Pendidikan Pancasila adalah dasar utama dalam mengembangkan karakter bangsa sejak usia dini. Dalam kerangka kurikulum merdeka, pelajaran Pendidikan Pancasila kelas 1 SD/MI fase A tidak lagi bersifat memaksakan, tetapi lebih pada pemahaman, penghayatan, dan penerapan nilai-nilai mulia yang terkandung di dalamnya. Untuk meraih tujuan tersebut, dibutuhkan metode pengajaran dalam modul ajar kurikulum merdeka yang fokus pada siswa dan sesuai dengan dinamika zaman.

Salah satu inovasi yang signifikan yang bisa diterapkan dalam modul ajar Pendidikan Pancasila kelas 1 SD/MI fase A adalah kombinasi pendekatan Deep Learning dengan Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyful Learning. Pendekatan tersebut tidak hanya bertujuan untuk memperdalam pengetahuan siswa, tetapi juga meningkatkan kesadaran, pemahaman, dan kebahagiaan dalam kegiatan belajar mengajar.
Pendekatan Deep Learning dalam pendidikan tidak hanya mencakup pemahaman konsep-konsep akademis, tetapi juga berfokus pada pengembangan kesadaran, makna, dan kebahagiaan saat belajar. Di sinilah pentingnya mengintegrasikan Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyful Learning sebagai satu kesatuan yang saling mendukung untuk menghadirkan pengalaman belajar yang komprehensif, mendalam, dan berkelanjutan. Ketiga pilar tersebut bukan metode terpisah, melainkan elemen yang harus dijalin dalam setiap tahap pembelajaran. Integrasi ini memberi kesempatan kepada siswa untuk tidak hanya memahami nilai-nilai Pancasila secara teoritis, tetapi juga menghayatinya secara emosional dan afektif.
Dalam modul ajar deep learning Pendidikan Pancasila kelas 1 SD/MI kurikulum merdeka, penggabungan ketiga pilar ini bertujuan untuk:
Ketika ketiga pilar tersebut diterapkan secara bersinergi, kegiatan belajar menjadi lebih berarti karena siswa mengalami, memahami, dan menikmati pembelajaran secara menyeluruh. Misalnya, ketika siswa mempelajari nilai gotong royong, mereka tidak hanya mendengar penjelasan dari guru, tetapi juga terlibat dalam kegiatan membersihkan kelas bersama teman-temannya. Kegiatan tersebut dilakukan dengan penuh kesadaran (mindful), mempunyai makna sosial (meaningful), dan berlangsung dalam suasana yang ceria (joyful).
Mindful Learning menjadi dasar dari integrasi ini karena ia membangun kesadaran penuh terhadap apa yang dipelajari dan dialami oleh siswa. Dalam praktiknya, guru bisa mulai pelajaran dengan kegiatan sederhana seperti:
Dengan aktivitas tersebut, siswa dilatih untuk hadir sepenuhnya, menyadari pikiran dan perasaan mereka, serta menyadari bahwa belajar bukan hanya sebuah kewajiban, tetapi juga pengalaman yang berharga. Mindful Learning menjadikan kelas sebagai tempat refleksi nilai-nilai Pancasila yang nyata, bukan hanya sekadar teori.
Setelah kesadaran terbentuk, langkah berikutnya adalah mengubah pembelajaran menjadi bermakna melalui Meaningful Learning. Siswa kelas 1 SD/MI fase A umumnya berpikir secara konkret, sehingga guru perlu mengaitkan nilai-nilai Pancasila dengan kenyataan yang relevan dalam kehidupan nyata. Contohnya:
Dengan demikian, nilai-nilai Pancasila tidak hanya sekadar diajarkan, tetapi juga dihidupkan melalui pengalaman yang nyata. Para siswa mengerti bahwa Pancasila bukan hanya sekadar ide yang tidak nyata, melainkan panduan hidup yang bisa diterapkan setiap hari.
Pada tahap selanjutnya, pembelajaran bisa menjadi lebih berarti jika disertai lingkungan yang menyenangkan. Joyful Learning menjamin bahwa siswa merasa aman, bahagia, dan bersemangat untuk belajar. Guru bisa mengintegrasikan pembelajaran menyenangkan melalui:
Keceriaan bukan berarti pembelajaran hanya menjadi sebuah hiburan, tetapi sebagai alat untuk memperkuat pengalaman emosional yang akan melekat pada siswa. Siswa yang bahagia akan lebih mudah menyerap dan mengingat nilai-nilai tersebut dalam waktu yang lama.
Penggabungan ketiga pilar dalam modul ajar deep learning Pendidikan Pancasila kelas 1 kurikulum merdeka akan menghasilkan kegiatan pembelajaran yang komprehensif dan mendalam, yaitu:
Contoh konkret dari integrasi ini:
Dalam tema “Hidup Rukun di Sekolah”, guru bisa memulai dengan refleksi singkat (mindful), kemudian mendorong siswa mendiskusikan pengalaman berkonflik dan berdamai (meaningful), dan menutup pelajaran dengan permainan kelompok yang memperkuat kolaborasi (joyful). Dengan cara tersebut, nilai toleransi dan gotong royong tidak hanya dipahami secara intelektual, tetapi juga dirasakan secara emosional dan sosial.
Untuk melaksanakan ketiga pilar dalam modul ajar deep learning Pendidikan Pancasila kelas 1 SD/MI fase A, guru perlu menerapkan strategi yang direncanakan namun tetap fleksibel, antara lain:
Ketika guru bertindak sebagai pemandu kesadaran dan penggerak keceriaan, siswa bukan hanya belajar dari materi, tetapi juga dari teladan dan atmosfer yang diciptakan oleh guru.
Berikut adalah contoh kegiatan pembelajaran dalam modul ajar deep learning Pendidikan Pancasila kelas 1 kurikulum merdeka yang menggabungkan ketiga pilar dalam satu siklus pembelajaran:
Kegiatan seperti ini membantu siswa belajar secara menyeluruh dengan melibatkan pikiran, perasaan, dan tindakan.
Silahkan download modul ajar deep learning Pendidikan Pancasila kelas 1 kurikulum merdeka disini
Pengembangan modul ajar deep learning Pendidikan Pancasila kelas 1 SD/MI fase A yang mengintegrasikan Mindful, Meaningful, dan Joyful Learning merupakan langkah inovatif dalam kurikulum merdeka. Dengan metode ini, pengalaman belajar tidak hanya fokus pada aspek berpikir, tetapi juga mengembangkan kesadaran, makna, dan kebahagiaan di dalam diri para siswa. Siswa diajarkan untuk menjadi individu yang berkarakter, empatik, serta menjunjung tinggi nilai-nilai luhur Pancasila sebagai acuan dalam hidup mereka.