Modul Ajar Prakarya Budidaya Kelas 7 Kurikulum Merdeka

Perkembangan pendidikan di Indonesia selalu berinovasi, salah satunya melalui penerapan kurikulum merdeka. Kurikulum tersebut mengedepankan pembelajaran yang kontekstual dan berpusat pada siswa, serta bertujuan untuk mengembangkan kompetensi abad ke-21. Materi Prakarya Budidaya kelas 7 MTs fase D di tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama) memainkan peranan penting dalam memperkenalkan siswa pada keterampilan budidaya tanaman dan hewan dengan pendekatan yang sederhana namun ilmiah.

Modul Ajar Prakarya Budidaya Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka

Konsep Kurikulum Merdeka

Prinsip Utama Kurikulum Merdeka

Kurikulum merdeka mengutamakan kebebasan kepada guru dan siswa untuk berinovasi, kemampuan pengembangan karakter dan kompetensi, serta penekanan pada proyek dan asesmen autentik.

Karakteristik Fase D

Fase D ditujukan bagi siswa kelas 7 SMP/MTs yang telah memiliki dasar prakarya dari fase sebelumnya. Di sini, materi lebih kompleks dan mencakup perancangan proyek budidaya sederhana serta kerjasama antarsiswa.

Relevansi dengan Pembelajaran Prakarya Budidaya

Pembelajaran Prakarya Budidaya kelas 7 SMP/MTs sejalan dengan prinsip kurikulum merdeka, yakni memberikan kesempatan untuk praktik langsung, mengembangkan penelitian kecil, dan memupuk kreativitas.

Gambaran Umum Modul Ajar Prakarya Budidaya Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka

Modul ajar Prakarya Budidaya kelas 7 SMP/MTs fase D dalam kurikulum merdeka disusun untuk mengintegrasikan keterampilan teknis, literasi lingkungan, serta nilai-nilai kewirausahaan. Modul ajar kurikulum merdeka ini tidak hanya berfokus pada aspek kognitif, tetapi juga berupaya mengembangkan sikap peduli terhadap lingkungan dan kemampuan kolaborasi melalui kegiatan praktis. Berikut adalah gambaran lengkapnya:

Tujuan Pembelajaran Prakarya Budidaya

  • Membekali siswa dengan pengetahuan dasar tentang budidaya tanaman atau ternak sesuai konteks lokal, seperti tanaman pangan, hidroponik, atau ternak unggas.
  • Mengembangkan kreativitas dalam merancang sistem budidaya yang efisien dan berkelanjutan.
  • Menanamkan kesadaran lingkungan melalui praktik yang ramah ekosistem, seperti penggunaan pupuk organik dan pengelolaan limbah.
  • Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah melalui pengidentifikasian tantangan dalam proses budidaya, seperti hama dan perubahan cuaca.

Alokasi Waktu dan Ruang Lingkup

Alokasi Waktu

4-6 minggu per proyek, dengan 2-3 jam pembelajaran per minggu, mengintegrasikan teori dan praktik.

Ruang Lingkup Materi

  1. Teknik dasar budidaya, mencakup pemilihan bibit, media tanam, perawatan, hingga panen.
  2. Teknologi sederhana, seperti pengenalan sistem irigasi tetes, hidroponik, atau vertikultur.
  3. Kewirausahaan, meliputi pengolahan dan pemasaran hasil budidaya, seperti membuat kemasan untuk produk herbal atau sayuran segar.

Integrasi Lintas Mata Pelajaran

  • IPA: Memahami fotosintesis, nutrisi tanaman, dan ekosistem.
  • Matematika: Mengukur pH tanah, volume air, dan menganalisis keuntungan penjualan.
  • Seni Budaya dan Bahasa Indonesia: Mendesain kemasan produk atau membuat presentasi digital.

