Kurikulum merdeka hadir sebagai respons terhadap tuntutan pembelajaran yang lebih fleksibel, mengedepankan pengembangan kompetensi siswa, serta menerapkan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa dan berdiferensiasi. Hal ini juga sejalan dengan proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila untuk membangun karakter dan keterampilan hidup. Fase F merupakan jenjang akhir untuk siswa kelas 12 SMA (Sekolah Menengah Atas) yang dirancang untuk memastikan bahwa siswa mencapai Capaian Pembelajaran (CP) sesuai dengan tahap perkembangan kognitif serta kebutuhan di masa depan.
Modul ajar kurikulum merdeka dirancang untuk membantu guru dalam merancang pembelajaran yang sistematis, kreatif, dan kontekstual, sekaligus berfungsi sebagai sumber belajar mandiri bagi siswa. Modul ajar kurikulum merdeka mencakup kompetensi awal, profil pelajar Pancasila, pemahaman bermakna, tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, metode pembelajaran, dan instrumen asesmen, serta mengaitkan teori kimia dengan aplikasi di dunia nyata, seperti reaksi kimia dalam industri dan dampak polusi udara.
Tantangan dalam pembelajaran materi Kimia kelas 12 SMA/MA, seperti termokimia, laju reaksi, dan kimia organik, memerlukan pendekatan konkret dan eksperimen guna mencegah miskonsepsi. Selain itu, modul ajar SMA ini juga mengintegrasikan keterampilan abad 21, seperti berpikir kritis, kolaborasi, dan literasi digital, melalui pembelajaran berbasis masalah (problem based learning).
Materi pokok dalam modul ajar Kimia kelas 12 SMA/MA fase F kurikulum merdeka mencakup:
Strategi pembelajaran yang inovatif dan praktis diterapkan untuk memaksimalkan pengalaman belajar siswa dalam modul ajar kelas 12 SMA/MA, sesuai dengan prinsip kurikulum merdeka. Tujuan utamanya adalah memastikan siswa tidak hanya memahami konsep, tetapi juga mampu mengaplikasikannya secara kritis dan kreatif.
Modul ajar kelas 12 SMA/MA melibatkan siswa dalam proyek ilmiah yang relevan dengan materi kimia, seperti mendesain eksperimen sederhana untuk mengukur laju reaksi menggunakan bahan rumah tangga, seperti reaksi antara cuka dan soda kue, serta menganalisis dampak limbah kimia di lingkungan sekitar dengan menciptakan hubungan dengan isu keberlanjutan. Melalui proyek tersebut, siswa mampu mengasah keterampilan kolaborasi, komunikasi, dan pemecahan masalah.
Kegiatan praktikum dalam modul ajar Kimia kelas 12 SMA/MA fase F, seperti eksperimen menentukan kalor reaksi menggunakan kalorimeter sederhana dengan bahan seperti styrofoam dan termometer, memberi kesempatan kepada siswa untuk mengatasi keterbatasan alat laboratorium dan memvisualisasikan konsep abstrak, misalnya pergerakan partikel dalam laju reaksi.
Materi disesuaikan untuk siswa dengan pemahaman dasar menggunakan media visual seperti infografis dan video animasi, serta analogi sederhana, contohnya “tumbukan efektif” dalam laju reaksi dengan permainan arcade. Untuk siswa yang lebih maju, diberikan tugas pengayaan seperti analisis jurnal ilmiah atau merancang solusi inovatif untuk isu kimia terbaru, seperti alternatif plastik ramah lingkungan. Pembelajaran berbasis minat mendorong siswa untuk memilih topik proyek yang sesuai dengan passion mereka, seperti kimia pangan, energi terbarukan, atau forensik.
Modul ajar Kimia kelas 12 SMA/MA fase F kurikulum merdeka menggunakan pendekatan asesmen yang holistik dan berorientasi pada perkembangan siswa sangat penting, sesuai dengan prinsip Kurikulum Merdeka. Tujuannya adalah memastikan evaluasi tidak hanya mengukur pemahaman konsep, tetapi juga mendorong refleksi, kolaborasi, dan penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Asesmen formatif berfungsi memantau perkembangan siswa secara berkala dan memberikan umpan balik segera.
Contoh Metode:
Asesmen sumatif berfungsi untuk menilai pencapaian akhir kompetensi siswa.
Contoh Metode:
Setelah proyek “Kimia Lingkungan”, guru memberikan masukan mengenai keakuratan data dan relevansi solusi yang diajukan.
Penilaian tersebut bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap kekuatan dan kelemahan diri mereka serta mengasah keterampilan analisis melalui evaluasi karya teman.
Contoh Aktivitas:
Ada beberapa hambatan dalam penerapan Modul Ajar Kimia kelas 12 SMA/MA fase F sesuai kurikulum merdeka, dan berikut adalah solusi praktis yang bisa diterapkan di konteks pendidikan Indonesia.
Tidak semua sekolah mempunyai fasilitas lengkap untuk praktik kimia, terutama di daerah terpencil.
Ada siswa dengan pemahaman dasar yang kesulitan mengikuti materi, sementara siswa yang lebih maju merasa kurang tertantang.
Implementasi modul ajar Kimia kelas 12 SMA/MA fase F dalam kurikulum merdeka adalah langkah strategis untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan di dunia akademik dan profesional saat ini. Modul ajar SMA ini dirancang tidak hanya untuk mentransfer pengetahuan teoritis, tetapi juga untuk mengembangkan keterampilan abad ke-21 seperti berpikir kritis, kolaborasi, dan kreativitas melalui pendekatan pembelajaran yang kontekstual.