Modul Ajar Prakarya Rekayasa Kelas 12 Kurikulum Merdeka

Kurikulum merdeka menekankan pembelajaran berbasis proyek sebagai inti dari upaya pembentukan kompetensi abad ke-21. Modul ajar Prakarya Rekayasa kelas 12 fase F berperan sebagai peta jalan bagi guru dan siswa dalam merancang, mengembangkan, serta mengevaluasi proyek rekayasa yang aplikatif. Modul ajar kurikulum merdeka ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif (4C) siswa di tingkat SMA (Sekolah Menengah Atas), sekaligus memperdalam pemahaman siswa terhadap konsep-konsep teknis dan penerapannya dalam konteks kehidupan nyata.

Modul Ajar Prakarya Rekayasa Kelas 12 Fase F Kurikulum Merdeka

Profil Fase F dalam Kurikulum Merdeka

Fase F dalam kurikulum merdeka merupakan tahap akhir pendidikan menengah yang dijalani oleh siswa kelas 12 SMA/MA. Pada fase ini, siswa disiapkan untuk menghadapi transisi ke dunia perguruan tinggi, dunia kerja, atau kehidupan di masyarakat. Pembelajaran di fase F ditujukan untuk memperkuat kompetensi kognitif, keterampilan teknis, dan karakter yang relevan dengan tantangan abad ke-21.

Karakteristik Siswa Fase F

Dalam modul ajar SMA ini mempunyai karakteristik fase F sebagai berikut:

  • Perkembangan Kognitif: Siswa mampu berpikir analitis, kritis, dan sistematis dalam menyelesaikan masalah kompleks, serta memiliki kemampuan untuk merancang proyek dengan pendekatan multidisiplin, menggabungkan prinsip-prinsip sains, teknologi, dan seni.
  • Kematangan Emosional: Siswa menunjukkan kemandirian dalam pengambilan keputusan dan manajemen risiko, serta memiliki kesadaran untuk bertanggung jawab atas dampak dari karya yang dihasilkan (etika rekayasa).
  • Kesiapan Teknis: Siswa menguasai dasar-dasar teknologi digital, seperti pemrograman, desain CAD, dan analisis data, serta terbiasa menerapkan metode design thinking dan prototyping dalam pengembangan produk.

Konteks Pembelajaran Prakarya Rekayasa Kelas 12 Fase F

Modul ajar Prakarya Rekayasa kelas 12 SMA/MA fase F berfokus pada penguatan kompetensi rekayasa yang berbasis inovasi dan keberlanjutan. Siswa diajak untuk tidak hanya menciptakan produk, tetapi juga menganalisis kebutuhan pasar, mengkaji dampak lingkungan, dan mempresentasikan solusi secara profesional. Beberapa contoh tema pembelajaran meliputi:

  1. Rekayasa Berkelanjutan: Merancang produk ramah lingkungan, seperti sistem filtrasi air sederhana atau alat pengolah sampah organik.
  2. Integrasi Teknologi Cerdas: Mengembangkan prototipe berbasis IoT atau sensor, contohnya sistem irigasi pintar untuk pertanian.
  3. Solusi untuk Masalah Sosial: Mengembangkan alat bantu untuk disabilitas atau teknologi tepat guna yang bermanfaat untuk masyarakat marginal.

Keterkaitan dengan Profil Pelajar Pancasila

Modul ajar kelas 12 SMA/MA fase F harus terintegrasi dengan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila, antara lain:

  • Gotong Royong: Mendorong kolaborasi lintas tim dalam menyelesaikan proyek.
  • Berkebinekaan Global: Mempertimbangkan keberagaman kebutuhan pengguna dalam desain produk.
  • Beriman, Bertakwa, dan Berakhlak Mulia: Menjunjung tinggi integritas dan kejujuran selama proses rekayasa.

Struktur Modul Ajar Prakarya Rekayasa Kelas 12 Fase F Kurikulum Merdeka

Modul ajar Prakarya Rekayasa kelas 12 SMA/MA fase F dalam kurikulum merdeka dirancang untuk memfasilitasi pembelajaran yang holistik, berbasis proyek, dan berorientasi pada pengembangan kompetensi abad ke-21. Berikut adalah struktur utamanya:

Capaian Pembelajaran (CP)

Capaian Pembelajaran (CP) dalam modul ajar kurikulum merdeka ini mencakup dimensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sejalan dengan Profil Pelajar Pancasila. Beberapa contoh CP kelas 12 SMA/MA fase F meliputi:

  1. Pengetahuan: Memahami prinsip rekayasa berkelanjutan dan penerapannya dalam desain produk, serta menguasai dasar-dasar teknologi digital seperti IoT, CAD, dan pemrograman sederhana.
  2. Keterampilan: Mampu merancang, menguji, dan mempresentasikan prototipe rekayasa yang solutif, serta menggunakan metode design thinking untuk mengidentifikasi masalah dan iterasi desain.
  3. Sikap: Menunjukkan integritas dalam proses rekayasa, seperti transparansi dalam mengutip sumber, serta memiliki perhatian terhadap dampak lingkungan dan sosial dari produk yang dikembangkan.

