Promes Matematika Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka

Program Semester (Promes) adalah dokumen penting dalam kurikulum merdeka yang berisi rencana pembelajaran untuk satu semester. Promes Matematika kelas 7 SMP/MTs fase D dibuat untuk memastikan bahwa siswa dapat mencapai capaian pembelajaran (CP) yang ditentukan, termasuk pengembangan keterampilan literasi numerasi, pemahaman konsep geometri, serta penerapan dasar statistika dalam konteks. Penyusunan Promes kurikulum merdeka yang teratur dan menyeluruh akan membantu guru dalam menciptakan pembelajaran yang efektif, efisien, dan menyenangkan, sambil mendukung tujuan Profil Pelajar Pancasila.

Program Semester (Promes) Matematika Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka

Komponen Utama Promes Matematika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka

Alur dan Tujuan Pembelajaran (ATP)

  • Tujuan Pembelajaran (TP): Referensi atau salinan dari TP di ATP kelas 7 SMP/MTs fase D yang harus dicapai selama semester ini. Sebuah TP bisa memerlukan satu atau beberapa pertemuan.
  • Materi Pokok: Konsep atau keterampilan matematika yang dibahas dalam TP tersebut (misalnya, Bilangan Bulat, Aljabar, Garis Lurus, serta Bangun Datar Segiempat).
  • Alokasi Waktu: Jumlah jam pelajaran (JP) yang direncanakan untuk mencapai setiap TP. Total alokasi harus sesuai dengan jam pelajaran yang ditetapkan dalam semester.

Pembelajaran dan Asesmen

  • Kegiatan Pembelajaran: Gambaran singkat mengenai aktivitas utama siswa untuk mencapai TP. Fokus pada keterlibatan siswa (berpusat pada siswa). Contohnya:
    1. “Menemukan pola operasi bilangan bulat melalui permainan kartu.”
    2. “Menyelesaikan masalah kontekstual menggunakan persamaan linear satu variabel,”
    3. “Mengidentifikasi sifat-sifat segiempat dengan pengukuran.”
  • Asesmen: Jenis asesmen yang dipakai untuk mengevaluasi pencapaian TP.
  • Asesmen Diagnostik: (Awal/Prasyarat) misalnya, kuis singkat sebelum pembelajaran.
  • Asesmen Formatif: (Proses) misalnya, pengamatan diskusi, catatan kerja kelompok, kuis selama proses, lembar kerja (LKPD), dan latihan soal.
  • Asesmen Sumatif: (Akhir TP/Bab) misalnya, tugas proyek kecil, portofolio solusi masalah, dan tes tertulis.

Karakteristik Promes Kurikulum Merdeka

  1. Fleksibel: Bisa disesuaikan dengan konteks sekolah, minat siswa, dan sumber daya yang tersedia.
  2. Berbasis CP-ATP: Secara langsung berasal dari Capaian Pembelajaran (CP) melalui Alur dan Tujuan Pembelajaran (ATP) Fase D.
  3. Berfokus pada Siswa: Aktivitas pembelajaran dirancang agar melibatkan siswa secara aktif.
  4. Asesmen Terintegrasi: Mengutamakan asesmen formatif untuk perbaikan dalam kegiatan pembelajaran.
  5. Holistik: Memperhatikan pengembangan Profil Pelajar Pancasila (P5 bisa terintegrasi atau berjalan paralel).
  6. Diferensiasi: Memungkinkan perencanaan strategi yang sesuai dengan variasi kemampuan siswa.

