (Contoh: kampanye anti-bullying melalui video singkat yang diposting di media sekolah. )
Refleksi Mandiri: Murid menulis jurnal setiap minggu mengenai kemajuan belajar dan tantangan yang dihadapi.
Penilaian Teman Sebaya: Penilaian antar teman dalam kegiatan menulis atau presentasi untuk membangun sikap kritis serta empati.
Kolaborasi dan Dukungan Pihak Terkait
a. Kerja Sama di Antara Guru:
Merancang proyek lintas mata pelajaran (contoh: berkolaborasi dengan guru Seni untuk membuat drama berdasarkan karya sastra).
b. Melibatkan Orang Tua dan Masyarakat:
Mengundang para praktisi (penulis, jurnalis) untuk berbagi pengalaman mengenai pentingnya literasi.
Orang tua dilibatkan dalam pameran karya murid (esai, podcast) sebagai bentuk apresiasi.
Pemanfaatan Teknologi Digital
Promes Bahasa Indonesia kelas 10 SMA/MA fase E bisa memanfaatkan teknologi supaya pembelajaran semakin menarik, berikut yang bisa dilakukan:
Platform Pembelajaran Interaktif: Memanfaatkan Google Classroom untuk pengumpulan tugas atau Quizizz untuk kuis literasi. (Contoh: siswa membuat infografis analisis teks dengan menggunakan Canva. )
Sumber Belajar Digital: Menggunakan e-book, video YouTube tentang teknik menulis, atau aplikasi pengedit audio untuk proyek podcast.
Sistem Asesmen Berkelanjutan
Asesmen Formatif yang Kreatif
Teknik exit ticket: Siswa menuliskan satu kalimat refleksi di akhir sesi tentang materi yang dipelajari.
Mengamati partisipasi siswa dalam diskusi menggunakan rubrik keaktifan.
Umpan Balik yang Membangun
Guru memberikan komentar rinci pada portofolio siswa, contohnya: “Argumenmu sudah solid, tetapi perlu disertai data pendukung dari sumber yang terpercaya. ”
Menghadapi Tantangan Pelaksanaan
Keterbatasan Waktu: Memprioritaskan capaian pembelajaran inti dan menggabungkan topik (contoh: mengajarkan cara menulis esai sekaligus melatih presentasi).
Keragaman Kemampuan Siswa: Menciptakan kelompok yang heterogen dalam proyek kolaboratif agar terjadi pembelajaran antar teman. Selain itu, memberikan dukungan (contoh: template kerangka untuk menulis esai).
Keterbatasan Infrastruktur: Mengadaptasi proyek yang memerlukan teknologi tinggi menjadi rendah (misal: mengganti podcast dengan presentasi langsung jika tidak ada alat perekam).
Download Promes Bahasa Indonesia kelas 10 SMA/MA fase E kurikulum merdeka selengkapnya disini
Kesimpulan
Program Semester (Promes) Bahasa Indonesia kelas 10 SMA/MA fase E dalam kurikulum merdeka bukanlah hanya dokumen administratif, tetapi merupakan alat strategis untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna, relevan, dan berfokus pada pengembangan kompetensi siswa secara holistik. Dengan struktur yang jelas, integrasi proyek Profil Pelajar Pancasila, serta sistem asesmen yang berkelanjutan, Promes kelas 10 memastikan capaian pembelajaran (CP) fase E seperti literasi kritis, kreativitas dalam menulis, dan kemampuan komunikasi yang efektif dapat diraih dengan optimal. Fleksibilitas yang ditawarkan oleh kurikulum merdeka memungkinkan pengajar untuk menyesuaikan pembelajaran dengan karakteristik siswa dan dinamika lokal, sekaligus menjawab tantangan di abad ke-21.