Materi Pembelajaran Prakarya Rekayasa Kelas 12

Materi pokok dalam modul ajar Prakarya Rekayasa kelas 12 SMA/MA fase F kurikulum merdeka antara lain:

1. Turbidimeter

  • Pengertian kualitas air
  • Faktor-faktor pengaruh kualitas air
  • Cara kerja turbidimeter

2. Alat Pendeteksi Pencemaran Udara

  • Pengertian udara
  • Jenis pencemaran udara
  • Jenis bahan pencemar
  • Penyebab pencemaran udara
  • Alternatif solusi pencemaran udara

4. Alat Pemilah Sampah

  • Jenis dan sumber sampah
  • Teknik pengolahan sampah
  • Dampak terhadap lingkungan

5. Oven Otomatis (OVMA)

  • Fungsi oven
  • Jenis oven

Alur Pembelajaran Modul Ajar Kelas 12

Modul ajar kelas 12 SMA/MA ini mengadopsi alur lima tahap pembelajaran berbasis proyek:

  1. Identifikasi Masalah: Siswa melakukan observasi terhadap lingkungan sekitar atau wawancara dengan komunitas untuk menemukan masalah yang perlu dipecahkan.
  2. Riset dan Perencanaan: Siswa mengumpulkan data, membuat sketsa desain, dan menentukan spesifikasi teknis.
  3. Prototyping: Proses pembuatan prototipe dapat dilakukan dengan memanfaatkan bahan sederhana seperti kardus dan kayu bekas, atau melalui teknologi digital seperti percetakan 3D.
  4. Uji Coba dan Evaluasi: Langkah selanjutnya adalah menguji fungsionalitas produk, menganalisis titik-titik kelemahan, dan melakukan revisi pada desain yang ada.
  5. Presentasi dan Refleksi: Produk yang telah dibuat kemudian dipamerkan kepada berbagai audiens, termasuk guru, siswa, atau mitra eksternal, di mana kegiatan belajar juga direfleksikan.

Implementasi Pendekatan Pembelajaran Prakarya Rekayasa Kelas 12

Modul ajar Prakarya Rekayasa kelas 12 SMA/MA fase F dalam kurikulum merdeka menganut pendekatan pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning/PBL) yang kontekstual dan berfokus pada solusi nyata. Berikut adalah strategi dan contoh penerapannya:

Project Based Learning (PBL)

Siswa akan bekerja dalam tim untuk merancang, menguji, dan mempresentasikan produk rekayasa sebagai jawaban atas masalah tertentu, seperti limbah, energi, atau kebutuhan masyarakat. Berikut adalah contoh alur proyek yang dapat diikuti:

  • Identifikasi Masalah: Melakukan survei untuk memahami kebutuhan yang ada di lingkungan sekitar.
  • Riset dan Desain: Mengembangkan sketsa, menganalisis kelayakan, dan membuat simulasi digital.
  • Prototyping: Menggunakan bahan daur ulang atau teknologi sederhana seperti 3D printing dan sensor IoT.
  • Evaluasi dan Presentasi: Menguji produk, merevisi desainnya, dan mempresentasikannya kepada komunitas sekolah atau publik.

Kolaborasi Lintas Disiplin

  1. Mengintegrasikan ilmu sains (fisika, kimia), matematika (perhitungan teknis), dan seni (estetika desain) dalam proyek yang dilakukan.
  2. Contoh: Merancang sistem hidroponik otomatis yang menggabungkan biologi tanaman, elektronika, dan desain wadah ramah lingkungan.

Pemanfaatan Teknologi Digital

Menggunakan perangkat lunak CAD (Computer-Aided Design) untuk mendesain produk, aplikasi pemrograman seperti Arduino dan Raspberry Pi, serta platform simulasi seperti Tinkercad.

Dampak Pembelajaran Prakarya Rekayasa Kelas 12

Implementasi modul ajar Prakarya Rekayasa kelas 12 SMA/MA dalam kurikulum merdeka tidak hanya memberikan keterampilan teknis kepada siswa, tetapi juga menciptakan dampak holistik yang mencakup aspek kognitif, sosial, dan lingkungan. Berikut adalah dampak signifikan yang dapat dihasilkan:

Pengembangan Kompetensi Abad ke-21

  • Keterampilan Teknis: Penguasaan alat-alat rekayasa seperti CAD, IoT, dan metode design thinking.
  • Soft Skills: Meningkatkan kreativitas, kolaborasi, komunikasi, dan kemampuan memimpin proyek.
  • Growth Mindset: Siswa ditanamkan pemahaman bahwa kegagalan adalah bagian dari proses iterasi desain.
  • Kesiapan Menghadapi Dunia Kerja dan Pendidikan Tinggi

Siswa mempunyai portofolio proyek nyata yang menjadi nilai tambah untuk melanjutkan studi di bidang STEM atau memasuki industri kreatif dan teknologi. Contohnya siswa yang merancang alat bantu untuk disabilitas bisa mengembangkan minat dalam bidang rekayasa biomedis.

DOWNLOAD

Kesimpulan

Modul ajar Prakarya Rekayasa kelas 12 SMA/MA fase F dalam kurikulum merdeka menawarkan kerangka pembelajaran yang menyeluruh, mengintegrasikan filosofi PjBL, teori rekayasa, dan praktik langsung. Dengan struktur modul ajar kurikulum merdeka yang sistematis, pemanfaatan media pembelajaran modern, dan penilaian yang holistik, modul ajar SMA ini berpotensi memaksimalkan kemampuan siswa dalam menciptakan inovasi rekayasa yang aplikatif.

You might also like
KKTP Ekonomi Kelas 12 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka

KKTP Ekonomi Kelas 12 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka

Promes Pendidikan Pancasila Kelas 12 Kurikulum Merdeka

Promes Pendidikan Pancasila Kelas 12 Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Prakarya Budidaya Kelas 12 Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Prakarya Budidaya Kelas 12 Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Prakarya Pengolahan Kelas 10 Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Prakarya Pengolahan Kelas 10 Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Prakarya Rekayasa Kelas 7 Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Prakarya Rekayasa Kelas 7 Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Prakarya Kerajinan Kelas 12 Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Prakarya Kerajinan Kelas 12 Kurikulum Merdeka