Strategi Implementasi Promes Kelas 7

Untuk memastikan Promes Matematika kelas 7 SMP/MTs fase D berjalan dengan baik, guru perlu menerapkan strategi implementasi yang efektif yang mencakup metode pengajaran, penggunaan media, serta teknik asesmen. Berikut adalah rinciannya:

Model dan Metode Pembelajaran

Pada fase D, siswa sudah mulai mampu berpikir analog dan bekerja sama. Oleh karena itu, model pembelajaran yang tepat bisa meningkatkan semangat dan memperdalam pemahaman:

Project Based Learning (PjBL)

Siswa merancang proyek kecil misalnya, membuat model bangun datar dengan bahan kardus bekas dan menyusun laporan mengenai luas dan kelilingnya. PjBL membangkitkan rasa memiliki terhadap kegiatan pembelajaran dan mendukung penerapan konsep secara keseluruhan.

Problem Based Learning (PBL)

Dengan memberikan masalah kontekstual, seperti “Bagaimana cara merancang taman sekolah berbentuk segi empat agar lahan dimanfaatkan semaksimal mungkin? “, siswa diajak untuk mengidentifikasi langkah-langkah penyelesaian dengan sistematis, dari merumuskan hipotesis sampai memverifikasi perhitungan.

Inquiry Learning (Pembelajaran Inkuiri)

Dengan menggunakan pertanyaan pemantik (“Mengapa dua segitiga yang kongruen memiliki luas yang sama?”), siswa melakukan eksplorasi secara mandiri mengamati, menyusun pertanyaan lanjutan, dan menarik kesimpulan sehingga kemampuan berpikir kritis dan reflektif mereka berkembang.

Penggunaan Media dan Sumber Belajar

Media yang tepat akan memperjelas konsep-konsep abstrak dan memperkaya pengalaman pembelajaran.

• Manipulatif Fisik

Benda-benda nyata seperti balok kecil, origami, dan manik-manik digunakan untuk menunjukkan karakteristik bentuk segiempat dan poligon. Melalui pengalaman langsung, siswa bisa memperoleh pemahaman yang lebih mendalam dibandingkan hanya melihat gambar di papan tulis.

• Perangkat Lunak Interaktif (GeoGebra)

GeoGebra memberikan kesempatan untuk melihat secara langsung bentuk dua dimensi dan tiga dimensi. Siswa bisa mengubah panjang sisi secara langsung dan mengamati perubahan pada luas atau keliling, sehingga konsep menjadi terhubung dengan pengalaman visual yang terjadi secara langsung.

• Sumber Belajar Digital dan Cetak

Buku matematika yang telah terakreditasi, video tutorial singkat, dan modul digital dalam format PDF bisa digunakan sebagai materi pendukung. Para guru harus cermat dalam memilih sumber yang menyajikan penjelasan yang singkat, jelas, dan relevan dengan konteks siswa di lingkungan mereka.

• Lingkungan Sekolah dan Sekitar

Kegiatan mengukur objek nyata seperti lapangan, meja, dan papan tulis menjadikan konteks pembelajaran lebih hidup. Dengan cara ini, matematika bukan hanya tentang perhitungan, tetapi juga tentang keterampilan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Tantangan dalam Penyusunan dan Implementasi Program Semester (Promes)

Dalam pelaksanaannya, penyusunan serta penerapan Promes Matematika kelas 7 SMP/MTs fase D kurikulum merdeka tidak lepas dari berbagai hambatan. Berikut adalah penjelasan mengenai tantangan utama yang sering dijumpai:

Kendala Guru

Dari sisi guru, ada sejumlah masalah seperti variasi pemahaman terhadap kurikulum, tingginya beban administratif, dan keterbatasan dalam merancang media serta metode pembelajaran. Banyak guru belum sepenuhnya memahami kurikulum merdeka akibat minimnya pelatihan yang disediakan. Mereka juga dibebani dengan tugas administratif yang mengurangi waktu untuk menyusun Promes kelas 7 yang berkualitas. Selain itu, tidak semua guru mempunyai kemampuan untuk menggunakan teknologi pembelajaran secara efisien.

