Dalam zaman globalisasi dan gangguan digital, penguasaan Bahasa Indonesia tingkat lanjut menjadi hal yang sangat penting bagi siswa kelas 12 pada jenjang SMA (Sekolah Menengah Atas). Kurikulum merdeka memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan modul ajar SMA yang relevan, kontekstual, dan berfokus pada kebutuhan siswa. Melalui modul ajar kurikulum merdeka, kami berupaya untuk menyajikan panduan yang komprehensif untuk membantu guru dan siswa mencapai kemampuan berbahasa yang lebih baik.
Kurikulum merdeka mengedepankan pembelajaran yang fleksibel, kemandirian siswa, dan penyesuaian materi dengan konteks. Prinsip ini menuntut agar modul ajar kelas 12 SMA/MA dirancang sedemikian rupa untuk mendukung pengembangan karakter, literasi, dan keterampilan yang diperlukan di abad ke-21.
Modul ajar kurikulum merdeka yang berlandaskan pada teori konstruktivisme dan sosiokultural memastikan siswa membangun pemahaman bahasa melalui interaksi sosial, refleksi, dan pengalaman langsung. Penerapan metode seperti pembelajaran berbasis tugas dan proyek membantu siswa mencapai kompetensi yang lebih tinggi.
Fase F menjadi tahap akhir pembelajaran di tingkat SMA/SMK/MA, ditujukan untuk siswa kelas 12 (usia 17–18 tahun). Dalam fase tersebut, siswa diharapkan untuk mencapai tingkat literasi yang tinggi, yang meliputi:
Modul ajar Bahasa Indonesia tingkat lanjut kelas 12 SMA/MA fase F disusun secara teratur untuk mendukung pengembangan kompetensi literasi yang tinggi, berpikir kritis, dan kreativitas siswa. Berikut adalah kerangka utamanya:
Capaian pembelajaran (CP) fase F Bahasa Indonesia berisi target sebagai berikut:
Tujuan ini mencakup kemampuan untuk menganalisis teks yang kompleks, baik yang bersifat sastra maupun non-sastra, dengan mempertimbangkan konteks dan hubungan antar teks. Selain itu, sangat penting juga untuk membangun argumen ilmiah yang didasarkan pada data dan sumber yang boleh dipercaya. Kompetensi ini mencakup penciptaan karya tulis kreatif seperti puisi, cerpen, atau naskah drama, yang mencerminkan identitas budaya serta isu sosial yang ada. Keterampilan yang diasah dalam proses ini adalah berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi yang efektif, dan juga literasi digital.
Materi pokok dalam modul ajar Bahasa Indonesia tingkat lanjut kelas 12 SMA/MA fase F kurikulum merdeka mencakup:
Asesmen dalam modul ajar SMA ini dirancang untuk mengevaluasi pemahaman konsep dan keterampilan praktik. Asesmen formatif meliputi portofolio tulisan yang berisi esai dan jurnal refleksi, serta penilaian dari rekan sebaya dalam kelompok diskusi. Sedangkan untuk asesmen sumatif, terdapat ujian praktik presentasi argumentatif mengenai isu bahasa dan penulisan karya ilmiah mini dengan panjang antara 3 hingga 5 halaman dengan topik bebas, seperti “Pengaruh Bahasa Gaul terhadap Identitas Generasi Z. ”
Modul ajar kurikulum merdeka ini mengajak siswa untuk mengaitkan materi dengan konteks lokal dan nilai-nilai Pancasila:
Pelaksanaan modul ajar Bahasa Indonesia tingkat lanjut kelas 12 SMA/MA fase F kurikulum merdeka memerlukan metode yang fleksibel, responsif, dan fokus pada kebutuhan siswa. Berikut adalah strategi yang dapat diadopsi untuk memperbaiki pengalaman belajar:
Pelaksanaan modul ajar Bahasa Indonesia tingkat lanjut kelas 12 SMA/MA fase F dalam kurikulum merdeka menghadapi sejumlah tantangan. Berikut adalah identifikasi tantangan utama beserta solusi strategis untuk mengatasinya:
Setiap siswa memiliki tingkat literasi yang berbeda, mulai dari yang kesulitan memahami teks yang sulit hingga yang mampu menulis esai kritis dengan baik. Keberagaman tersebut bisa menjadi penghalang dalam mencapai tujuan pembelajaran berbasis proyek. Solusinya adalah menerapkan pembelajaran yang berbeda untuk setiap tingkat, dengan cara mengelompokkan siswa sesuai dengan kemampuan literasi mereka. Setiap kelompok akan diberikan tugas yang tepat. Misalnya, kelompok dasar akan menerima template analisis teks dengan petunjuk yang jelas, sementara kelompok yang lebih maju dapat menyelidiki tema yang lebih rumit. Selain itu, siswa yang lebih unggul bisa diarahkan untuk menjadi mentor dan membantu rekan-rekannya yang membutuhkan bantuan.
Sekolah-sekolah di wilayah terpencil sering kesulitan memanfaatkan platform digital seperti Google Classroom. Sebagai solusi, gabungkan metode tradisional seperti buku dan poster dengan media digital melalui video offline. Misalnya, gunakan koran fisik untuk melakukan analisis teks sastra. Selain itu, menjalin kerja sama dengan perpustakaan setempat bisa membantu menyediakan akses gratis terhadap buku dan internet.
Modul ajar Bahasa Indonesia tingkat lanjut kelas 12 SMA/MA fase F dalam kurikulum merdeka dikembangkan untuk meningkatkan kompetensi siswa secara menyeluruh, mulai dari pemahaman struktur teks hingga keterampilan berbicara dan menulis. Dengan pendekatan proyek, analisis teks yang mendalam, dan penyatuan nilai-nilai kearifan lokal, modul ajar SMA ini tidak hanya mengembangkan kemampuan berbahasa tetapi juga membentuk karakter siswa yang kritis, kreatif, dan sesuai dengan nilai Pancasila.