Dalam zaman perubahan pendidikan, kurikulum merdeka memberikan kebebasan kepada guru untuk merancang materi pengajaran yang inovatif dan relevan. Modul ajar Seni Teater kelas 11 fase F mempunyai fungsi utama dalam memperkuat kemampuan siswa, baik dari sisi kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Pembelajaran Teater tidak hanya meningkatkan keterampilan seni, tetapi juga membantu pengembangan karakter, kreativitas, dan kerja sama tim di jenjang SMA (Sekolah Menengah Atas).
Berdasarkan Pedoman kurikulum merdeka, modul ajar didefinisikan sebagai dokumen pedagogis yang berisi rencana pembelajaran yang terorganisir, lengkap dengan kegiatan pembelajaran, metode, dan alat asesmen. Modul ajar kurikulum merdeka dirancang untuk memberikan fleksibilitas bagi guru dalam memilih taktik pengajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa.
Seni Teater merupakan salah satu jenis seni rupa yang menggabungkan gerakan, suara, dialog, dan ekspresi untuk menyampaikan ide. Dalam pendidikan, teater membantu mengembangkan empati, kemampuan berpikir kritis, serta meningkatkan rasa percaya diri.
Di fase F, diharapkan siswa dapat:
Modul ajar Seni Teater kelas 11 SMA/MA fase F disusun untuk menggabungkan keterampilan praktis, kreativitas, dan nilai-nilai budaya, sejalan dengan prinsip-prinsip kurikulum merdeka. Struktur tersebut dirancang secara sistematis supaya siswa bisa mencapai capaian pembelajaran melalui pendekatan yang umum, kontekstual, dan berorientasi pada siswa.
CP fase F Seni Teater, siswa diharapkan untuk meraih beberapa capaian.
Modul ajar SMA ini bertujuan supaya siswa bisa:
Materi pokok dalam modul ajar Seni Teater kelas 11 SMA/MA fase F kurikulum merdeka sebagai berikut:
Modul ajar Seni Teater kelas 11 SMA/MA fase F kurikulum merdeka mengadopsi metode beragam untuk mendukung diferensiasi dan kemandirian siswa:
Contoh proyek yang dapat dilakukan adalah pementasan singkat dengan tema “Identitas Generasi Z”. Pementasan ini mengombinasikan dialog modern dengan musik tradisional. Proyek tersebut terdiri dari beberapa langkah, termasuk penelitian naskah, casting, latihan, desain panggung, dan evaluasi setelah pementasan.
Modul ajar kelas 11 SMA/MA terintegrasi dengan mata pelajaran lainnya:
Aplikasi Augmented Reality (AR) bisa dimanfaatkan untuk merekonstruksi desain panggung, memberikan gambaran tentang penampilannya sebelum tahap pembangunan. Selain itu, platform digital seperti Canva hadir sebagai alat yang efektif untuk merancang poster promosi dengan tampilan yang menarik dan mudah digunakan. Selain itu, siswa didorong untuk membuat vlog reflektif mengenai kegiatan pembelajaran sebagai cara efektif untuk meningkatkan kemampuan komunikasi mereka.
Pelaksanaan modul ajar Seni Teater kelas 11 SMA/MA fase F kurikulum merdeka memerlukan pendekatan yang kreatif, dinamis, dan inklusif supaya siswa bisa berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan:
Guru perlu menyiapkan ruang kelas yang dapat diatur dengan fleksibel, kostum sederhana, serta peralatan audio visual. Papan tulis interaktif sangat berguna untuk melakukan brainstorming mengenai karakter.
Kunjungan lapangan direncanakan untuk mengamati pertunjukan teater lokal, seperti teater jalanan atau pagelaran budaya, sebagai sumber inspirasi. Di samping itu, mengundang orang tua atau tokoh masyarakat untuk menjadi penonton dan juri bisa melibatkan komunitas sekaligus memberikan umpan balik yang berharga.
Di akhir setiap sesi, siswa diminta untuk menulis jurnal singkat mengenai tantangan yang dihadapi dan progres yang dicapai, kemudian membagikannya dalam diskusi kelompok.
Implementasi modul ajar Seni Teater kelas 11 SMA/MA fase F dalam kurikulum merdeka tentu saja menghadapi sejumlah tantangan, berikut adalah kendala umum beserta cara mengatasinya:
Pembelajaran Seni Teater kelas 11 SMA/MA seringkali dihadapkan pada keterbatasan sarana dan dana, perbedaan minat serta tingkat kepercayaan siswa, waktu yang terbatas, dan penilaian yang bersifat subjektif. Beberapa masalah spesifik antara lain kurangnya lokasi untuk pertunjukan, dana yang tidak mencukupi untuk kostum dan promosi, siswa yang cenderung pemalu, jadwal yang padat yang menghambat latihan, dan kesulitan dalam menilai kreativitas.
Beberapa solusi yang ditawarkan mencakup pemanfaatan sumber daya lokal seperti aula atau ruang kelas, penggunaan bahan bekas untuk properti, dan kerjasama dengan komunitas untuk meminjam peralatan. Untuk meningkatkan partisipasi siswa, bisa diadakan pembagian peran dalam pertunjukan, pembuatan proyek kelompok kecil, dan latihan yang tidak disiarkan ke publik.
Optimalisasi waktu dapat dilakukan dengan mengintegrasikan pelajaran lain dan memastikan pembagian tugas yang jelas. Untuk penilaian yang lebih adil, perlu disusun rubrik penilaian yang menyeluruh dan melibatkan siswa dalam proses penilaian sebaya serta mendokumentasikan proses seperti portofolio video latihan atau jurnal reflektif.
Modul ajar Seni Teater kelas 11 SMA/MA fase F dalam kurikulum merdeka menghadirkan kerangka yang komprehensif untuk mengembangkan kompetensi siswa melalui pendekatan menyeluruh. Dengan struktur yang jelas, aktivitas interaktif, serta penilaian yang autentik, guru mampu menciptakan pengalaman belajar yang dinamis dan berarti. Melalui modul ajar SMA yang holistik, siswa tidak hanya belajar menguasai keterampilan teknis teater, tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk menghargai keberagaman budaya, berkolaborasi dalam tim, dan mencerminkan nilai-nilai Pancasila melalui karya seni.