Kendala Siswa

Para siswa juga menghadapi berbagai tantangan dalam kegiatans belajar. Mereka memiliki kemampuan yang beragam, sehingga guru perlu melakukan penyesuaian dalam pembelajaran. Selain itu, minat siswa bervariasi, terutama jika mereka tidak merasa materi yang diajarkan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Banyak siswa juga belum terbiasa dengan keterampilan metakognitif yang diperlukan untuk mengevaluasi dan merefleksikan proses belajarnya.

Kendala Sarana dan Prasarana

Dalam hal sarana dan prasarana, terdapat masalah seperti akses teknologi yang tidak merata, kekurangan alat bantu belajar, serta kondisi ruangan kelas yang tidak mendukung pembelajaran yang bersifat kolaboratif.

Solusi dan Rekomendasi

Untuk mengatasi berbagai hambatan dalam penyusunan dan penerapan Promes Matematika kelas 7 SMP/MTs fase D, berikut beberapa solusi dan rekomendasi yang bisa diambil oleh guru, sekolah, dan pengambil kebijakan:

  1. Pelatihan bagi para guru sering dilaksanakan melalui workshop yang mengajarkan tentang CP, ATP, serta cara menyusun Promes kurikulum merdeka, dengan adanya sesi praktik dan tinjauan sejawat. Bisa dibentuk kelompok kerja untuk berbagi pengalaman dan mendapatkan bimbingan dari para fasilitator, serta memberikan penghargaan kepada guru yang aktif berpartisipasi dalam pelatihan.
  2. Sekolah perlu menyediakan satu perangkat komputer bagi setiap kelas yang dilengkapi dengan akses internet dan menjaga perawatannya secara rutin. Disarankan untuk memanfaatkan platform gratis seperti geogebra. org dan Khan Academy. Guru juga dapat membuat video atau modul interaktif yang sesuai dengan konteks lokal.
  3. Membangun jaringan antar-sekolah untuk berbagi alat dan modul, serta melibatkan orang tua dalam pembelajaran. Kerja sama dengan perguruan tinggi untuk seminar dan proyek juga sangat penting.
  4. Guru disarankan untuk mencatat pengalaman mengajarnya dalam jurnal refleksi demi kepentingan evaluasi. Umpan balik dari siswa perlu diambil untuk mengetahui area yang perlu diperbaiki, dan Promes kurikulum merdeka direvisi setidaknya satu kali di tengah semester.

Download Promes Matematika kelas 7 SMP/MTs fase D kurikulum merdeka selengkapnya disini

Kesimpulan

Penyusunan Program Semester (Promes) Matematika kelas 7 SMP/MTs fase D dalam konteks kurikulum merdeka memerlukan pemahaman yang mendalam tentang tujuan pembelajaran, dan penguasaan teori-teori belajar matematika. Dengan komponen Promes kurikulum merdeka yang terstruktur dengan baik, yang mencakup alokasi waktu, rencana pembelajaran, dan indikator pencapaian, guru dapat mengimplementasikan program tersebut secara efektif. Promes kelas 7 juga berkontribusi pada tercapainya Profil Pelajar Pancasila melalui penguatan literasi numerasi dan pengembangan karakter.

You might also like
Prota Pendidikan Pancasila Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka

Prota Pendidikan Pancasila Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka

Promes Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka

Promes Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka

Promes PJOK Kelas 4 SD/MI Fase B Kurikulum Merdeka

Promes PJOK Kelas 4 SD/MI Fase B Kurikulum Merdeka

Promes Matematika Kelas 12 Fase F Kurikulum Merdeka

Promes Matematika Kelas 12 Fase F Kurikulum Merdeka

Promes PAI dan Budi Pekerti Kelas 12 Kurikulum Merdeka

Promes PAI dan Budi Pekerti Kelas 12 Kurikulum Merdeka

Promes Bahasa Inggris Kelas 9 Fase D Kurikulum Merdeka

Promes Bahasa Inggris Kelas 9 Fase D Kurikulum Merdeka