Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kurikulum dengan tujuan mewujudkan siswa yang sehat secara jasmani, rohani, dan sosial. Dalam kurikulum merdeka, KKTP menjadi elemen krusial dalam memastikan pencapaian tujuan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang diinginkan.
Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran (KKTP) membantu guru menilai sejauh mana siswa berhasil dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Dalam kurikulum merdeka, KKTP dirancang dengan prinsip pembelajaran berpusat pada siswa di mana siswa diletakkan sebagai subjek utama pembelajaran.
KKTP merupakan gambaran pencapaian yang diharapkan siswa miliki setelah selesai belajar. KKTP mencakup indikator yang spesifik, terukur, relevan, dan dapat dicapai sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diajarkan.
Prinsip-prinsip untuk menyusun KKTP:
KKTP juga diciptakan untuk mendukung pembentukan Profil Pelajar Pancasila. Dalam kegiatan PJOK, siswa didorong untuk menunjukkan nilai-nilai gotong royong, kemandirian, dan kreativitas.
KKTP yang efektif ditandai oleh beberapa ciri yang penting:
Penting bagi KKTP untuk mencakup capaian pembelajaran yang terdapat dalam kurikulum. Sebagai contoh, dalam pelajaran olahraga, penting untuk melengkapi detail gerakan latihan fisik yang harus dilakukan.
Perlu dipertimbangkan oleh KKTP mengenai usia dan kemampuan siswa kelas 7 SMP/MTs yang sedang berada di fase D. Di masa tersebut, siswa biasanya lebih aktif dan memiliki keterampilan motorik yang lebih maju daripada sebelumnya.
KKTP yang baik membolehkan guru melakukan evaluasi pencapaian siswa secara obyektif. Sebagai contoh, salah satu kriteria evaluasi dalam permainan sepak bola adalah kemampuan siswa dalam menggiring bola secara lancar selama satu menit tanpa kehilangan kendali.
Penyusunan KKTP untuk mata pelajaran PJOK di kelas 7 SMP/MTs fase D memerlukan langkah-langkah yang terorganisir dengan baik.
Menganalisis capaian pembelajaran dan tujuan pembelajaran
Guru perlu memiliki pemahaman mendalam terhadap berbagai capaian pembelajaran yang tercantum dalam kurikulum merdeka. Misalnya, salah satu keterampilan dasar dalam mata pelajaran PJOK adalah “melakukan gerakan kebugaran fisik dengan teknik yang tepat.”
Tentukan indikator
Indikator pencapaian perlu didefinisikan dengan jelas dan harus mencerminkan pencapaian belajar siswa. Sebagai ilustrasi, sebuah contoh indikator untuk materi kebugaran jasmani adalah ketika siswa mampu melakukan 10 repetisi gerakan push-up dengan teknik yang tepat.
Penetapan kriteria yang lebih spesifik
Setelah menetapkan indikator, langkah selanjutnya adalah menetapkan kriteria pencapaian yang sesuai, antara lain:
Penyusunan Alat Ukur atau Asesmen
Guru perlu menyiapkan alat evaluasi yang sesuai, seperti rubrik penilaian atau lembar observasi. Rubrik ini membantu guru dalam memberikan penilaian yang adil dan terukur.
Implementasi KKTP saat mengajar PJOK perlu disinkronkan dengan modul ajar secara efisien. Berikut ini adalah beberapa langkah untuk menerapkannya:
KKTP akan dimasukkan ke dalam setiap sesi modul ajar untuk menjadi panduan yang berguna selama kegiatan pembelajaran. modul ajar mencakup teknik pembelajaran yang digunakan, materi yang dipersiapkan, serta cara asesmen yang disusun sesuai dengan KKTP.
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) menggunakan berbagai media, seperti video demonstrasi gerakan maupun peralatan olahraga. Contohnya, dalam pembelajaran tentang kebugaran jasmani, guru bisa menunjukkan video tata cara gerakan plank yang tepat sebelum siswa mencobanya.
Asesmen dilakukan secara formatif dan sumatif. Segera diberikan umpan balik kepada siswa agar mereka dapat menyadari kekurangan yang dimiliki dan memperbaikinya pada kesempatan belajar selanjutnya.
Pada fase D, pembelajaran PJOK lebih menitikberatkan pada pengembangan keterampilan olahraga, menjaga kebugaran fisik, serta meningkatkan pemahaman terhadap seni dan budaya olahraga. Berikut ini adalah beberapa contoh KKTP yang relevan:
Indikator yang menjadi acuan adalah kemampuan siswa dalam melakukan senam pemanasan selama 5 menit.
KKTP: Gerakan senam dilakukan dengan ritme yang sesuai, tanpa henti, dan dalam posisi tubuh yang tepat.
Indikator tersebut adalah kemampuan siswa dalam bermain bulu tangkis dengan menggunakan teknik dasar pukulan forehand.
KKTP: Penggunaan pukulan forehand terbaik dicapai melalui koordinasi yang solid antara gerakan tangan dan kaki, sehingga berhasil mengenai kok dengan akurat.
Penerapan KKTP memberikan sejumlah manfaat yang bermanfaat bagi kedua belah pihak:
KKTP digunakan sebagai panduan untuk mengevaluasi kesuksesan kegiatan pembelajaran. Guru bisa memantau apakah metode yang digunakan telah memberikan hasil yang diinginkan atau masih perlu dilakukan perbaikan.
Siswa akan lebih fokus dan terarah dalam belajar karena mereka memahami tujuan pembelajaran yang harus dicapai.
Dengan adanya kriteria yang terdefinisi dengan baik, proses pembelajaran menjadi lebih terarah dan teratur, sehingga mampu meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa secara menyeluruh.
Terlepas dari banyaknya manfaat yang dimilikinya, penerapan KKTP juga dihadapkan pada beberapa kendala:
Kesulitan yang dihadapi dalam penyusunan.
Tidak semua guru memiliki pemahaman yang seragam dalam hal menyusun KKTP yang efektif.
Keterbatasan dalam sumber daya dan fasilitas.
Ketidaktersediaan peralatan olahraga atau tempat latihan yang memadai dapat mempengaruhi pelaksanaan KKTP, terutama untuk materi yang memerlukan fasilitas khusus.
Melakukan pelatihan bagi para guru dan menjalin kerjasama antar sekolah bisa menjadi solusi yang efektif dalam menangani permasalahan tersebut.
Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran (KKTP) dalam mata pelajaran PJOK kelas 7 SMP/MTs fase D kurikulum merdeka berperan sangat penting dalam menjamin keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Dengan adanya KKTP yang tersusun secara spesifik dan terukur, guru dan siswa dapat memiliki pedoman yang jelas dalam mencapai kompetensi yang diinginkan. Penerapan yang baik dapat meningkatkan mutu pendidikan serta membentuk generasi yang sehat, aktif, dan berkarakter.