Materi Pembelajaran Prakarya Budidaya Kelas 7

Materi pokok dalam modul ajar Prakarya Budidaya kelas 7 SMP/MTs fase D kurikulum merdeka meliputi:

1. Budi Daya Tanaman Sayur

  • Mengenal jenis dan karakteristik tanaman sayur
  • Sarana budi daya tanaman sayur
  • Modifikasi dalam budi daya tanaman sayur
  • Merencanakan budi daya tanaman sayur
  • Praktik budi daya tanaman sayur
  • Mengevaluasi hasil budi daya tanaman sayur berdasarkan nilai/fungsi budaya dan ekonomi

2. Budi Daya Ikan Konsumsi Air Tawar

  • Mengenal jenis dan karakteristik ikan konsumsi
  • Mengenal teknik budi daya ikan konsumsi air tawar
  • Modifikasi kolam budi daya ikan konsumsi air tawar
  • Perencanaan budi daya ikan konsumsi air tawar
  • Praktik budi daya ikan konsumsi air tawar
  • Mengevaluasi hasil budi daya ikan konsumsi air tawar

3. Budi Daya Ternak Unggas Pedaging

  • Mengenal jenis dan karakteristik ternak unggas
  • Mengenal modifikasi peralatan ternak dan teknik budi daya unggas pedaging
  • Menyusun rencana budi daya ternak unggas pedaging
  • Praktik budi daya ternak unggas pedaging
  • Mengevaluasi hasil budi daya berdasarkan nilai/fungsi budi daya dan ekonomi

Kesesuaian dengan Fase Perkembangan Siswa (Fase D)

Siswa kelas 7 SMP/MTs, yang berusia 12-13 tahun, berada dalam fase perkembangan operasional formal awal di mana mereka mulai mampu berpikir logis, analitis, dan tertarik pada eksperimen nyata. Modul ajar SMP ini dirancang untuk memenuhi karakteristik tersebut:

  1. Proyek berbasis eksplorasi: Memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih jenis budidaya, seperti tanaman hias, sayuran, atau ternak kecil, sesuai minat mereka.
  2. Pembelajaran kontekstual: Mengaitkan materi dengan isu aktual seperti ketahanan pangan dan daur ulang sampah organik.
  3. Kolaborasi tim: Kegiatan kelompok, seperti merancang kebun sekolah atau mengelola penjualan hasil panen, melatih keterampilan komunikasi dan tanggung jawab.

Prinsip Diferensiasi dalam Kurikulum Merdeka

  • Beragam tingkat kesulitan: Siswa dengan berbagai kemampuan diberikan tantangan sesuai kapasitas mereka, misalnya dengan meningkatkan kompleksitas proyek untuk siswa yang lebih maju.
  • Pilihan topik: Siswa di daerah perkotaan bisa fokus pada budidaya hidroponik, sementara di pedesaan bisa mengeksplorasi budidaya ikan dalam ember (budikdamber).
  • Dukungan visual dan praktik: Menggunakan diagram, video tutorial, atau melakukan kunjungan ke kebun percontohan untuk mempermudah pemahaman.

Strategi Implementasi Modul Ajar Kelas 7

Implementasi modul ajar Prakarya Budidaya kelas 7 SMP/MTs fase D membutuhkan pendekatan yang dinamis, kolaboratif, dan berfokus pada pengalaman nyata. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk memaksimalkan efektivitas pembelajaran:

Peran Guru sebagai Fasilitator

Guru berfungsi tidak hanya sebagai penyampai materi, tetapi juga sebagai pemandu dalam kegiatan belajar, yang mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif. Berikut strategi yang bisa dilakukan:

  1. Pembelajaran berbasis pertanyaan: Mengajak diskusi dengan pertanyaan terbuka, seperti, “Bagaimana cara mengatasi keterbatasan lahan untuk budidaya di perkotaan? ”
  2. Scaffolding: Memberikan panduan secara bertahap, mulai dari teknik menanam yang sederhana hingga merancang sistem irigasi yang mandiri.
  3. Kolaborasi dengan pihak eksternal: Mengundang petani lokal, penggiat lingkungan, atau pelaku UMKM untuk berbagi pengalaman mereka.

Peran Siswa sebagai Pelaku Aktif

Dalam modul ajar kelas 7 SMP/MTs, siswa didorong untuk menjadi pemecah masalah dan inovator melalui praktik langsung. Beikut aktivitas siswa yang bisa diterapkan:

  • Perencanaan proyek: Menyusun proposal budidaya yang mencakup tujuan, alat yang digunakan, dan jadwal pelaksanaan.
  • Eksperimen mandiri: Menguji media tanam alternatif, seperti sabut kelapa atau arang sekam.
  • Refleksi harian: Menulis jurnal tentang perkembangan proyek serta tantangan yang dihadapi.

Model Pembelajaran Kolaboratif

Pembelajaran di modul ajar SMP ini dirancang untuk memperkuat kemampuan kerja sama dan komunikasi antar siswa. Berikut contoh beberapa modelnya:

  1. Kelompok kecil (3-4 orang): Setiap kelompok bertanggung jawab atas satu jenis tanaman atau ternak.
  2. Peer teaching: Siswa yang lebih berpengalaman membantu teman-teman yang masih kesulitan.
  3. Simulasi kewirausahaan: Kelompok berperan sebagai “tim produksi” (menanam), “tim pemasaran” (mendesain kemasan), dan “tim keuangan” (menghitung biaya dan keuntungan).

Adaptasi dengan Kondisi Sekolah

Strategi pembelajaran modul ajar Prakarya Budidaya kelas 7 SMP/MTs fase D kurikulum merdeka yang bisa disesuaikan dengan sumber daya dan lingkungan di sekolah.

  • Sekolah dengan Lahan Terbatas: Menggunakan teknik vertikultur (tanaman bertingkat) atau hidroponik di dalam ruangan. Selain itu, bisa memanfaatkan barang bekas seperti botol plastik atau kaleng sebagai media tanam.
  • Sekolah di Pedesaan: Mengeksplorasi budidaya komoditas lokal, seperti padi, jagung, atau ikan lele. Selanjutnya, bisa bekerja sama dengan petani setempat untuk mengadakan studi lapangan.

Integrasi Teknologi dan Media Pembelajaran

Modul ajar kurikulum merdeka bisa memanfaatkan teknologi untuk memperkaya pengalaman belajar. Contoh penerapan sebagai berikut:

  1. Dokumentasi digital: Siswa membuat video singkat mengenai perkembangan tanaman menggunakan ponsel.
  2. Aplikasi pendukung: Menggunakan Google Sheets untuk mencatat data pertumbuhan harian atau menggunakan Canva untuk mendesain poster promosi hasil panen.
  3. Virtual field trip: Mengunjungi kebun percontohan secara virtual melalui platform Zoom atau YouTube.

DOWNLOAD

Kesimpulan

Modul ajar Prakarya Budidaya kelas 7 SMP/MTs fase D dalam kurikulum merdeka memberikan siswa pengetahuan dan keterampilan budidaya yang sederhana. Melalui desain modul ajar kelas 7 yang kontekstual dan berfokus pada siswa, mereka tidak hanya belajar keterampilan budidaya, tetapi juga menginternalisasi nilai-nilai keberlanjutan, kreativitas, dan tanggung jawab sosial. Integrasi antara teori, praktik, dan kolaborasi lintas disiplin menjadikan pembelajaran ini relevan dengan realitas kehidupan sehari-hari, baik di tingkat lokal maupun global.

You might also like
Prota IPS Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka

Prota IPS Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Prakarya Budidaya Kelas 12 Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Prakarya Budidaya Kelas 12 Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Prakarya Pengolahan Kelas 10 Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Prakarya Pengolahan Kelas 10 Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Prakarya Rekayasa Kelas 7 Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Prakarya Rekayasa Kelas 7 Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Prakarya Kerajinan Kelas 12 Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Prakarya Kerajinan Kelas 12 Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Prakarya Pengolahan Kelas 8 Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Prakarya Pengolahan Kelas 8 Kurikulum Merdeka